Happy reading 🌈
.
.
.
Jarum jam menunjukkan pukul 03.45 WIB. setelah menunaikan shalat Sunnah dua rakaatku, kuputuskan untuk membaca ayat ayat suci Al-Qur'an, sambil menunggu adzan subuh berkumandang.
Setalah ku tunaikan kewajiban ku sebagai umat islam. Aku bergegas mandi dan membantu bunda di dapur untuk membuat sarapan."Selamat pagi bunda" bunda membalas salam ku dengan senyuman manis nya.
"Tumben nak, jam segini kamu sudah rapih. Ada acara di sekolah mu?"
"Iya bun, hari ini di sekolah ale ada penyuluhan gitu deh. karna ale anggota OSIS, jadi ale harus datang lebih pagi bun" jawabku seraya mengambil sellai dan roti. Bunda mengangguk paham.🍂🍃🍁🍃🍁🍃🍁🍃🍁🍃
🌻DI SEKOLAH
"Aleyah!!!" Merasa namaku di sebut, aku menoleh ke belakang.
Benar saja, suara itu adalah suara fatma. Sahabatku sejak kami duduk di bangku SMP."Assalamualaikum al, huhh huhh huhh"
"Waalaikumssalam, ada apa fat?, kok kamu lari lari seperti ini? Aku tidak telat kan?" Ku lihat sekeliling sekolah, masih sepi dan hanya ada anggota OSIS yang sedang menata kursi tamu di lapangan."Itu al, huhh...huhh.. anu"
"Tenang fat, tenang. Tarik nafas.. buang.. kontrol nafasmu, baru bicara" aku mengelus punggung fatma, kerasa sekali nafasnya ter engah engah."Oke, kamu bawa susunan acara dan kata sambutan yang kemarin sudah di buat kan?" Tanya nya. Ku kira ada apa, ternyara hanya itu.
"Astaghfirullah fat, aku kira kenapa. Ini ada di tas ku"
Aku menepuk jidat ku. Kenapa sahabat ku panikkan seperti ini sih.
"Kamu kan pelupa" fatma mengacungkan telunjuknya ke arahku.
Haha aku memang pelupa.[07.30]
Dari tempat ku duduk, aku dapat melihat segerombolan orang berseragam loreng memasuki gerbang sekolah. Sepertinya aku mengenali salah satu dari mereka. Dan benar saja, itu ayah ku. Kenapa ayah tidak bilang kalo dia yang akan mengisi acara ini.
Kami anggota OSIS menyambut para anggota TNI, sikap ayah sudah berubah 180°, lebih profesional dan tidak membedakan aku anaknya atau bukan.. hingga tiba saatnya aku naik ke atas panggung untuk memberikan kata sambutan selaku ketua panitia pelaksana.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Selamat datang kepada para bapak TNI....
Terimakasih"Setelah memberi sambutan, aku berniat untuk ke kantin, entah kenapa perutku ini terasa lapar, padahal tadi aku sudah menyantap dua lapis roti.
Tiba tiba di lorong....."Aaauucchhhh!!!" Aku terpeleset. Aku tidak memperhatikan jalan, aku tidak tahu jika lantainya baru saja di pel. Sepi, tak ada siapa siapa di lorong.
"Kamu tidak apa apa?" Suara bariton memecahkan keheningan di lorong sekolah.
"Biar saya bantu" ia mengulurkan tangannya ke arah ku, namun aku tolak karena kami bukan muhrim.
"Terimakasih pak, tapi maaf kita bukan mahrom"
Terlihat dari seragam yang ia kenakan, Dia salah satu anggota TNI yang turut hadir di acara ini.
"Kamu bisa pegang baju saya sebagai tumpuan kamu untuk berdiri, saya tidak akan menyentuh mu"
Ucapnya, menarik uluran tangannya kembali.
Tak ada pilihan lain, kaki ku terasa sakit sekali. Aku berdiri dengan sebelah kaki ku yang pincang.
"Terimakasih pak, saya akan menelpon teman saya untuk bantu saya" ucap ku tanpa menatapnya.
"Saya tunggu sampai teman mu itu tiba" ucapnya dinginTak lama fatma datang.
Tergesa-gesa, itulah fatma, mudah panik.
"Astaghfirullah, al kamu kenapa si, ko bisa jatuh,huhh?" Ucapnya menatap ku dengan tatapan menyelidik.
"Aku tidak apa apa fat, temani aku ke kantin yuk, aku lapar hehe"
"Ya allah, aku khawatir sama kamu al, kamu malah cengengesan"
"Hmm pak, terimakasih sudah membantu saya tadi, maaf merepotkan" aku lupa jika bapak tentara itu masih ada di sini.
"Sama sama. kalau begitu saya permisi, assalamualaikum"
Dia berlalu meninggalkan kami berdua."Al, jadi bapak tentara itu yang menolong mu tadi? Ya ampun al, kamu beruntung sekaliii, dia tampan all" tangan fatma mengguncang bahuku seakan meminta penjelasan.
"Iya ihhh, kamu tu apaan si, gak boleh liatin sampe segitunya. Bukan muhrim!!"
Aku menekan kan kalimat "bukan muhrim" kepadanya. Kebiasaan nya saat melihat pria tampan membuat ku geram.Hah? Tampan?Ku akui pak tentara itu tampan. Alisnya yang tebal, matanya yang bulat, hidung nya yang mancung, bibir nya- husss apaan si al, kok jadi ngebayangin, dasar dodol.
Setelah peristiwa tadi, aku di boyong ke UKS oleh fatma bukan ke kantin, jadilah aku kelaparan di UKS. Tapi untung nya fatma mau membelikan ku makan tadi. kaki ku mulai terasa lebih enakan. Tapi masih sedikit pincang..
Setelah acara penyuluhan selesai, tidak ada kegiatan apapun. sekolah di haruskan steril dari semua kegiatan karena sebentar lagi akan ada ujian Nasional. Dan aku salah satu dari mereka yang akan ujian. Doakan ya rekan pembaca 😁 Dan kegiatan ini, adalah kegiatan terakhir di sekolah.Akhirnya event nya selesai deh haha.
Gimana kesan pertama nya dengan aleyah? Membosankan tidak?
Maaf ya kalo masih sedikit monoton, karena ini masih awal:) jangan lupa di vote dan komen yang banyak, rekan pembaca🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
A soldier's sincerity
Romance"tapi aku masih 18 tahun bun, bahkan aku belum lulus sekolah. Aku tidak mau di jodohin" -Aleyah "Ibu Pertiwi memanggil ku. Cinta pertamaku adalah negara ini ley, jadi ku mohon izinkan aku berkencan dengan cinta pertamaku. Aku pergi untuk tugas dan k...