Heeseung - Kating Rese (02)

30K 297 6
                                    

Kamu duduk di sofa.

Tidak, tidak.

Kamu duduk di atas pangkuan Heeseung yang duduk di sofa. Dengan paksaan tentunya.

Serius, kamu sudah mencoba melepasnya. Tetapi hasilnya nihil.

"Diem deh, penis gue ke gesek-gesek."
Ucapnya frontal.

Spontan kamu melotot dan langsung diam.

Heeseung terkekeh dan mencubit pipimu gemas. Lelaki itu menyandarkan badannya ke sofa. Menatapmu dalam dan kini tangannya mengelus-ngelus pipi lembutmu.

"Lo kayak bayi. Gue ngerasa jadi pedofil."
Ujarnya random.

"Gue jadi gak tega."

"Kak Heeseung mau bicara apasih? Dari tadi, kok malah ngawur bicaranya."

Sumpah deh, dari tadi hal-hal random aja yang keluar dari mulut Heeseung. Padahal tadi ngotot mau bicara serius.

"Lo jadi pacar gue."

"Nggak."
Tolak kamu spontan.

"Nggak boleh nolak, nggak bisa nolak lebih tepatnya."

"Nggak gitu dong. Kan kalau pacaran harus di setujui dua belah pihak!?"

"Lo juga setuju kok."

"Mana ada?!"

"Iya, setiap gue cium, gue peluk, bahkan pas gue kasih passionate kiss lo gak pernah nolak."

"Enak aja! Aku nolak ya, aku brontak dan gak mau di gituin!"

"Tapi gak kerasa tuh, gue ngerasanya lo nurut-nurut aja."

"Ya, itu mah tenaga kakaknya aja yang segede babon!"

"Ck, yang gantengan dikit kek ngeledeknya."

Kamu cemberut.

"Udah deh kak, kalau kakak cuma mau basa-basi gini mending aku pulang."

"Lo bawel banget kalau sama gue. Padahal kalau di kampus diem terus. Nunduk mulu. Mending lo kayak gini juga di kampus. Biar orang gak nganggap lo lemah."

Kamu diam.

"Mau cium lagi dong, bibir lo cemberut mulu bikin gak nahan."
Ujarnya tiba-tiba.

"Gak boleh!"

Kamu menutup bibirmu dengan kedua tanganmu.

"Bibir lo belum bengkak kok, awas tangannya."

Kamu menggeleng keras. Tanpa sengaja, kamu terus bergerak tak beraturan di pangkuannya.

Heeseung berhenti, dia juga jadi ngilu sendiri kalau terus-terusan di lanjut minta cium.
Emang Clara doang yang suka jual mahal sama dia. Yang lain malah nawarin, clara di tawarin malah gak mau.

Aneh.

"Eh! Mau kemana?!"

Kamu refleks mengalungkan tangan di leher Heeseung, saat lelaki itu menggendong mu, memasuki kamarnya.

"Kak Heeseung aku mau pulang!"

"Iya, besok pulangnya."
Jawab Heeseung sekenanya.

"Kak Heeseung!"

Kamu menjerit tatkala lelaki itu membaringkanmu di ranjang. Dia berada di atasmu dan mulai menatapmu.
Ber smirk sebentar sebelum mendekatkan bibirnya ke bibirmu.

Telat,

Tanganmu sudah lebih dulu melindungi asetmu.

Matamu berkaca-kaca. Kamu... Takut sekali.

If You NeedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang