23.kantor polisi

1.2K 67 10
                                    

"BI MIRNA!".teriak keras Alena sembari fokus mengobrak-ngabrik isi lemarinya."BI MIRNA SINI DULU BI!".teriaknya lagi.

"iya bentar neng!".jawab Bi Mirna dari arah dapur.

"iissshhh mana sih!".kesal Alena karena tak kunjung mendapatkan apa yang ia cari.

Kamar Alena kini sangat-sangat berantakan,Alena benar-benar membuat kamarnya layaknya kapal pecah.barangnya berhamburan dimana-mana karena ulahnya sendiri.

"iya kenapa ne-".Bi Mirna seketika mematung ketika melihat kamar Alena yang porak-poranda.

"Astagfirullah Neng Alena kenapa ini kamarnya di berantakin lagi,padahal bibi baru aja rapihin tadi siang.bahkan tadi pagi lebih berantakan dari ini neng!.Bibi cape tau neng ngeberesinnya!".

"HAH?".sentak Alena syok,dan langsung memberhentikan aktifitasnya yang sedari tadi tak henti-hentinya membongkar isi lemarinya.

Dengan langkah cepat Alena menghampiri Bi Mirna yang berdiri tepat pada pintu masuk kamarnya.

"Bibi bilang tadi pagi kamar Alena berantakan?!".

"iya neng".jawab Bi Mirna dengan tampang polos.

"Ga mungkin!,orang jelas-jelas waktu Alena berangkat sekolah kamar ini rapi kok,ga berantakan sama sekali".jawab Alena.

"yee si eneng di bilangin ngeyel,orang Bibi sendiri kok yang beresin!".

Alena terdiam berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

"jadi gini neng,tadi pagi waktu eneng teh udah berangkat sekolah.Bibi ngedenger kayak ada barang jatuh di dalam kamar eneng,eeh begitu Bibi cek kamar ini teh udah berantakan banget.jadi Bibi pikir itu kerjaan Neng Alena!".

Mata Alena membelalak,seolah mulai sadar akan sesuatu.
"jangan jangan-" Alena menjeda omongannya,saking syok.

"jangan-jangan kenapa neng?".tanya Bi Mirna ketika melihat raut syok pada Alena.

"O-orang itu yang udah nyuri Hoodie LEGARA yang papa kasih ke Alena bi!".

"maksud eneng,Hoodie itu hilang?".

Alena mengangguk lesu.

"Ya ampuun neng kok bisa ilang,itu kan pemberian spesial dari papa eneng!".

"Alena juga ga tau Bi,dari tadi udah di cariin tapi ga ketemu!".

"tunggu ya neng,biar Bibi cariin di tumpukan cucian dulu,kali aja keselip di sana".usul Bi Mirna.

"ya udah cepetan ya Bi!".

"Siap neng!".Bi Mirna buru-buru lari kearah belakang.

Sedangkan Alena kembali membongkar seluruh isi lemarinya.

Bi Mirna kembali berlari usai mengecek tumpukan cucian dengan nafas yang terengah-engah.

"G-ga ada neng!".jawabnya dengan raut kecewa.

*****

Alena tak henti-hentinya bulak balik kayak setrikaan di balkon kamarnya sembari mengigit kuku jari telunjuknya.

"Aakkhhh!".Alena menghentakkan kaki ke lantai."kenapa semuanya jadi gini sih!".Alena berpegangan pada pagar pembatas balkon kamarnya.

Gavriel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang