Happy reading 🌈
.
.
.
.
.
[11.37]
Setelah peristiwa pingsan karna kopi seminggu yang lalu, kondisi aleyah kini sudah kembali pulih.
Kini ia sedang asik berkutat dengan novel yang ia beli bersama pak tentaranya tempo hari."Aleyah!" Gayatri memanggil putrinya dari balik pintu kamar,ini sudah yg ke tiga kalinya namun tidak ada jawaban.
Lalu ia memutuskan untuk membuka langsung pintunya.
"Ya ampun, ternyata telinga mu di sumpel tohh" gayatri berjalan mendekati putri nya."Eh bunda, ada apa bun? Biasanya kalo mau masuk, bunda panggil ale atau ketuk pintunya dulu" tersadar dengan kedatangan bunda nya, sontak aleyah melempar earphone di telinganya dan meletakkan novel nya di meja nakas.
"Bunda udah panggil kamu tadi, tapi gak di jawab, ya sudah bunda langsung masuk aja" Gayatri mencubit halus hidung putrinya.
"Hehe maaf bun, lagi asik berimajinasi" aleyah menyeringai tanpa dosa.
"Itu lho, syafiq udah di bawah"
"Hah? Kak syafiq? Ngapain bun?"
Aleyah sedikit kebingungan, pasalnya tentaranya itu tidak bilang jika ingin ke rumah."Lho, memang nya kamu gak ada janjian sama dia?" Aleyah menggeleng.
"Yasudah, kamu temui dulu sana, takut nya dia gak punya waktu banyak"
"Oke bun, ale pake jilbab dulu, bunda duluan ke bawah ya" aleyah mengacungkan ibu jarinya dan gayatri hanya tersenyum.
Tak lama gayatri keluar, aleyah pun menyusul keluar. Dengan stelan pajamas panjang berwarna merah muda tanpa motif dan jilbab warna pastel, membuat penampilan aleyah semakin imut :v.
"Kak" pekik aleyah membuat syafiq tersadar dari lamunannya. ia duduk berseberangan dengan syafiq.
"Loh kamu belum mandi ley?" Syafiq menatap aleyah dari ujung kepala sampai ujung kaki nya. 'lucu sekali kamu ley' gumam syafiq dalam hati."Enak aja, sudah lah"
"Lah itu masih pakai baju tidur"
"Kan pakai baju tidur bukan berarti belum mandi. Ka syafiq ngapain ke sini?" Tak mau berbasa basi, aleyah langsung menanyakan tujuan syafiq datang ke rumahnya." saya mau ajak kamu ke surabaya minggu depan, kamu bisa kan?"
"Hah? Ngapain kak? Emang kakak gak tugas main pergi pergi aja"
"Saya dapat cuti 4 hari sebelum saya tugas ke perbatasan dekat Malaysia"Raut wajah aleyah berubah murung saat mendengar berita jika pak tentaranya akan di tugaskan jauh.
"Ley?" Syafiq melambaikan tangan nya tepat di hadapan wajah aleyah.
"Eh astaghfirullah iya kak, gimana?"
"Yah malah bengong kamu ini"
"Ma-maaf kak"
"Bisa kan kita ke Surabaya minggu depan?" Syafiq mengulang pertanyaan nya tadi.
"Bisa insyaallah kak, nanti aku izin ke bunda sama ayah"
"Biar saya yang izin"Aleyah mengangguk. Syafiq meneguk teh hangat yang sebelumnya sudah di buatkan oleh gayatri.
"Yasudah, kamu siap siap, temani saya makan siang"
"Hah? Ga ah kak aku gak laper, aku mau di rumah aja. Lagi juga di luar panas banget" dengan cepat, aleyah menolak permintaan syafiq. Aleyah tau, jika ia pergi hanya berdua dengan syafiq, jantung nya itu akan maraton dadakan."Saya bawa mobil, lagi juga di mobil ada serda farel. Sengaja saya ajak dia, karna saya tau kamu gak nyaman kalo hanya berdua dengan saya, ya kan?"
Aleyah menghela nafasnya lega, bersyukur karna kali ini jantungnya tidak akan maraton."Tapi kak, kasian nanti serda farel. dia sendiri ,kita berdua"
"Tenang saja"Saat mereka sudah siap, mereka bergegas menuju mobil.
Benar yang di bilang syafiq, di dalam sudah ada serda farel.
Syafiq membukakan pintu untuk aleyah, dan syafiq duduk sejajar dengan serda farel di kursi depan.Mobil berjalan dengan kecepatan normal.
"Rel, kenalin calon istri saya"
"Siap, izin saya farel mbak" laki laki berperawakan tegap itu memperkenalkan dirinya.
"Saya aleyah kak" aleyah tersenyum kikuk. 'kenapa harus di kenalin si, kan malu' gumam aleyah dalam hati."Manis kan calon saya rel?"
"Izin, salah kapten. lebih manis ibu saya" sontak syafiq dan aleyah tertawa, sedangkan serda farel hanya tersenyum.Yap, sekarang pangkat syafiq sudah naik menjadi kapten, dengan kegigihannya, ia di dalut menjadi kapten. Nambah kesemsem ga ya aleyah?:v
Syafiq meminta farel untuk berhenti sebentar. Mobil berhenti tepat di depan toko bunga. Berbagai macam bunga yang indah ada di sana.
Sejak tadi, aleyah sibuk dengan ponselnya.Tak lama, syafiq kembali dengan membawa buket bunga mawar merah yang lumayan besar.
"Nih, untuk kamu" syafiq membuka pintu belakang dan langsung memberikan buketnya pada aleyah.
"Untuk apa kak?" Dengan susah payah aleyah meraih buket yang besar itu.
"Untuk di masak. Ya untuk kamu lah ley""Izin kapten, masa kasih bunga ke calon istri nya hanya seperti itu?" Serda farel mulai menggoda aleyah rupanya.
"Kalo saya kasih nya romantis, takut pipinya berubah jadi tomat nanti, ya nggak ley? Hahaha" syafiq dan farel tertawa lepas, sedangkan aleyah hanya mengulum senyum nya."Tuh kan, baru gitu aja udah merah tuh pipi" syafiq menatap aleyah melalui kaca spion.
"Ih apaan si kak" aleyah menutup wajahnya dengan buket yang di berikan syafiq."Kamu mau makan apa ley?" Masih dalam perjalanan, syafiq bertanya pada aleyah.
"Aku si gak laper, tapi aku lagi mau seafood"
Lalu mobil mengarah ke resto seafood.Setelah sampai, lalu mereka memesan makanan , kecuali syafiq yang hanya memesan minuman saja.
"Kak, kenapa ga pesan?"
"Saya gak makan seafood ley"
Aleyah terkejut, ia tidak tahu prihal itu.
"Lah ini namanya kakak yang nemenin aku makan, bukan aku yang nemenin kakak makan"
"Tidak masalah, saya bisa beli cemilan di super market depan tuh, di sana lengkap kok"
Aleyah hanya mengangguk.Semua makanan sudah di lahap Habis, aleyah terlihat kekenyangan.
"Gimana?sudah kenyang?" Syafiq terus menatap gadisnya itu.
"Sudah kak, yuk pulang"
"Kamu gak kepingin beli apa gitu?" Seolah tak mau cepat pisah dengan aleyah, syafiq terus mencari cara supaya bisa bersama aleyah."Gak deh kak, takut jam makan siang kakak habis, kakak juga belum makan tadi" syafiq tersenyum pada aleyah.
"Yasudah, kita beli martabak buat bundamu saja ya?"
"Oke kak"saut aleyah.
.
.
.
.Jangan lupa vote nya yaaa.
Slow update maaf:v
KAMU SEDANG MEMBACA
A soldier's sincerity
Romance"tapi aku masih 18 tahun bun, bahkan aku belum lulus sekolah. Aku tidak mau di jodohin" -Aleyah "Ibu Pertiwi memanggil ku. Cinta pertamaku adalah negara ini ley, jadi ku mohon izinkan aku berkencan dengan cinta pertamaku. Aku pergi untuk tugas dan k...