Jaemin - Glow Up With My Brondong (2)

10.4K 140 9
                                    


"Ke apart apa ke mansion?"
Tanya Jaemin ketika kalian sudah di dalam mobil.

"Ke.. mansion aja. Aku lagi pengen ke mansion."
Tanyamu meyakinkan.

"Tapi aku mau.."
Ujar Jaemin sembari memasangkan seatbeltmu.

Chup.

Chups.

Chuupss..

Ciuman yang di layangkan Jaemin kini mulai terasa menuntut. Satu tangan Jaemin mulai meremas gundukan dadamu yang sempat membuat teknik geng tegang tadi. Tanpa adanya penolakan dan protesan dari dirimu yang sebenarnya lebih tua dari Jaemin.

"Nghh.. hmmpthh.."
Kamu mendesah ketika Jaemin mencubit nipplemu dari balik baju.

Kamu dapat merasakan nikmatnya ketika Jaemin melumat habis bibirmu dan berbagi saliva menggunakan lidah kalian. Kamu selalu di ajarkan hal baru oleh seorang Jaemin Narendra.

Chups.

Ciuman kalian terlepas dengan kamu yang terengah.

"Aku nanti mau ajarin satu hal yang kamu belum tahu. Kamu pasti suka."
Ujar Jaemin.

"Apa?"
Tanyamu polos.

"Ada aja. Nanti kamu juga tahu."

Kamu menggigit bibirmu curiga.

"Tapi.. kan kita di rumah, Nana.."
Ujarmu takut.

"Gapapa, aman. Papah katanya bakalan lembur karena ada projek. Mama sendiri kan lagi Me Time ke Paris. Nanti  kita bebas lakuin dimana aja, aku suruh maid buat nggak ganggu nanti."

Kamu memukul bahunya yang keras.

"Hih, mana bisa begitu!"

"Gapapa sayang.. Ya, boleh ya nanti aku ajarin hal baru. Soalnya nanggung udah aku pasang pas kamu bilang mau ke mansion."

"Hih, ada-ada aja. Kalau aman, oke. Kalau enggak, nanti aja di apart. Atau di rumahku, Nana.."

"Gak ada nanti-nanti sayang. Kamu gak lihat James di bawah udah sesek banget?"

Kamu melihat ke arah aset Jaemin yang mengembung tersebut.
Dengan polosnya kamu mengelusnya sehingga membuat Jaemin mendesis menahan nikmat.

"Yaudah.. deh.."

"Yes."

Jaemin memang seperti ini dari dulu. Lelaki yang berbeda satu tahun di bawahmu ini selalu meminta persetujuanmu untuk melakukan suatu hal. Sehingga kamu mau tak mau juga terbiasa berbuat hal yang sama. Hubungan kalian saat ini memang sangat sehat jika di pandang dengan sebelah mata.

"Kita meluncur tuan putri."

Ujar Jaemin setelah mengecup punggung tanganmu.

.

.

.

.

.

"Tali di atas buat apa, Na?"

Kamu menodong pertanyaan pada Jaemin yang baru masuk ke kamarmu.
Sejujurnya, kamu agak resah melihat ayunan dari kain yang menggantung di plafon kamarmu dengan sempurna.

Jaemin tersenyum sembari meletakkan box yang agak besar di meja belajarmu.
Lelaki itu tadi mengambil box tersebut dari kamarnya setelah menyuruh maid untuk istirahat lebih awal ke rumah maid yang ada di belakang mansion. Dan kemudian lelaki itu segera menuju kamarmu untuk bersenang-senang.

If You NeedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang