16. Tunggu saya

530 31 0
                                    

Happy reading 🌈
.
.
.
.
.
.

Perlahan kelopak mata indah milik aleyah terbuka. Sang Surya sudah menampilkan jati dirinya di sertakan kicauan burung yang merdu. Gelapnya malam sudah berubah menjadi sinar mentari.
Netra itu sentak menyipit kala sinar sang surya menyorot ke arah retina coklatnya.

Hari ini Aleyah bangun lebih siang karena sedang dalam masa bloody mary nya . Moodnya sedang tidak bagus pagi ini. Entah itu di sebabkan oleh siklus nya atau karna pak tentaranya akan pergi hari ini.

Ya, sejak semalam aleyah tak hentinya memikirkan syafiq. Satu satunya laki laki yang bisa membuat nya se dilema ini. Kalian mungkin masih ingat jika aleyah tidak pernah dekat dengan laki laki kecuali abang nya. Sikap nya yang terlalu dingin kepada laki laki membuat banyak kaum adam menyerah sebelum berperang.

Kecuali Devon, Laki laki yang sekarang entah bagaimana kabarnya. Karena semenjak kelulusan, ia sudah tak pernah menunjukkan batang hidung nya, kabarnya dia melanjutkan kuliah di luar Negri.

Setelah nyawanya benar benar terkumpul, dengan malas ia beranjak dari kasur lalu menarik handuk yang tersangkut tak jauh dari pintu kamar mandi.

Setelah selesai, aleyah termangu di depan kaca rias. Fikirannya melayang jauh entah kemana. dering ponselnya mebuyarkan lamunannya.

"Waalaikumussalam"

"......"

"Iya, ini aku udah mandi ko"

"..........."

"Iya sana sarapan dulu"

"....."

"Iya fat, waalaukumussalam"

Aleyah meletakkan benda pipih itu di atas meja nakas.
Lalu berjalan mendekati almari tempat ia menyimpan jilbab jilbabnya.

Tatapannya terfokus pada pashmina yang tempo hari syafiq berikan.
Ia putuskan untuk memakainya.

Setelah semuanya rapih, ia pun keluar dari kamar dan berniat untuk sarapan lebih dulu sambil menunggu fatma tiba.

"Adu du du, muka anak bunda kenapa di tekuk gitu?" Gayatri yang sedang asik menata sarapan, menggoda putrinya.

"Efek dari sakit perut ni bun" katanya berbohong.

"Bukan karna Syafiq akan pergi tugas kan?" Gayatri lagi lagi menggoda aleyah.

"Ishh bun, stop teasing me "
Rengek aleyah.

Ia duduk dan menyantap roti tawar yang sudah di olesi selai coklat oleh bundanya.
Tak lama terdengar ketukan pintu.

Benar saja, itu fatma dan ka fachri.

Setelah membukakan pintu dan mempersilahkan dua insan itu masuk, Gayatri kembali ke dapur.
"Cepetan, itu udah di tungguin sama fatma dan fachri"
Lalu dengan cepat aleyah melahap habis roti dan susu yang bundanya buatkan.

"Sudah selesai?" Tanya fatma tiba tiba kala aleyah muncul di hadapan mereka.

Aleyah hanya membalas dengan gumaman kecil nya.
Ia beralih mengambil sneaker nya.

"Kenapa muka mu le?" Fatma memandangi aleyah dengat tatapan menyelidik.

"Engga" jawab aleyah singkat yang semakin membuat sahabatnya itu penasaran.

"Oohhh aku tau, kamu galau kan karna kapten syafiq mau pergi tugas jauh, hmm? Ayo ngaku al"
Fatma mencuil dagu Aleyah dan menatap dengan tatapan jailnya.

"Cucunguk bawel, jangan sok tau kamu. Diam atau aku akan menyumpal mulut mu dengan sepatu ku ini hmm?" Aleyah mulai berang.

Fachri tersenyum geli melihat tingkah mereka. 'apa kamu juga akan merasa dilema saat saya pergi tugas nanti fat?' gumam fachri dalam hati.
Perasaan yang tak bisa ia hindari semenjak pertama kali melihat wajah fatma, sungguh membuatnya tergila gila pada Fatma. Bukan karna fisik, tapi fachri sangat menyukai tingkah polos fatma yang kadang tanpa sengaja bisa membuat fachri tersenyum tak henti hentinya.

Mereka berjalan menuju kantor dimana syafiq berada.
"Saya ke pos sebentar mau ambil kunci mobil, kalian bisa langsung ke ruangan syafiq"

Setelah sampai di depan ruangan syafiq, ada rasa yang aneh dalam hati aleyah. Ia takut jika bertemu dengan syafiq, rasa takutnya akan semakin besar.

Tak lama, muncul sosok syafiq dari balik pintu.
"Kenapa hanya diam saja? Ketuk pintunya dan saya akan mempersilahkan kalian masuk"

Lalu mereka masuk.
Syafiq mengambil map yang terletak di atas mejanya dan memberikan nya pada Aleyah.

"Ini, tolong kamu hafalkan"
"Apa ini?"
"Itu biodata saya" syafiq menatap aleyah kagum, ia senang karena jilbab yang tempo hari ia berikan pada aleyah akhirnya di pakai juga.
Aleyah mengangguk paham. saat di Surabaya, ibu syafiq telah memberi tahu banyak hal tentang proses pernikahan seorang prajurit. Dan ini salah satunya, ia harus menghafal semua biodata calon suaminya beserta pangkat dan prestasinya selama menjadi seorang prajurit sebelum pengajuan.

"Ehm..leyah"
Ujar syafiq dengan nada yang sedikit serius.
"Jangan pernah berfikir jika saya pergi bertugas, maka saya akan meninggalkan kamu, Tidak aleyah. Memang resiko menjadi seorang prajurit seperti itu. Saat ia sudah menerima perintah tugas, dia tidak tahu akan kembali kapan bahkan mungkin tidak kembali sama sekali. Tapi saya akan berusaha untuk kembali ley, Demi kamu"

Mendengar pengucapan syafiq barusan, hati aleyah terasa sidikit perih. 'sungguh, jaga dia Ya Allah' harap aleyah dalam hati.

"Berjanjilah kak" aleyah menatap syafiq sendu.
"Saya janji, Tunggu saya"
Itu menjadi kalimat penenang bagi aleyah. Di bibir pink nya terulas senyum tipis yang sangat manis.

'aku akan menunggumu kak, aku mencintaimu pak tentara' hati aleyah bersuara.

Merasa jadi obat nyamuk di sana, fatma sedikit berdehem dan membenarkan posisi duduknya.

Menyadari jika di ruangan itu tak hanya dirinya dan aleyah, syafiq lantas berdehem dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Atau orang orang menyebutnya dengan salting.

Tak lama, fachri muncul dari balik pintu
"Sudah cukup say goodbye nya, fat ini kunci mobilnya" fachri memberikan kunci mobil miliknya pada fatma.

"Pinjam ya kak, uang bensinnya aman kok"
"Tenang saja fat, tak usah memikirkan itu. Kamu bisa pakai mobil saya jika perlu"

Merekapun beranjak dari ruangan syafiq. Namun sebelum aleyah benar benar keluar, syafiq memanggil nya kembali.

"Leyah"
"Ya?"

Syafiq berbalik menuju ke arah mejanya, namun ia tidak benar benar ke arah meja kerjanya. Melainkan sisi meja kerjanya.
Ia mengambil pet cargo berwarna abu abu dan memberikannya pada aleyah.

"Ini, untuk mu"
"Kucing?" Tanya leyah antusias.
"Ya, teman mu main selama saya bertugas nanti. Saya yakin fatma tidak benar-benar 24 jam akan bersamamu"

Aleyah mengintip sedikit ke dalam.
Kucing jenis ragdoll berwarna abu abu kombinasi putih yang syafiq berikan.

"Belum saya beri nama, biar kamu saja"

"Terimakasih kak, aku akan beri nama dia rossi"

Syafiq tersenyum manis.
"Kalo begitu, aku permisi kak. Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"jawab syafiq.

Maaf terlalu lama, tapi untuk up selanjutnya akan lebih cepat. Jangan lupa vote nya yaa🌻🌻💛💛

A soldier's sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang