Soobin-Tipu Daya Lelaki

13K 186 8
                                    

> Ini Fresh, jadi pasti banyak typo!

.

.

"Kepalanya doang sayang."

"Apasih gak lucu. Lepasin gak?!"

"Janjiiii."

Kamu mengerutkan kening heran. Tanganmu masih berada di atas kepalamu di tahannya, dan pinggangmu masih dia cengkram kuat.

Posisinya, kamu berada di bawah dia. Di atas ranjang.

Bagaimana bisa?

Karena tadi pacarmu ini mengadu sedang sakit, minta di jenguk dan di rawat oleh kamu.
Tapi dia malah menjebakmu dengan mengunci kamarnya dari pagi saat kamu datang. Iya, sampai jam 8 malam saat ini.

Lebih parahnya lagi
"Udah ya bercandanya. Udah malem aku mau balik. Ahh.."
Ucapmu serius.

"Kamu kalau panik makin cantik banget."

"Soobin! Jangan raba-raba gituuu!"

"Ngghhh..."

"Ya sayang ya? Kepalanya doang kok."

"Gak mau, kamu sabar aja sih 2 bulan lagi juga kita merried soobin!"

"Nggak mau, gak tahan."

"Ahh.. Hmpt!"

"Jangan di tahan, kalau enak desah aja. Jangan di tutupin gitu sayang."

"Empuk banget, jadi pengen nenen lagi."

Satu tangan soobin tidak bisa diam. Tangannya telah menyelusup ke dalam kaos yang kamu gunakan. Bahkan mulai membuka tali bra kamu seperti biasa.

"Nenen aja abis ituhh anterin aku pulang!"

Soobin tak menjawab, lelaki itu malah memandangmu dengan mata berbinar senang. Ucapanmu itu membuat dia melepas cekalannya pada tanganmu. Tubuhnya yang bongsor beralih duduk dan memangkumu di atasnya.

Sedikit tergesa-gesa, dia menyingkap kaosmu itu.

"Jangan di buka semua, udah gini aja."

Ujarmu ketika Soobin hendak melepasnya.

Sehingga kini payudaramu telanjang dengan Soobin di hadapannya.

"Merah ya sayang, tadi aku gigitin terus sih."

"Itu kamu tahu! Makanya jangan di gigitin terus, perih tahu! Lecet nih!"

"shhh.."

Jujur kamu merasa ngilu saat soobin mengusap nipple-mu dengan jarinya.

"Tapi tetep menggoda."

"Tapi sakittt sayang.."

Keluhmu manja.

"Abisan aku selalu gak tahan kalau di deket kamu."

"Makanya biarin aku pulang ya.. Kamu juga udah bohongin aku pake pura-pura sakit segala."

"Nggak mau, lagian aku sakit beneran, kepalaku pusing tahu kalau gak ada kamu."

Cup

Bibirmu di kecupnya.

"Udah ah, aku mau nen."

Bibir lelakimu itu tak ragu untuk mengecup kedua nipple mu.

Bahkan ia menjilati nipple-mu itu sehingga membuatmu meringis ngeri-ngeri sedap. Satu tangannya memelukmu dengan mencengkram pinggang. Satu lagi mulai mengusap-usap perut sampai ke payudaramu. Sembari menyesap payudaramu, lelaki itu selalu menatap wajah merahmu. Jujur saja, walau ini perih, tapi kamu suka saat soobin menjilati dan menyesap payudaramu.

If You NeedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang