13. Kembali

539 74 3
                                    

HAPPY READING!!

Playlist-Ghosting [Tomorrow X Together]

***

'Mereka kembali untuk menghancurkan segalanya'

***

Kai tak pernah bisa bertindak layaknya orang lain, ia selalu ragu dalam mengambil langkah kecil. Kadang Kai benar-benar merasa dirinya itu adalah orang yang paling malang di dunia ini. Seperti sekarang ini, ia ragu dalam mengambil keputusan, padahal ia hanya perlu berkata yang sebenarnya dan dirinya akan bebas, tapi nyatanya memang serumit itu.

Tak pernah terfikirkan oleh Kai bahwa dengan kepindahannya bersama keluarganya di sini membuatnya terjerat dalam pembullyann dan Kai adalah korbannya di sini. Awalnya orang yang membully Kai itu hanya mencaci Kai dengan mulut kotornya dan meyebut Kai penyakitan dan bodoh karena tidak bisa menyamai kepintaran saudaranya yang bisa loncat kelas. Awalnya Kai tak menanggapi hal itu karena hal itu tidak penting untuknya. Namun, itu terus berlanjut hingga mereka menyakiti tubuh Kai yang lemah.

Kai ingin sekali melaporkan hal ini kepada guru, namun itu tak akan jadi fakta jika tak ada bukti yang kuat. Tapi, tak ada salahnya kan untuk mencoba melaporkan tanpa bukti?

Kai meringgis memegang sikunya yang terkena cambukkan. Beberapa hari lagi luka itu mungkin akan sembuh, Kai hanya perlu menutupi semua ini dari orang-orang di dekatnya. Itu hal yang cukup mudah kan? Mungkin...

Bis yang ditumpangi Kai sudah sampai di halte. Kai turun dan berjalan menuju rumahnya, rumah Kai tak jauh dari rumah Bumi, mungkin sekitar 70 meter jarak rumah mereka. Kai sedikit melihat rumah Bumi yang tampak sepi, Kai kadang heran dengan apa yang terjadi sebenarnya di rumah mewah ini, masalah apa yang membuat keluarga ini hampir hancur?

Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Kai, Kai sedikit tersentak kaget lalu kemudian ia membalikkan tubuhnya dan melihat siapa yang ada di belakangnya itu.

"E-eh om Reyhan?" Kai sedikit gugup saat memandang wajah Reyhan.

"Kai, kenapa pulang sendiri? Saudara kamu mana?" tanya Reyhan heran.

Kai menggauk kepalanya yang tak gatal, "Teguh nginep di rumah tante Renata om. Oh iya bang Bumi juga di sana juga loh om."

Reyhan mengubah raut wajahnya yang tadinya sedikit tersenyum menjadi tidak tersenyum, "Om masuk dulu. Kamu hati-hati pulangnya. Titip salam sama papa kamu ya." Reyhan pergi meninggalkan Kai sendirian di depan rumahnya.

"Oalah gue ditinggal sendiri, kirain gue bakal dianterin pulang sama om om itu, ternyata enggak."

"Emang ya, berharap sama om-om itu gak baik, apalagi om-om berduit yang ternyata pelit."

***

Satya dan Juna pulang dari kampus bersama, awalnya Juna akan di antar oleh Naya, tapi karena wanita itu ada urusan penting bersama sahabat-sahabatnya akhirnya Juna ikut Satya karena tidak mungkin ia akan mengekori gadis itu bertemu dengan sahabatnya. Tapi sebenarnya Juna juga punya dua niat menumpang di mobil Satya, yang pertama karena Naya pergi bersama sahabatnya dan niat yang kedua adalah untuk membujuk adiknya pulang dari rumah Satya.

"Bang, boleh gue nanya?" tanya Satya sedikit menoleh ke samping, tempat dimana Juna duduk.

Juna menganggukkan kepalanya mengiyakan.

"Sebenernya gue penasaran banget sama hal ini, sebenarnya apa sih alasan ayah lo gak suka sama Bumi?"

Pertanyaan itu membungkam mulut Juna, lidahnya tiba-tiba kelu. "Gue belum tahu sepenuhnya alasan Ayah benci Bumi, tapi---" Juna menggantungkan ucapannya dan menarik nafasnya perlahan.

Way Home : TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang