6. Fakta

710 82 2
                                    

HAPPY READING

Playlist- Can't You See Me [Tomorrow x Together]

***

'Terkadang dunia tak memihakku'

***

Beberapa orang menikmati pagi mereka dengan bernafas bebas. Tapi, beberapa orang tidak merasakan hal itu. Termasuk Kai, saat ini ia terkurung di kamar rumah sakit yang penuh dengan bau obat-obatan. Kai membenci hal itu, tapi yang paling Kai benci adalah dirinya yang tak bisa seperti orang lain. Menjadi orang penyakitan adalah hal yang tidak diinginkan Kai. Ia hanya ingin sehat seperti orang lain di luar sana.

Pintu ruang rawat Kai terbuka, menampilkan Teguh yang datang sambil membawa sarapan untuk Kai. Lalu ia mendudukkan adiknya itu dan langsung menyuapinya tanpa sepatah kata yang keluar dari mulutnya.

"Biasanya suster yang bawain sarapannya," ucap Kai tiba-tiba.

"Kebetulan gue ketemu susternya sebelum masuk ke sini, jadi biar sekalian aja," jawab Teguh.

Setelah beberapa menit Kai sudah selesai memakan sarapannya. Teguh menyimpan nampan makanan di atas laci kemudian dia mendudukkan tubuhnya di kursi.

"Maaf gue gak bisa jagain lo," ucap Teguh.

Kai menggeleng pelan, "Itu murni salah Kai, gak usah ngerasa bersalah, oke?"

"Tapi tetep aja, mereka semua bilang ini salah gue."

"Udah beberapa kali Kai bilang, jangan suka nyalahin diri sendiri. Gak baik itu."

"Jangan bilang Papa sama Mama kalau gue ke sini."

"Berantem lagi?" tanya Kai.

"Maaf," lanjut Kai merasa bersalah.

"Gue pergi dulu, obatnya jangan lupa di makan," ucap Teguh lalu berdiri hendak keluar dari kamar Kai.

Tapi, sebelum Teguh keluar ternyata di depan pintu ada Sabil dan Anisa. Sabil mentap Teguh dengan tatapan sinisnya.

"Ngapain kamu ke sini?"

Teguh tak menjawab dan langsung pergi keluar kamar. Teguh rasanya ingin menertawai dirinya sendiri. Mengingat ngingat pertengkarannya dan orang tuanya semalam membuatnya ingin pergi dari rumah. Tapi ia harus pergi ke mana? Pergi dari dunia?

Sebelum ia kembali ke rumah ia duduk sebentar di halaman depan rumah sakit, hatinya saat ini benar-benar tak baik-baik saja. Semua orang selalu menyalahkannya jika menyangkut Kai. Kai selalu istimewa di mata mereka, sedangkan dirinya? Mungkin hanya butiran debu yang tak pernah mendapat perhatian.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, Teguh menoleh dan melihat Bumi duduk di sampingnya.

"Lo masih sedih gara-gara ucapan bang Satya?" tanya Bumi.

"Gak, ucapan itu terlalu biasa buat nyakitin hati gue," ucap Teguh.

"Ciah, gue berasa ketemu sama orang paling tersakiti di dunia, lo pokoknya jangan kemana-mana. Diem di sini oke? Nanti temenin gue jenguk Bara, sekarang gue mau jenguk adek lo dulu."

"Oh iya, coba pinjem ponsel lo."

Teguh menyerahkan ponselnya pada Bumi tanpa penolakan, Bumi mengambil airphone dari sakunya. Ia memasangkannya kepada telinga Teguh dan memutar sebuah lagu untuk Teguh. Bumi tersenyum dan langsung meninggalkan Teguh.

Teguh terdiam sesaat, lagu yang di putar Bumi adalah lagu Broken Home dari 5 Second of Summer. Rasanya Teguh benar-benar ingin menangis sekarang, lirik lagunya benar-benar menyayat hatinya.

Way Home : TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang