12. Terimakasih dan Maaf

701 48 1
                                    

Happy reading 🌈
.
.
.
.
.
.
.

Aleyah POV

Hari ini fatma bilang dia mau main ke rumahku, haha rindu mungkin dengan kawannya yang imut ini. Kalo di fikir fikir, sudah seminggu lebih kita tidak bertemu.

Dari luar, terdengar ketukan pintu. Tapi setelah ku buka, bukan fatma yang muncul.
"Assalamualaikum mbak"
"Waalaikumussalam, lah kok sersan fachri yang dateng, ada apa ?" Tak lama seseorang yang ku tunggu tunggu muncul dari balik punggung sersan fachri.
"Ohh jadi di anterin nihh sama pak tentara hmm?" Fatma menyeringai.

"Yuk masuk"
"Emm mbak, saya harus pergi. Kapten syafiq sudah menelfon" aku hanya ber-oh ria.
"Yasudah, hati hati sersan"
"Hati hati kakk!!" Pekik fatma karna sersan fachri sudah memasuki mobilnya.

Setelahnya, kami pun masuk ke dalam, ku ambil alih belanjaan yang ada di genggaman fatma.

"Bisa bisanya ya kalian dekat tapi aku gak tau"
"Baru kok, tadi juga dia yang menawarkan diri buat nganterin aku, sekalian katanya. Kebetulan lagi ada di jalan deket rumah"

"Titipan aku udah semua kan?"
"Sudah aleyahh" fatma mencubit pipiku.
"Hehh cubit cubit, kamu kira pipiku sqwishy apa?"
"Kangen tau gak" fatma memeluk ku erat, sangattt erat.

"Ihh lepasin ahh, sesak tau gak" fatma lagi lagi menyeringai. Hobi nya sekarang sudah berubah ternyata, menyeringai.
Aku dan fatma menuju dapur. Hari ini bunda ada kegiatan persit, abang juga di kantor, ayah? Jangan di tanya.

"Kamu mau buat apaan si ley?" Ujar fatma sambil mengeluarkan barang belanjaan dari kantong plastik.
"Brownies sama pye untuk bang marta. Oh ya, nanti kamu bantu aku buatkan jus untuk bang marta ya"

Satu jam sudah terlewat, brownies dan Pye kesukaan bang marta yang ku buat dengan fatma pun sudah siap di santap.
"Enak nih keliatannya" fatma mulai mengambil ancang ancang untuk memakannya.
"Eiittsss tahan dulu coy. ni brownies kan ada dua loyang, nah gak mungkin kan kita habiskan hanya berdua. Jadi satu loyang untuk kita, dan satu loyang lagi kita bagi dua untuk kak syafiq dan sersan fachri, gimana?"

Setelah kegiatan di dapur sudah selesai, aku memutuskan untuk  mandi dan bersiap-siap.
Ku hampiri fatma yang tengah asik menonton siaran televisi.
"Udah mandinya non?"
"Udah dong" fatma menatap ku dengan sorot mata yang tajam.
"Kenapa si? Ada yang salah?"

"Engga si, jilbab udah pas, tpi ini kamu pake jaket siapa aleee! over size gitu"
"Jaket ayah hahaha, aku suka fat" ku kenakan jaket loreng ayah yang kebesaran tapi nyaman hihi.
"Kadang feminim, kadang begini, suka suka kamu deh le"
"Yaudah, kamu ke depan duluan. Aku mau ambil tas sama kaos kaki"

Baru saja hendak mengunci pintu, bunda datang.
"Assalamualaikum, loh loh, gadis gadis bunda mau kemana ini sudah rapih?" Bunda sudah menganggap fatma sebagai putrinya juga, karna aku dan fatma sudah sangat dekat.

"Mau ke kantor bang marta bun, nganter pye kesukaan abang"
Aku meraih sepatu Converse ku di rak sepatu.
"Bohong bun, mau ketemu sama kapten syafiq tuh" hih apaan si fatma, kan jadi malu.

"Oh, gadis bunda sekarang sudah mulai jatuh cinta rupanya ya?" Bunda mengedip kan matanya.
"Ih bunda apaan si, enggak bun. Ini buat rasa terimakasih ale kemarin udah di ajak makan, di bayarin pula"
Bunda hanya ber-oh ria, tatapan nya mengarah ke fatma, fatma menatapnya kembali dengan tatapan yang penuh maksud.

"Bunda, kita pamit ya, keburu jam makan siang nih" fatma menyalami tangan bunda.
Saat aku hendak menyalami bunda, bunda menarik kembali tangannya.
"Jaket ayah le?"
"Iya bun, kemarin ayah kasih ini ke ale, abis ale suka"
"Ya sudah, hati hati"

Aku dan fatma berjalan menyusuri batalyon.
Kantor berada di batalyon bagian luar, tak jauh dari provost.
Saat sudah sampai pos, aku melihat bang marta dengan serda farel sedang asik berbincang.

"Assalamualaikum" ucapku kompak dengan fatma.
Bang marta menghampiri ku. sedangkan serda farel, memberi hormat kepadaku.

"Gak usah kaku kaya gitu serda farel"
"Siap" ujarnya dengan tegas, lalu ia kembali duduk.

"Tumben dek, mau ketemu ayah? Ayah lagi kunjungan ke Yonkav 4/ kijang cakti"
"Enggak bang, ni aku ke sini bawain pye yang abang suka, plus jus mangga nya, aku bawa agak banyak karna aku tau di pos gak cuma ada abang"

Bang marta menatap tentengan yang ada di genggaman tangan kiriku.
"Nah itu buat siapa?"
"Itu buat kapten syafiq bang"
Fatma tiba tiba menyambar.
"Ish kamu, gak sopan tauukk"

"Tuh... di sana dia sama sersan fachri" bang marta menunjuk ke arah kantor.

Tanpa tunggu lama, aku dan fatma segera menuju tempat yang abang tunjuk. saat sampai di sana aku melihat
Kak syafiq dengan sersan fachri sedang berbicara serius. Jadi ku putuskan untuk menunggu di kursi depan ruangannya.

Syafiq POV

Aku melihat dua wanita sedang duduk di kursi depan ruangan ku, tapi siapa?
"Liatin apaan si lo?"
"Itu tuh. Siapa si?"
"Paling serda  dita sama temen nya, udah nih fokus"

Mungkin saja iya. Aku kembali fokus dengan pekerjaan ku.
Saat di rasa sudah selesai semua, aku dan fachri keluar.
Tak di sangka sangka, ternyata aleyah dan fatma ada di sini.
"Loh, sejak kapan kalian di sini?"
Melihat aleyah mengenakan jaket loreng yang terlihat kebesaran, entah kenapa aku suka. Tak terlalu feminim, tapi tidak tomboi juga.

"Eh kak syafiq, sejak dua puluh menit yang lalu" ya ampun, kenapa aleyah manis sekali.

"Hai fat, apa kabar?" Ku sapa fatma dengan ramah.
"Alhamdulillah kak baik"
Tiba tiba, seseorang yang dari tadi berdiri di samping ku, menyikut ku.

"Itu kan bagian gue harusnya"
Ternyata kutu kupret satu ini cemburu:v.

"Ini kak, untuk kakak" aleyah dan fatma memberikan paper bag kepada aku dan fachri.

"Ini apa ley?"
"Itu brownies kak, tadi aku iseng bikin sama fatma"
Ternyata gadis kecil satu ini pintar memasak juga.

"Terimakasih tapi seharusnya kamu tidak perlu repot seperti ini" basa basi sedikit tidak masalah kan? Hehe.

"Gak papa kak, ini sebagai ucapan terimakasih sama minta maafku, kemarin sudah bayarin aku makan, terus maaf  kemarin kakak gak bisa makan siang karna aku milih makan seafood. Aku nggak tau kalo kaka alergi seafood."
Dengan rasa bersalahnya, gadis ini meminta maaf padaku. Manis sekali dia.

"Sebenarnya nggak masalah. waktu pendidikan dulu, kami di harus kan makan apapun untuk bertahan hidup di hutan, termasuk seafood. Awalnya alergi ku kumat, tapi semakin ke sini tidak ada masalah kok. Kemarin aku cuma takut kumat, udah lama gak makan seafood semenjak wisuda"

Aleyan dan fatma, ku persilahkan masuk ke ruanganku.
Kami menyantap brownies buatan aleyah.
'enak sekali' memang aleyah gadis yang cerdas, bukan hanya itu. Ia juga gadis yang manis, semoga pilihan ku untuk menerima perjodohan ini tidak salah.

Gimana nih? Muter muter ya? Hehe.
Jangan lupa vote yaa🌻

A soldier's sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang