28. Kapan?

480 58 0
                                    


HAPPY READING

Playlist-Magic Island [TOMORROW X TOGETHER]

***

'Kapan kita akan bahagia jika terus begini?'

***


Juna masuk ke dalam rumah Reno dan mendengar apa yang mereka sedang bicarakan. Dengan segera Juna langsung sedikit berdehem agar mereka melihat ke arahnya. Mereka langsung menatap Juna yang ada di dekat dinding.

"Eh, bang Juna dah dateng? Kenapa gak telpon sih? Ayo kita berangkat. Bun, Yah, Satya berangkat dulu ya." Satya langsung menarik lengan Juna keluar dari rumahnya.

Saat mereka di luar barulah Satya melepaskan lengan Juna. Juna mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Kenapa tiba-tiba banget sih?"

"Bang, lo marah gara-gara denger obrolah gue tadi?"

Juna menggelengkan kepalanya, "Itu hak lo, gue juga bakal ngelakuin hal yang sama kalau gue ada di posisi lo."

"Thank you udah ngerti gue," ucap Satya tersenyum lega.

"Bang tumben lo bawa mobil ayah lo?" tanya Satya heran, karena tak biasa Juna mngendarai mobil ayahnya itu.

Juna menghela nafas, "Tadi gue di ajak ke kantor sama dia, jadi pas mau berangkat gue langsung berangkatnya dari kantor soalnya gue gak bawa mobil jadi bawa mobil bokap deh."

"Loh, ke kantor ngapain?" tanya Satya penasaran.

"Di suruh belajar sama om Jimi. Males banget gue," ucap Juna cemberut.

"udah risiko bang, sabar ya lo kan calon penerus perusahaan," ucap Satya memaklumi.

Juna hanya bisa mengangguk dan menghela nafas serta menghembuskan nafas dengan kasar. Memang benar apa kata Satya, itu adalah risikonya. Tapi masih agak berat jika di pertimbangkan untuk menjalanina.

"Jemput Naya dulu ya? Dia sama temennya juga mau nebeng," ucap Juna dan di beri anggukkan oleh Satya.

"Nanti lo duduk di belakang ya sama temen Naya, biar Naya di samping gue," lanjut Juna.

Satya membelakan matanya sambil mendenggus kesal, "Najis, bucin. Padahal belum jadian, kena friendzone ya kak?" sindir Satya.

Juna hanya mengangkat bahunya tak peduli dengan ucapan Satya tadi, "Iri? Bilang nak."

***

Hari sudah semakin sore, Teguh dan Kai sudah pulang dari sekolah. Sekarang mereka berdua sedang berada di dalam bis dalam perjalanan pulang mereka. Sesampainya di rumah mereka berdua langsung masuk dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Seperti apa yang mereka bicarakan pagi hari tadi, sore ini mereka akan ke rumah sakit untuk cuci darah.

"Kalian sudah siap?" tanya Sabil dan di beri anggukan oleh semuanya.

Mereka langsung saja berangkat menuju rumah sakit dan akhirnya setelah 30 menit mereka sampai. Kai dan keluarganya itu langsung mengunjungi resepsionis dan setelah itu langsung masuk ke ruangan dokter.

Sambil menunggu Kai, Teguh berjalan-jalan ke luar rumah sakit sebentar. Teguh tidak suka berlama-lama di rumah sakit karena dia benci rumah sakit.

Teguh menyipitkanmatanya sambil menatap seseorang, memastikan apa orang yang ia lihat itu adalah orang yang ia kenal atau bukan. Teguh berjalan dan mencoba untuk memastikan, karena ia melihat orang yang sangat mirip dengan Bumi di parkiran rumah sakit. Saat Teguh ingin menghampirinya, orang yang terlihat mirip dengan Bumi itu langsung masuk ke dalam mobil.

Way Home : TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang