(Ini bukan NC uh-ah, lebih ke imagine oneshoot yg ada unsur 18+ nya di akhir.
Gak suka? Skip. Okay?)"Belum selesai juga?"
Tanya kamu saat tiba di ruangan kerja kekasihmu. Kamu duduk di sofa yang di sediakan di sana. Tanganmu mencoba mengeluarkan sekotak pizza yang sengaja kamu bawa.
"Kak Mark?"
Kamu kembali bertanya karena Mark, masih tidak menjawabnya. Sedikit kesal karena merasa di campakkan.
"Kak?"
"Hello i'm here-"
"Diem by, nanggung. Nanti ilang nadanya."
Potong Mark.Kesal sekali mendengarnya. Tapi ya, kamu juga tahu kalau membuat lagu itu sulit. Jadi kamu tidak akan mengganggu lagi. Setidaknya untuk 15 menit.
Dengan penuh emosi kamu menjejelkan sepotong pizza yang kamu beli. Memakannya dengan penuh nafsu.
"Mau by, suapin dong."
Cih, kalau ada maunya saja bicara.
Tanpa banyak ini-itu kamu melangkah sembari membawa kotak pizza tadi. Mendekat ke arah Mark yang kebetulan di sana ada kursi juga untukmu duduk.
"Nih, buka mulutnya."
Mark menurut. Padahal pizza yang kamu sodorkan itu bekas gigitan mu. Yah, Mark memang tidak pernah mempermasalahkan itu sih. Tapi tetap saja kamu merasa bangga sendiri, senang sendiri, juga malu sendiri.
Kamu merona, itu intinya.
"Aku kangen."
Ujarmu tiba-tiba.Bayangkan saja, dua minggu ini pacarmu itu sudah seperti bang toyib. Hanya karena akan ada project besar baru yang berbarengan dengan lomba apalah itu kamu tidak tahu.
Intinya, dia sedang ada kerjaan di tambah berbarengan dengan lomba membuat lagu yang telah ia tunggu lama.
Jadi, jangan berharap kamu akan di jemput atau sekedar di telepon.
Bersyukur saja jika chatmu sudah di balas pada tengah malam. Walau singkat.Sesibuk itu pacarmu.
"Kamu jelekan."
Ujarmu lagi, karena Mark tidak membalas perkataanmu tadi. Sedih sih, tapi ya kamu harus mengerti juga. Tidak mungkin kan hanya karena kamu kangen, Mark harus mengacaukan semuanya.
"A lagi by."
Pintanya.Ini Mark kamu sumpahin budek deh ya. Gak jadi kamu mau ngertiin dia.
Sekitar 20 menit kemudian kalian selesai makan pizza. Kamu hanya makan sedikit, karena sepertinya Mark kelaparan. Jadi curiga dia belum makan. Padahal ini sudah jam 9 malam.
"Kamu belum makan, by?"
Tanya kamu."Belum.. Maybe."
Mark menggeleng."Dari kapan?"
Matamu memicing memastikan.Mata Mark masih fokus pada layar di depannya.
"Eum, i think..-
Oh iya kenapa dari tadi gak gini sih! Nah this sound's good."Kamu mengerutkan dahimu. Merasa Heran karena Mark belum menjawab pertanyaanmu, malah kegirangan.
"Kak.."
Jengah kamu."Ah ya by? Apa tadi?"
Kamu membuka mulutmu tak percaya.
Sepertinya, daripada kamu disini terus di cuekin. Juga kamu tidak mau bertambah emosi mending kamu pulang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Needy
RomansaRated (M) 🔞 Koleksi Oneshoot dan Short Story pure imajinasi gue sebagai author. You as Clara. ⚠ Don't Do This In Your Real Life! ⚠ Kalau lo baca ini, dosa di tanggung lo sebagai sang pembaca.