Winwin NCT - Big Baby Boy (End)

3.2K 63 3
                                    

"Tuan... Mau coba sesuatu yang baru?"

"Sesuatu yang bisa bikin Tuan.. Keluar lebih cepat.."

Wira mengangguk.

"Kalau begitu.. ayo kita ke kamar."

...

Jadi disinilah kalian sekarang.

Di dalam kamar, tepatnya di atas ranjang. Posisinya, Wira duduk bersandar di kepala ranjang dan kamu sendiri sedang gemetar gugup duduk di pangkuannya, tanpa memakai celana. Alias, saat ini bagian bawahmu sudah telanjang tak memakai apapun.

Jangan katakan bahwa kamu gila. Karena kamu sendiri sadar jika kamu sudah sangat gila saat ini. Perlahan kamu buka celana pendek yang Wira kenakan. Wira sedikit meringis ketika jari tanganmu menyenggol penisnya sedikit. Dan tanpa membuang waktu, kamu lalu membuka celana dalam merek ternama milik Wira tersebut. Kamu tidak menanggalkan semuanya, hanya sebatas bawah lutut Wira saja.

Kemudian, kamu memandang Wira ragu sebelum kembali naik ke pangkuannya, tepatnya di paha lelaki tersebut. Kamu merinding dan merasa sedikit bergetar ketika milikmu yang polos mengenai paha wira secara langsung. Rasanya.. kamu akan merasa puas hanya dengan menggesek milikmu dengan paha Tuanmu.

"Clara.."
Panggil Wira dengan sayu.

Lelaki itu sedari tadi merasa bahwa penisnya semakin mengacung tegak, tepat saat kamu membuka celananya. Wira juga sangat amat merasa penasaran akan langkah baru yang kamu katakan tadi. Wira ingin tahu.. ia ingin belajar lebih agar bisa menjadi pasangan sekaligus lelaki yang baik untukmu.

"Tuan, aku punya satu permintaan."
Ujar kamu resah.

"Apa? Aku bakal kabulin apapun yang kamu minta."
Ujarnya tergesa sambil tanpa sadar memegang erat pinggangmu.

"Tuan harus janji jangan kasih tahu siapapun kalau aku yang ngajarin Tuan."
Kamu menggigit bibir bawahmu.

Wira terlihat kebingungan.

"Ngajarin apa?"

"Ugh, ngajarin Tuan.. cara cepat pipis enak."

"Termasuk cara baru yang sekarang.."
Tambahmu.

Wira kemudian mengangguk cepat.
"Janji! Wira janji! A-aku janji gak akan kasih tahu siapapun."

Kamu mengangguk senang dan tersenyum. Lalu tanpa sadar mengecup bibir Wira sekilas.

Cup.

Wira kemudian melongo tidak puas. Lelaki itu kira kamu akan menciumnya seperti sebelum-sebelumnya. Tapi tetap saja lelaki itu tersenyum.

"Maaf.."
Ujarmu lirih sebelum duduk tepat di atas penisnya.

"Nghh~"

"A-ahh~!"

Desah kalian berbarengan ketika merasakan sentuhan lembut antara vaginamu yang becek dan penisnya yang keras. Kamu memandang Wira sayu. Entah mengapa ketika bersama Wira kamu selalu merasa turn on. Apalagi ketika membantunya 'pipis enak'. Dan kini, kamu berkesempatan untuk bergabung meraih 'pipis enak' bersama Tuan sekaligus suamimu itu.

"P-punya kamu.. lembut banget ya Clara.. A-aku suka."
Ucapan Wira spontan membuatmu bersemu merah.

Kamu mulai bergerak maju mundur. Menggesek pelan vaginamu dengan penisnya.
Kalian sama-sama mendesah kala kenikmatan itu mulai datang. Kamu dengan sengaja sesekali menggesek klitorismu dan menekannya sedikit dengan urat penis Wira yang menonjol. Kalian sama-sama merasa enak.

"Emhh.. Tuanh.. Ahh.."
Kamu bertumpu pada pundak Wira yang tegap dan mulai bergerak sedikit cepat.

"Clara.. enak.. vagina kamu.. enak.."
Ujarnnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If You NeedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang