19.pada fase suka

1.6K 87 0
                                    

"oke anak-anak kita sudah sampai di lokasi yang akan menjadi tempat kemping kita kali ini!".ujar pak Bagas kepada seluruh siswa siswa yang sudah berbaris rapi di hadapan nya.

"bapak akan membagi kalian dalam beberapa kelompok.satu kelompok berisi 5 orang".sambung pak bagas.

"kelompok pertama (bla..bla..bla..bla..), kelompok ke enam Rossa,Danu,Angel,Ratna dan Rigel.
Kelompok ke tujuh Kris,Gavriel,Farah,Dinda dan Alena". Dan seterus nya.

"bagaimana kelompok nya sudah jelas?,silah kan cari temen kelompok kalian dan berbaris perkelompok.".intruksi pak Bagas.

Alena menangkat tangan nya tinggi-tinggi.

"iya ada apa Alena?".tanya pak Bagas.

"saya ga mau sekelompok sama dia pak!".ujar Alena sembari menunjuk Gavriel yang berdiri tidak jauh dari nya.

"saya ga suka penolakan!".tegas Pak Bagas.

Membuat Alena mendengus kesal.

"masing masing kelompok harus membangun 2 tenda,satu untuk putri dan satu untuk tenda putra.mengerti?".

"mengerti pak!".sahut semua nya kompak.

Selepas selesai membangun tenda mereka kembali berdiri membentuk barisan menurut kelompok mereka masing-masing.

"okey saya liat semua tenda sudah jadi,terima kasih atas kerja sama nya!".ujar pak Bagas.

"kegiatan selanjut nya,tiap tiap kelompok akan bapak kasih tugas".sambung pak Bagas.

Selepas menyampaikan tugas masing-masing kelompok pak bagus mempersilahkan mereka untuk meleksanakan apa yang sudah ia sampaikan.

Sedangkan kelompok 7 mendapat tugas untuk mencari kayu bakar.

"hmm Gav nanti kalau cari kayu bakar nya kamu jangan jauh-jauh yah dari aku.entar kalau aku kenapa-napa gimana?".ujar Dinda dengan nada manja sembari bergelanyut manja pada pergelangan Gavriel.

Mendengar penuturan Dinda membuat Gavriel memutar bola matanya malas.

"udah ngomong nya? Jadi nyari kayu bakar ga? Lama lu pada!".ujar Alena dengan nada ketus di serta tatapan tak suka.

"kalau mau manja-manjaan jangan di sini,pulang aja lu sono!".celetuk Farah tak kalah badas.

"heh jomblo akut diem lo!".ujar Dinda menatap tajam Farah.

"Dih songgong amat lo nenek lampir,kayak di akuin aja lama Kak Gavriel".ujar Farah sembari menjulur kan lidah nya mengejek.

Dinda mengeram kesal,sepersekian detik kemudian Dinda melayangkan tangan nya hendak menampar Farah.

Namun belum sempat hal itu terjadi,tangan Dinda sudah terlebih dahulu di cekal oleh Kris.

"Ga usah drama!".ujar Kris lalu menghempas tangan Dinda.

"aawwh sakit Kris!".rintih Dinda.

"cabut!".ujar Gavriel ingin segera beranjak.namun lagi-lagi Dinda kembali mencekal lengan nya.

"bentar Gav!".

"Apa lagi DINDA?!".ujar Gavriel penuh penekanan.

"ini gimana caranya aku mau cari kayu bakar kalau sepatu aku kayak gini!".ujar Dinda sembari sedikit mengangkat kaki nya,yang nampak memakai sepatu Hak tinggi.

"astagfirullah subhanallah walhamdulillah walailahaillaah huwallahuAkbar".ujar Gavriel spontan,sembari meraup wajah nya kesal.

"lagian lo mau kemping atau mau ke Mall Hah?".ujar Kris juga tak habis fikir.

Gavriel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang