Happy reading 🌈
.
.
.
.
.
Hari ini syafiq dan aleyah akan kembali ke jakarta. Di satu sisi syafiq merasa bahagia sudah membawa calon istrinya itu bertemu dengan orang tuanya, di sisi lain, ia merasa gundah karena harus pergi bertugas meninggalkan aleyah selama satu bulan. Ini benar benar aneh, karena sebelumnya ia tak pernah merasakan hal seperti ini."Sudah siap ley?"
"Sudah kak, ini tinggal di bawa ke bagasi aja kok"jawab aleyah.Dewi dan wahyu mengantar putra dan calon menantunya ke bandara.
"Inget loh ya fiq, jagain anak ibu yang manis ini"
Tutur Dewi sebelum syafiq dan aleyah masuk ke dalam bandara."Siap bun" ujar syafiq.
Lalu mereka masuk dan berjalan menuju counter check-in.Setelah selesai check-in, mereka menuju boarding lounge.
"Kak"
"Ada apa?" Tanya syafiq lembut sesekali menyeruput kopi hangat yang ia beli di minimarket dalam bandara.
"Apa kaka jadi penugasan selama sebulan?" Dengan ragu, aleyah bertanya pada syafiq.
"Iya "Raut wajah aleyah berubah seketika. Bahkan, setelah menanyakan hal itu, ia lebih memilih diam.
Beberapa menit kemudian terdengar pengumuman jika pesawat yang mereka tumpangi delay karena cuaca.Aleyah memutuskan untuk membacanya novel di temani dengan earphone yang bertengger di kedua telinganya.
syafiq tidak mau menyia nyiakan momen itu. Ia ambil ponsel nya dari saku celana, lalu memotret aleyah, ia mempostingnya di instastory dengan tulisan
"I'm sorry, wait for me✨"Di tempat lain, seorang wanita sangat geram melihat foto tersebut.
" Jadi dia yang kau sebut calonmu fiq?" Wanita itu tersenyum kecut.
"Dasar wanita perebut" umpat nya sekali lagi.🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
Pesawat mereka landing dengan mulus di bandara Soetta pukul 16.45 WIB. Fatma dan fachri sudah menjemput.
"Aleee!!"
"Fatmaaa!!" Mereka saling berpelukan Melepas rindu.
"Yang abis ketemu calon mertua
,Kayanya bahagia banget" goda Fatma.
"Ihh apaan si"Mereka berjalan menuju parkiran. Syafiq dan fachri berjalan di belakang kedua gadis itu.
"Ri, gua titip leyah ya"
"Lo tenang aja. Ada gua sama fatma yang bakal jagain ale. Inget juga, abang dia juga sama kaya kita. Jadi insyaallah aleyah bakal baik baik aja""Makasih ya"
"Sama sama jul"
Di perjalanan, syafiq terus menatap aleyah dari kaca spion.
Sangat berat rasanya untuk pergi dari jakarta kali ini.Sesampainya di kediaman mahawira, mereka di sambut hangat oleh mahawira dan yang lain.
"Assalamualaikum yah, bun" aleyah berlari menuju ayah bundanya.
"Waalaikumussalam nak, bunda kangen" gayatri mengusap punggung aleyah.
"Ale juga bun""Dek, Syafiq itu calon suamimu, bukan pesuruh" marta mengambil alih koper aleyah dari genggaman syafiq.
"Gapapa ta" syafiq tersenyum tipis lalu menyalami mahawira dan gayatri.
"Ayo silahkan masuk dulu" Gayatri mempersilahkan masuk.
"Emm maaf bun, yah. Saya tidak bisa ikut gabung karena harus kembali kebarak. Saya harus mempersiapkan perlengkapan untuk besok" sanggah Syafiq sebelum semuanya benar benar masuk ke dalam."Memangnya kamu mau kemana nak?"
"Perbatasan Indonesia dan malaysia bun, di sana ada sedikit konflik"Mendengar itu, aleyah sontak terkejut. Syafiq sama sekali tidak memberi tahu di mana ia akan di tugaskan, dan ternyata di daerah konflik itu.
"Kalo begitu, saya juga izin undur diri untuk mengantar syafiq" ujar fachri tiba tiba.
"Kamu mau ikut pergi jugaa kaya mereka fatt?!!" Tiba tiba aleyah berbicara pada fatma dengan intonasi yang sedikit meninggi.
Lalu tatapan aleyah beralih pada syafiq. Tatapan yang sulit di artikan. Pelupuk matanya sudah mulai basah.
Tanpa permisi, aleyah berlari masuk kedalam rumah.
"Aleee tungguu!!" Fatma menyusul sahabatnya itu.
Melihat itu, syafiq lantas menyusul Aleyah ke dalam.
"Mohon izin. Boleh saya masuk untuk bicara dengan aleyah sebentar""Tentu nak" ujar mahawira.
Aleyah duduk di kursi taman belakang, bahunya bergetar pertanda ia sedang menangis.
Syafiq hendak menghampiri nya. Namun langkah nya terhenti saat mendengar pembicaraan fatma dan aleyah tanpa sengaja.
"Aku takut fat, aku takut. Di sana daerah konflik fat. Gimana klo dia akan ninggalin aku di tengah jalan, gimana kalo nanti dia-"
"Sssttt leyah, dengerin aku. Kak Syafiq itu prajurit terlatih, dia seorang kopassus. Tuhan pasti akan jaga dia. Jadi kamu jangan takut, dia pasti akan baik baik aja kok"Mengetahui wanitanya tengah menangis, Syafiq pun menghampiri nya.
"Ekhem" dehem nya.
Mendengar bariton itu, aleyah sontak menghapus air matanya. Menenangkan dirinya agar tidak terlihat habis menangis.Fatma berdiri dan memberi kesempatan syafiq untuk bicara dengan aleyah.
Syafiq duduk di sisi aleyah yang kosong.
"Saya mohon jangan menangis aleyah"
"Gak ada yang nangis" tutur aleyah dengan suara parau nya."Kamu tidak pandai berbohong ley, saya tau kamu habis menangis" aleyah menundukkan kepalanya.
"Jangan khawatir, saya akan baik baik saja. Tak perlu takut jika saya akan meninggalkan kamu di tengah jalan. Itu mustahil ley. Tangisan mu itu membuat saya berat untuk meninggalkan jakarta, bahkan akan menggangu fokus saya dalam tugas. Apa kamu mau saya seperti itu?"
Aleyah menggeleng lemah."Tugas kamu sekarang, doakan saya agar tugas saya berjalan lancar dan saya bisa segera pulang"
"Iya kak"jawab aleyah.Aleyah sadar, calon suaminya adalah seorang prajurit yang sewaktu-waktu bisa di tugaskan ke mana saja dan dalam kurun waktu yang lama. Ia sudah mengambil keputusan untuk mencintai seorang kesatria negara. Dan inilah yang harus ia hadapi.
Halo, apa kabar kalian? Semoga baik ya.
Maaf ya update nya agak lambat.
Karena ada satu dan lain hal yang harus dikerjakan.
Jangan luoa vote nya yaa🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
A soldier's sincerity
Romance"tapi aku masih 18 tahun bun, bahkan aku belum lulus sekolah. Aku tidak mau di jodohin" -Aleyah "Ibu Pertiwi memanggil ku. Cinta pertamaku adalah negara ini ley, jadi ku mohon izinkan aku berkencan dengan cinta pertamaku. Aku pergi untuk tugas dan k...