KIDNAPPED - Yeonjun Txt (end)

4.8K 84 8
                                    

"Yuan.. Lepasin ikatannya. "
Ujarmu.

Tentunya karena merasa risih dengan kaki terikat mengangkang seperti ini. Apalagi terdapat jari Yuan yang sedikit mengorek cairan yang mulai keluar dari dalam dirimu itu.

"Eungh..."
Lenguhmu ketika merasa perih dan asing.

"Nanti.. "
Jawab Yuan.

"Kalau kamu udah lemes dan gak banyak gerak."
Tambahnya.

Apa maksudnya itu?
Apa kamu akan tetap di ikat?

"Ahh.. "
Desahmu tak tertahankan ketika Yuan meniup vagina mu.

Entah sejak kapan lelaki itu sudah berada tepat di depan vaginamu.

Kamu malu.

Tentu saja.

Walaupun kamu sering memberikan lelaki itu foto telanjang mu. Atau bahkan foto vagina mu dengan jelas, tetap saja kamu malu.
Mengangkang seperti ini di hadapan seorang lelaki.

Yuan mengendusnya.
Lelaki itu nampak puas dan sama sayu nya dengan mu. Degupan jantungnya terasa kencang dengan perasaan yang membuncah. Sudah lama ia ingin menghirup aroma vaginamu.

Melihatnya dengan mata telanjang.
Melihat bagaimana vaginamu merekah dan sedikit bengkak. Tak lupa dengan lendir yang membuat dia semakin terangsang. Kamu benar-benar membuatnya gila.

Andai saja saat kamu joging 6 bulan yang lalu rencana lelaki itu sempurna. Sudah ia pastikan lelaki itu telah menuntaskan dahaganya akan vaginamu ini.

Jari Yuan yang keluar masuk berhenti.

Telunjuknya mulai mengitari bibir labiamu. Kamu kegelian sampai meremas sprei dengan kuat. Rasanya tak bisa dijelaskan. Vaginamu terekspos dan seperti sedang dipelajari, diamati, dan ditonton oleh lelaki itu.

Saat tidak sengaja milikmu berdenyut. Yuan melihatnya. Melihat bagaimana lubang sempit itu semakin mengecil untuk seperkian detik.

"Sial.. "
Umpatnya.

Kamu menoleh kearahnya.

Air mata akan rasa takutmu berganti dengan air mata rasa malu.
Sungguh.

"Y-Yuan.. Tolong lepasin.. "

Yuan menatapmu intens dari bawah sana. Tentunya kamu langsung memalingkan wajahmu.

"Yu-an, aku- jangan di lihatin terus, aku mohon."
Ujarmu sembari tetap memalingkan wajah ke sisi ranjang.

"Yuan, ak- EUNGHHH!!!"

Kamu tersentak ketika diterpa sapuan lidah Yuan dibawah sana. Benar-benar dapat kamu rasakan hangatnya lidah lelaki itu ketika menjilat vaginamu dari bawah keatas.

"JANGAN YUAN, JOROK!!"
Teriakmu yang tentu tak di indahkan lelaki itu.

Yuan menatap dirimu yang berusaha melepaskan vaginamu dari mulutnya.
Lelaki itu bersmirk kemudian melumat habis bibir vaginamu. Matanya tak berhenti menatap wajahmu yang mengerut heran. Baginya itu sangat erotis.

Slurppp!

"Ahh!"
Teriakmu.

Dengan bukti suaranya saja sudah membuat kamu kegelian bukan main.
Kamu menjerit. Merasa tersiksa karena kakimu tidak bisa merapat di kala Yuan semakin menghisap dan melumat bibir bawahmu itu. Lidah lelaki itu kini bukan hanya menjilat, tapi juga keluar masuk pada lubang sempitmu itu.

Kamu menutup mulut dikala merasa sesuatu akan keluar.

Yuan kemudian mengambil kedua tanganmu agar tak menghalangi suara yang ingin kamu keluarkan.

If You NeedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang