Jaemin - Glow Up with My Brondong (one)

10K 184 12
                                    

.

.

.

.

"Sorry, gue terima lo karena taruhan. Jadi, kita sudahi aja sampai di sini."

"Maksud kamu apa? Kamu bercanda kan? Aku.. Aku udah sayang sama kamu."

"Gue serius. Gue sama sekali gak ada ketertarikan sama sekali sama lo."
Lelaki di hadapanmu kemudian memindai dirimu dari atas ke bawah.

Kamu kemudian menghela nafas sembari menangis sedih.

"Sorry. Tapi Ra, kalau aja lo mau ubah penampilan dan gaya lo.. Gue yakin ada kemungkinan buat lo bisa dapetin hati gue."

"Sayangnya, bahkan setelah kita pacaran selama dua bulan.. Lo gak ada usaha apapun. Dan tetep jadi seorang cupu kutu buku. Gue, bosen. Fisik lo, gak ada menarik-menariknya. Semuanya tentang lo. Lepas kacamata aja lo gak mau, sampe belang gitu. Cih."

"Hiks.. hiks.. Jahat."

"Kalau pun aku berubah, target pasarku udah bukan kamu lagi!"
Kesal kamu.

"Hahaha. Oke, Ra. Gue tunggu sampe lumutan pun, gue jabanin. Gue yakin, orang kayak lo gak akan bisa berubah. Tetap diam di tempat gak ngikutin tren."

Kemudian lelaki itu pergi meninggalkan kamu yang menangis sedih karena telah putus cinta.
Tentunya dengan rasa sesak karena kamu telah mencintai lelaki itu sepenuhnya. Terlebih, dia merupakan cinta pertamamu.

"Kak Clara."
Panggil seseorang.

"Jangan nangis, lelaki kayak gitu gak pantes buat kak Clara."
Ujarnya sembari memelukmu erat.

"Huaaa Nana.. Aku sakit hati bangettt!!"

"Aku tahu."

"Tunggu aku tamat SMA bulan ini, kita bisa sama-sama bales dia kak."

Kamu mengangguk setuju.

.

.

.

.

.

.

.


"Chan, si cupu jarang kelihatan ya sekarang."
Ujar Raja ketika mereka berjalan di lorong di kampus.

"Gak tahu gue. Udah gak ada urusan, yang penting gue menang."
Ujar Chandra santai.

"Gue kemaren lihat dia di gang depan kompleknya pas nggak sengaja lewat. Satu tahun bikin dia berubah total ya Chan. Gila, dia gak main-main sama ucapannya."
Ujar Jagat

"Yang bener aja sih lo. Cewek kek dia mah nggak akan banyak berubah. Perutnya tetep buncit kan. Hahaha."

Lantas Chandra dan Raja tertawa, sebelum Jagat kembali bersuara.

"Iya sih, tapi.. kali ini buncitnya beda anjir. Bodynya montok kayak di komik hentai yang suka lu baca. Buncitnya tuh, apa ya. Gemesin anjir jadi pengen gerayangin."

"Apa sih lo, kalau mau nipu kita-kita gak usah sampe segitunya."
Raja berkata demikian karena Jagat seakan berhalusinasi.

"Tahu dah lo. Lihat aja sekarang, kita udah masuk kampus dia, udah se kampus pun jarang ketemu tuh kutu buku. Kan dulu dia sering curhat tuh sama gua haha. Katanya dia tuh lebih suka menyendiri, soalnya sepi dan bikin dia tenang, bisa damai-in diri sendiri. Wakakak."

If You NeedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang