8. tajir melintir

2.9K 135 13
                                    

Gavriel menghentikan laju motor nya,tepat di halaman rumah bernuansa eropa itu.

Gavriel membuka helm yang ia gunakan,dan terdiam beberapa saat sembari menatap mobil sport merah yang juga terparkir di halaman rumah nya.

Ia memutar bola mata nya malas,seolah sudah tau apa yang akan terjadi selanjut nya.

Gavriel memutuskan untuk masuk ke dalam rumah,hingga langkah kaki nya terhenti tepat di ruang tengah.
Menatap datar ke arah Dinda, yang tengah menangis sesegukan di dekapan Zara Galakza ibunda nya.

Seperti nya hari ini Gavriel tengah malas untuk berdepat.
Ia ingin segera menaiki anak tangga yang berada di sebelah kiri nya.

"Gavriel!!". Langkah Gavriel seketika terhenti,ketika Zara memanggil nya.

Gavriel menarik nafas dalam,setelah nya berbalik menatap Zara dan Dinda yang tengah duduk di atas sofa.

"Gavriel cape bun,mau istirahat!". Ucap Gavriel memelas.Gavriel kembali membalikkan badan nya.

"bunda mau ngomong Gav!!". Ujar Zara.

"ngomong nya nanti aja ya bun".Gavriel sengera berlari menaiki anak tangga.

"GAVRIEEEL!!MAMA MAU NGOMONG!!" Zara mengeraskan suara nya,tapi sama sekali tak di gubris oleh Gavriel.

****

Setelah berjam jam di dalam kamar,akhir nya Gavriel memutuskan untuk keluar kamar,tentu nya setelah memastikan bahwa Dinda sudah pulang.

Ini sudah waktu makan malam,pas sekali Gavriel tengah sangat sangat kelaparan.

Baru tiba di tangga saja,aroma masakan hidangan untuk makan malam sudah menyeruak masuk kepenciuman Gavriel.

"malam semua nya".sapa Gavriel ketika tiba di meja makan.

"Malam". Sahut Ornion Al Xendrick (ayah Gavriel) dan Zara kompak.

Gavriel menarik kursi,lalu duduk di atas nya.

Gavriel manatap semua menu yang ada di atas meja,itu semua benar benar makanan kesukaan nya.

Ia terlihat sangat sangat lahap,layak nya belum makan sebulan.

"Pelan pelan Gav".ujar Ornion.

"kamu tau ga Gav?" tanya Zara.

"Gak!"

"iikhh bunda selesai ngomong" kesal Zara menepuk keras lengan Gavriel." tadi bunda masak ini semua di bantuin loh sama Dinda!" ujar Zara antusias.

UUHUUKK...UHUUKK....

"eeh kenapa Gav?" .panik Zara.

"A-air UHUUK...UHUUKK"

Dengan capat ornion langsung menyuguh kan segelas air.

"ini nih minum!!"

Gavriel langsung meneguk nya hingga tandas.setelah nya ia langsung bernafas lega.

"Bun,bisa ga sih jangan bahas Dinda mulu". Gavriel menatap kesal ke arah Zara.

"ya emang kenapa? Kan dia calon tunangan kamu".

Gavriel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang