27.terbongkar

1.9K 88 21
                                    

Alena terus saja mengikuti arah mobil Angel.
Hingga mobil Angel memasuki kompleks perumahan elit.yang sudah jelas tepat digerbang masuk kompleks dijaga oleh seorang security,yang pasti tidak mengizinkan orang asing untuk masuk untuk menjaga keamanan.

Alena memberhentikan motornya tidak jauh dari gerbang kompleks,sembari mengamati mobil Angel yang berlalu masuk kedalam kompleks.

Alena membuka helm."iissh sial kalau gini,gimana gue bisa masuk!".Alena melumat bibirnya sendiri, berusaha mencari cara agar bisa masuk.

Hingga dari kejauhan,tepat dari arah belakang Alena,sorot cahaya lampu mobil yang tampaknya ingin masuk pula kedalam Kompleks.

Mobil itu terhenti,tepat digerbang komplkes,sembari memgelakson beberapa kali .hingga tak lama security itu keluar menjumpai orang itu.

"eeh Pak Reza baru datang dari luar kota ya?".ujae security itu basa basi.

"iya pak,ini baru saja dari bandara.bisa tolong bukain gerbangnya pak.

Mendengar hal tersebut,menurut Alena ini momen yang bagus agar ia bisa masuk tampak ketahuan.

Alena mendorong pelan kendaraannya,hingga sejajar dengan mobil tersebut,tanpa sang security ketahui.

Setelah gerbang itu terbuka lebar,Alena juga masuk secara bersamaan dengan mobil itu.

Sekarang yang harus Alena lakukan adalah,mencari alamat Angel,ia menjalankan motornya secara perlahan sembari mengamati satu demi satu rumah yang ia lewati.

Hingga dari cela gerbang yang menjulang tinggi,Alena tak sengaja melihat mobil yang sama persis dengan mobil milik Angel,yaitu mobil sport merah.

Alena memberhentikan laju kendaraannya,lalu segera melepas helm dan turun.
Alena masih menggunakan topi,kaca mata,serta masker dengan warna yang senada.

Alena mengintip dari cela gerbang,matanya membelalak ketika melihat sesuatu yang menyebabkan ia harus menanggung rasa malu karena dituduh sebagai seorang pembunuh.

"motor itu!".ujar Alena syok,namun dengan suara pelan.Alena benar-benar tersentak kaget ketika melihat motor ducati hijau yang terparkir tepat di samping mobil sport milik Angel.hal itu membuat Alena teringat sesuatu.
Mengenai kecelakaan kecil yang beberapa bulan lalu Alena alami,yang Alena ingat pelakunya juga mengendarai motor ducati hijau yang pergi meninggalkannya begitu saja tanpa ada niat untuk bertanggung jawab.

(masih ingat sama kecalakaan yang dialami Alena?,kalau lupa baca aja lagi part 6).

"WOY SIAPA ITU!".

Alena kembali dibuat terkejut,dikala ia melihat seorang berseragam security yang tampak berlari kearahnya dari pos securty yang berada dihalaman rumah megah itu.

"mampus!".Alena berlari pontang-panting menjauhi rumah itu,hingga ia bersembunyi dibalik sebuah pohon.

"orang tadi mana ya? Cepet banget ngilangnya!".securty itu berada tidak jauh dari tempat persembunyian Alena.

Securty itu berlalu kembali masuk kedalam halaman rumah tersebut.

"Huufftt".Alena menghembuskan nafas lega,ketika merasa ia telah aman."sekarang gimana coba gue bisa masuk kedalam rumah itu?!".ujar Alena kebinggungan.

Sepersekian detik kemudian,wajah Alena berbinar."gerbang belakang!,kan ga mungkin rumah segede ini ga ada gerbang belakangnya".kini Alena bergegas,berlari kearah belakang rumah tersebut.

Hingga ia menemukan sebuah gerbang,yang tak setinggi gerbang depan."tuh kan bener,pasti ada gerbang belakang!".dengan beraninya Alena memanjat gerbang itu tanpa rasa takut sedikit pun.

Gavriel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang