15. Kesalahan

592 78 2
                                    

HAPPY READING

Playlist-Eternally [Tomorrow X Together]

***

'Kita tak seharusnya menjadi korban kesalahan orang tua kita dulu, benar bukan? Dan semestinya kita tidak merasakan rasa sakit ini.'

***

Satya, Teguh dan Bara akhirnya hanya duduk menunggu orang suruhan ayah Satya untuk menjemput mereka.

"Bang, Bumi bakal kembali kan?" tiba-tiba Bara menanyakan hal itu kepada Satya.

Satya menghela nafasnya, jujur ia juga mencemaskan Bumi sekarang, "Gue yakin." Satya akan percaya dan yakin pada yang Maha Kuasa yang akan menyelamatkan saudaranya itu.

Tak lama dari itu mobil yang menjemput mereka akhirnya tiba. Mereka bertiga masuk ke dalam mobil dan langsung menuju tempat di mana Juna dan Reno pergi ke tempat yang Reno yakini bahwa Bumi ada di sana.

"Kronologinya kenapa kalian bisa di kejar itu gimana?" tanya Teguh tiba-tiba.

Bara menghela nafas berat, "Jadi, tadi gue sama Bumi mau pergi. Terus gue sama Bumi ngambil jalan pintas ke tempat itu tapi ada orang yang ngikutin gue sama Bumi. Bahkan orang itu ngikutin kita dari kita keluar dari gerbang sekolah. Awalnya gue sama Bumi pikir dia itu gak ngikutin tapi tiba-tiba aneh aja, makanya Bumi sama gue ngambil jalan pintas ke sana, tapi ternyata di sana orang yang ngikutin kita itu langsung lari mau ngejar kita. Terus dia juga ternyata di temenin banyak orang. Di sana gue sama Bumi kepisah. Sorry, gue seharusnya gak ninggalin Bumi."

Satya tahu Bara sangat merasa bersalah dalam lubuk hati paling dalamnya itu. Satya memeluk Bara yang sudah mengeluarkan bulir-bulir air mata.

"Ayo berdoa dan lo harus yakin bahwa Bumi bakal kembali," ucap Satya mencona menenangkan.

***

Juna dan Reno sudah sampai di tempat yang Reno yakini bahwa Bumi akan ada di tempat ini. Reno menyuruh anak buahnya untuk mengawasi mereka dari jauh, karena hal ini akan sedikit berisiko pada Bumi nanti.

"Ayo masuk," ajak Reno.

Untunglah pintu bangunan itu tidak terkunci. Reno dan Juna masuk ke dalam ruangan itu dengan langkah yang pelan. Terdengar suara tawa seseorang dari ruangan paling atas. Reno dan Juna langsung menaiki tangga dan berjalan dengan sangat hati ini.

Reno membuka sebuah ruangan yang di mana asal suara tadi terdengar sangat jelas dari ruangan itu. Ruangannya tak terkunci dan dengan cepat Reno dan Juna masuk kedalam ruangan itu.

Orang yang sedang tertawa menghentikan tawanya itu dan dengan segera menoleh ke belakang dan melihat Juna dan Reno di sana. Ia berjalan maju dan menghampiri Reno dan Juna.

"Seharusnya gue gak heran, semua dalang di balik semua ini adalah lo," ucap Reno dengan sinis.

"Masih sombong seperti dulu," ucap orang itu sambil menyungingkan bibirnya.

"Lepasin Bumi Sekarang juga!"

"Tidak semudah itu, ayo kita lakukan pertunjukkan sebentar," ucap orang itu.

Juna geram dan hendak maju untuk melepaskan Bumi. Tapi dengan cepat orang itu menahan lengan Juna, "Lo maju, adek lo bakal pergi selamanya."

Juna tahu dan mengerti maksudnya. Juna kembali memundurkan langkahnya. Tanpa basa-basi orang itu mengeluarkan pisau lipat yang ia simpan di sakunya. Dua goresan sudah ada di wajah Bumi dan sekarang akan ada goresan lain di wajahnya itu.

Way Home : TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang