Sekolah SMA BRAWIJAYA tampak mulai sepi,ya karena bell pulang baru berbunyi beberapa waktu yang lalu.
Alena baru saja keluar dari kelasnya seorang diri,karena Alena harus mencatat banyak materi yang tertinggal.
Alena berjalan gontai melewati koridor,dengan memutar mutarkan kunci motor yang berada pada telunjuknya.
Hingga-
Sreett-
Seseorang mendorong kesar pundak Alena,hingga membentur tembok.
Lalu dengan cepat orang itu mengunci pergerakan Alena,dengan menumpukan kedua tangannya,tepat di samping kepala Alena.
Alena membelalakkan matanya,lagi lagi orang yang sama.
GAVRIEL."lo mau apa lagi sih hah?"pekik Alena.
"kenapa?takut?"Gavriel tersenyum menyeringai.perlahan Gavriel semakin mendekatkan wajahnya,memangkas jarak di antara mereka.
sedikit saja Alena bergerak bibir mereka akan bersentuhan,bahkan Alena dapat menatap jelas netra kecoklat coklatan milik Gavriel.dan juga mereka bahkan dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain.
"lo jangan macem macem ya,gue bisa teriak" ancam Alena.
Membuat Gavriel terkekeh ringan.
"lo tenang aja,gue ga bakal ngapa ngapain lo kok" tutur Gavriel terdengar lembut tapi juga menakutkan.tangan kanan Gavriel berdalih melingkar manja pada pinggang mungil Alena.
Alena berusaha keras mendorong Gavriel,tapi apa lah daya tenaga Gavriel tentu lebih kuat di banding dirinya.
"lo kenapa sih hmm? Tegang banget kayaknya" Gavriel menatap Alena,dengan tatapan mengoda.
"to the poin"ketus Alena.
"gue cuman pengen peringatin lo aja" kini tangan kiri Gavriel berdalih menyelipkan beberapa helai rambut Alena,ke belakang telinga dengan lembut.
Alena mengeliat jijik,seolah sangat sangat tidak nyaman di perlakukan seperti itu oleh Gavriel.
Bisa di bayangkan kan? Gimana posisi mereka saat ini:)
"gue ga suka di usik!!. Bukan berarti kerena lo perempuan,terus gue ga bisa ngapa ngapain lo". ucapan Gavriel terdengar halus namun terdengar mengerikan di pendengaran Alena.
"paham kan?" Gavriel kini mengelus elus halus pucuk rambut Alena.
"Goodbay dear" Gavriel mengecup dahi Alena,sebelum pergi melangkah meninggalkan nya.
"GAVRIEEEEEEL"pekik keras Alena,terlampau kesal.
Mendengar teriakan Alena,tak sadar Gavriel tersenyum simpul,namun tetap melengang pergi tanpa berbalik manatap Alena.
*****
BRAAAAKK
Alena membanting keras pintu kamarnya.
Melempar kasar tas nya ke atas kasur,lalu melepas kasar sepatu miliknya.
Alena berjalan lalu berdiri tepat di depan kaca.
Mengusap usap dahinya.
"aaah...jidat gue ternodai" kesal Alena. " abis ini gue harus mandi kembang tujuh rupa nih" Alena masih terus terusan mengosok gosok Dahi nya.
*****
Alena baru saja memarkirkan motor miliknya,berjalan santai sambil sesekali menarik nafas dalam,merasakan udara segar di pagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavriel
Teen FictionGavriel Al xendrick. Definisi iblis yang sesungguhnya. dia membantai siapa pun yang ia kehendaki,tak pandang bulu. tapi siapa sangka seorang 'Alena kalandra argaguna' mampu meluluhkan pria berhati iblis seperti Gavriel. hal yang mustahil tapi benar...