26.Angel

1.3K 80 4
                                    

Alena duduk sendiri di bangku taman yang berada dibelakang sekolah,sembari menikmati Cimory rasa blueberry kesukaannya.

Ia merasa bahwa mungkin taman ini akan menjadi tempat ternyaman untuknya saat ini,karena jauh dari keramaian.

Alena sudah cukup jengah dengan kata-kata kasar,umpatan,hinaan dan cacian yang sudah sedari tadi ia terima.

Samar-samar Alena mendengar suara jejak kaki yang berlari kearahnya.

Alena menoleh,dan menangkap sosok gadis bersurai panjang yang berlari mendekatinya,sembari melambai-lambai.

nafas gadis itu terengah-engah.
Sedangkan Alena malah menatap binggung gadis itu,sembari masih tak henti-hentinya menikmati cimory yang berada di tangannya.

"iih lo kemana aja sih Len?,gue nyariin lo tau!".ujar Gadis itu kesal.

"lo nyariin gue?,emang lo ga benci sama gue,kayak yang lain".ujar Alena.

Gadis itu menggelang cepat,lalu segera duduk disamping Alena,kemudian merangkul sahabatnya itu.

"gue mana mungkin bisa benci sama lo Len,gue percaya kok sama lo".jawab Gadis itu lagi,yang tak lain adalah Angel,dengan senyum yang sedari tadi tak luntur.

Alena turut tersenyum,mendengar penuturan Angel,ia fikir Angel juga akan membenci dan menjauhinya seperti Rossa dan Farah.

"Thanks ya,kerena lo masih percaya sama gue".

"iya.udah lo jangan sedih lagi,kan masih ada gue.entar ya kalau ada yang berani ngebully lo lagi,bakal gue tonjok mulutnya".ujar Angel dengan ekspresi mengemaskan.

"sok banget lo".ujar Alena terkekeh pelan.

"eeh BDW Len,gue boleh ga entar malem nginep dirumah lo? Ya berhubung malming.itung-itung gue pengen gehibur lo".ujar Angel.

"serius lo mau nginep di rumah gue?.ya jelas boleh la Gel,jangankan semalam,setahun pun lo boleh nginep di rumah gue".ujar Alena antusias.

"kalau gitu entar sore gue langsung ke rumah lo".ujar Angel lagi.

"sip".Alena mengacungkan jari jempolnya.

****

Alena berdiri di depan gerbang SMA BRAWIJAYA,berniat menunggu takxi.

Beberapa kali Alena melirik jam tangannya,ini sudah 15 menit lamanya ia menunggu,tapi belum ada sama sekali takxi yang melintas.

Sekolah juga udah mulai sepi,aakkhh nyesel rasanya tadi ia tidak membawa motor.

Dari arah belakang,Alena mendengar druman motor yang baru saja keluar dari halaman sekolah dan kini berhenti tepat di samping nya.

Alena langsung menoleh,dan mendapat Gavriel disana.

Gavriel membuka helm."kenapa belum pulang?".tanyanya.

"gue nunggu takxi".ujar Alena sambari celinggak-celingguk kekanan dan kekiri.

"lo ga bawa motor?".

Alena langsung mengeleng.
"eeh iya gue lupa".ujar Alena,sembari langsung membuka ranselnya,mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Nih Jas lo,udah gue cuci".ujarnya,sembari menyodorkan jas itu kehadapan Gavriel.

Gavriel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang