30.

2.9K 131 46
                                    

Alena berjalan pelan di koridor sekolah,dengan handset yang menyumpal kedua telinga nya.

Berita mengenai penangkapan Angel dan Kris kini sudah tersebar luas dikalangan anak anak SMA BRAWIJAYA.jelas hal itu menjadi perbincangan hangat pada hari ini.

Alena sudah cukup jengah mendengar perbincangan mengenai Kris,dan Angel.
Pasalnya dari ia masuk kepintu gerbang hanya hal itu dan itu yang ia dengar,membuatnya menyumpal telinga nya dengan handset.

Tanpa Alena sadari,seseorang berjalan tepat dibelakangnya.pria itu tampak menatap Alena gemas,sebab melihat gadis itu yang acuh dan bodo amat.

Alena yang mulai peka,dan merasa sedang diikuti dan diamati membuat nya memberhentikan langkahnya secara tiba-tiba.

BRUUK..

karena Alena berhenti tiba-tiba,membuat pria yang berada di belakang Alena tak sengaja menabrak tubuh Alena.
Untung saja dengan sigap pria itu menarik kerah baju belakang Alena,layaknya menenteng anak kucing.kalau tidak Alena pasti sudah jatuh tengkurap diatas lantai koridor.

Alena sontak berbalik,menatap Pria yang masih saja meneteng kerah baju belakangnya.

"lepasin!,lo pikir gue anak kucing?!".ujar Alena kesal,sembari menepis tangan pria itu.

Bukannya menjawab,pria itu malah mengacak-acak gemas rambut Alena."masih pagi ,jangan marah-marah dulu.noh muka lo udah banyak kerutannya!".ujar pria itu seraya menahan tawa,melihat eskpresi kesal Alena,yang justru terlihat candu baginya.

"aakhh Gav!,berantakan rambut gue!".pekik Alena,lalu kembali merapikan rambutnya.

"yok jalan".Gavriel langsung merangkul Alena.

"ga usah sok akrab lo!".celetuk Alena.

Gavriel tak peduli,ia tetap menarik dan memeksa tubuh Alena untuk masuk pada rangkulannya.

Baru berjalan beberapa langkah,keduanya sontak berhenti ketika teriakan seseorang mengema diseluruh sudut sekolah.

"ALENA...".seorang Pria berlari sembari melembai-lambaikan tangan kearah Alena.

Pria itu tampak memakai seragam yang berbeda,dan dapat dipastikan pria itu bukan siswa SMA BRAWIJAYA.

"Alta?".seru Alena,setelah pria itu sudah berada tepat dihadapannya."lo ngapain?".tanya Alena binggung,untuk apa Alta datang kesekolahnya,tumben sekali.

Alta masih diam,berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah."nih".Alta tampak menyodorkan sebuah peaperback kearah Alena."bekal buat lo,buatan mami gue".ujar Alta dengan wajah yang berbinar,dan penuh harap agar Alena menerima nya.

Alena tampak berfikir sejenak,hingga akhirnya ia nemutuskan untuk menerika bekal pemberian Alta.lagi pula Alena juga tidak enak untuk menolak,apa lagi makanan itu buatan mami nya Alta."emm bilang thanks yah ke mami lo".ujar Alena dengan senyum tipis.

Sialnya,baru di senyumin dikit aja dari Alena,udah bikin jantung Alta serasa mau lompat dari tempatnya.

"udah kan? Sono balik!".ujar Gavriel sinis.

"kenapa?,iri?".balas Alta,tak kalah sinis.

Alena menghelas nafas,malas sekali rasanya pagi-pagi buta seperti ini harus melihat perkelahian unfaedah dari kedua pria tampan ini.

"mau berantem hmm?!".dengan jari lentik nan indah miliknya itu,Alena menarik kuat telinga kedua pria itu.

Membuat sang empu meringis pelan.

"Aawshh,sakit Len".ringis Gavriel .

"A-ampun Len,panas nih telinga gue".rintih Alta.

"sekali lagi kalian berantem di depan gue,gue sunat lo berdua untuk ya kedua kali nya!".

Gavriel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang