14.teror

1.9K 76 0
                                    

Gavriel berjalan sempoyongan memasuki apartemen nya,benar benar seperti orang yang sedang putus asa.

Ia membuang jiket kulit milik nya ke sembarang arah.

BRUUK.

Gavriel membentang kan tubuh nya di atas kasur.mata nya terlihat mulai berkantung karena sudah dua hari ia tak tidur.

Baru saja ingin berkelana ke dunia mimpi,hp milik nya tiba tiba saja berdering.

Gavriel berusaha untuk mengabikan nya,tapi hp nya terus saja berdering tanpa henti.

Membuat Gavriel mendengus kesal,lalu bangkit dan meraih benda pipi itu di dalam saku jins hitam nya.

Tertera username 'bunda'.

Via call

"iya halo bunda".ujar Gavriel memelas.

"G-Gavriel t-tolongin bunda". Ujar Zara dengan suara yang bergetar.

Mimik wajah Gavriel langsung berubah panik."Bunda kenapa ? Ngomong sama Gavriel Bun!" ujar Gavriel panik.

BERCAAACK.

suara percahan sebuah benda terdengar dari sebrang,di ikuti dengan teriakan keras dari Zara.

Setelah nya,sambungan telfon terputus begitu saja.
"B-Bunda? Hallo bunda!". Kini Gavriel makin panik.

"AKKKHHH pakai mati lagi!" kesal Gaviel,setelah nya langsung berlari kecil menyandang jiket hitam nya serta kunci motor milik nya.

***

Setiba nya di rumah,Gavriel langsung berlari menuju pintu masuk rumah nya,Gavriel di buat kaget bukan main,katika tiba di teras rumah ia melihat pot pot keramik bunga yang sudah pecah tak berbentuk,di tambah beberapa jendela yang tampak pecah karena di lempari batu.

Kekhawatiran nya terhadap Zara semakin bertambah melihat semua itu,membuat nya buru buru masuk ke dalam rumah.

"bunda! Bunda di mana?!". Teriakan keras Gavriel mengema ke seluruh sudut ruangan.
"jawab Gavriel bunda!" terik nya lagi.

Gavriel menghentikan langkah nya begitu merasa bahwa ia menginjak sesuatu.ia langsung menunduk dan melihat apa yang ia injak.

Jantung Gavriel semakin berdetak kencang,begitu mengetahui bahwa yang ia injak barusan adalah hp milik bunda nya.

"G-Gavriel!".

Gavriel langsung mengarah kan pandangan nya ke sumber suara.terlihat Zara turun dari lantai dua dengan kaki yang bergetar hebat serta wajah pucat fasi layak nya orang ketakutan.

Spontan Gavriel menghampiri bunda nya yang masih berada di tangga.

"pelan pelan bun!". Gavriel membantu Zara untuk turun secara perlahan,lalu mengarahkan nya ke arah sofa,berusaha menenangkan bunda nya itu dengan mengelus halus jari jemari Zara yang terasa mendingin.

SREET.

Zara tiba tiba saja langsung mendekap tubuh Gavriel,lalu menangis sejadi jadi nya,membuat Gavriel kebingungan.

"Bunda kenapa? Ngomong sama Gavriel Bun!". Gavriel mengelus elus punggung Zara yang juga bergetar hebat.

Zara merenggangkan pelukan nya,lalu menunjuk ke arah meja yang berada di ruang tamu.
Gavriel mengikuti arah tunjuk ibunda nya.terpampang jelas di atas meja terdapat sebuah kotak berwarna hitam.

Gavriel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang