Tangis Alena pecah,dan tak mampu lagi ia bendung.Alena merasa sedikit tenang ketika Gavriel mendekapnya.
Kris terkekeh ringan,membuat seluruh mata tertuju pada nya. Gavriel perlahan merengangkan pelukannya,menatap penuh curiga pada Kris.
"BODOH! Kalian fikir bisa semudah itu nangkap gue?!".Kris kembali terkekeh.
Tepat setelah mengucapkan hal tersebut,samar-samar suara druman motor terdengar mendekat.seluruh mata sontak tertuju pada rombongan bermotor yang dari segi jumlah tak kalah dari jumlah Jervanos dan Retro.
Melihat hal tersebut Jovanka justru tersenyum miring."bagus!,emang ini yang gue mau!".
Ya ini lah rencana Jovanka,ia ingin semua orang yang terlibat,termasuk orang-orang bayaran tersebut ikut tertangkap.Gavriel refleks menyembunyikan Alena dibelakang tubuhnya.
"jangan jauh-jauh dari gue Len!".ujar Gavriel dengan tatapan yang tertuju pada rombongan tersebut.Alta tampak berlari dan berhenti tepat di samping Gavriel,seolah ikut menjadi tameng pelindung untuk Alena.
Alena menatap bergantian kedua punggung kokoh yang berdiri dihadapannya.Alena tau betul perasaan yang dimiliki oleh kedua pria itu terhadapnya.
Meriska berdalih membantu Angel berdiri,lalu menopangnya.Angel tampak setengah sadar.
"untung aja mereka dateng tepat waktu".gumam Meriska."sekarang kita imbang!".ujar Kris,seraya menatap remeh kearah Gavriel dan Jovanka.
"tunggu apa lagi?!,kita lihat siapa yang akan pulang tinggal nama!.SERA-".DOOR...
Suara tembakan mengema,membuat kedua kubu yang tadi ingin saling menghabiskan sontak berhenti,mengedarkan pandangannya mereka mencari sumber tembekan.
"ANGKAT TANGAN!".seorang polisi keluar dari tempat persembunyiaannya,sembari menodongkan pistol.
Tak lama,satu persatu personil polisi keluar dari tempat persembunyiaannya,juga sambil menodongkan pistol.
Ragu-ragu para orang bayaran Kris sontak mengangkat tangan.
"SHIT!".umpat Kris,ketika salah seorang polisi membekuknya,mengunci pergerakan,lalu memasangkan borgol pada kedua tangannya.
Begitupun dengan Meriska dan Angel.Masing-masing polisi memasangkan borgol pada seluruh atek-atek Jerom dan anak buahnya.
Alena tersenyum puas,rencananya dan Jovanka berjalan lancar dan sesuai dengan ekspektasi.
"URUSAN KITA BELUM SELESAI!,LO LIHAT AJA BOKAP GUE BAKAL NGEBEBASIN GUE DARI PENJARA!".ujar Kris terhadap Alena seraya terus memberontak.
"Mimpi lo ketinggian!".Ujar Jovanka sembari terkekeh sinis.
Tak lama dari arah samping rumah,tampak seorang pria paru baya yang berjalan pincang,yang di topang oleh dua polisi disisi kiri dan kanannya,tak lupa borgol yang melingkar pada kedua pergelangan tangannya.
"Papah!".sentak Meriska, menatap sendu pada sangayah.
Darah tampak bercucuran pada betis kiri pria paru baya tersebut.
Sebab tadi pria itu berniat untuk kabur,beruntung polisi yang memang sudah berjaga di gerbang belakang berhasil menangkapnya ,ia bahkan sempat memberontak dan hampir saja kabur,hal itu memaksa polisi menembak kaki pria tersebut.Cahaya remang-remang tampak menyorot rumah megah kediaman keluarga Kris,semua orang tampak menoleh.
Tepat di depan gerbang rumah tersebut sebuah mobil Sport hitam tampak berhenti dengan apik.
Gavriel memicingkan matanya,ia merasa tak asing dengan mobil tersebut.
Perlahan seorang pria dengan stelan jas serba hitam turun dari mobil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavriel
Teen FictionGavriel Al xendrick. Definisi iblis yang sesungguhnya. dia membantai siapa pun yang ia kehendaki,tak pandang bulu. tapi siapa sangka seorang 'Alena kalandra argaguna' mampu meluluhkan pria berhati iblis seperti Gavriel. hal yang mustahil tapi benar...