34. Hilang

668 63 3
                                    


HAPPY READING

Playlist- Drama [TOMORROW X TOGETHER]

***

'Aku hanya ingin membuat orang di sekitarku juga bahagia'

***

Juna langsung menghampiri Teguh dan mendudukan Teguh di kursi. Juna sangatlah faham apa yang ada di pikiran Teguh saat berbicara seperti tadi. Juna juga seorang kakak, jadi dia tahu pasti apa yang dirasakan Teguh.

"Gue tahu lo gak sengaja bentak dia dan bicara seperti tadi. Gue juga seorang kakak dan tentunya gue ngerti apa yang lo rasain. Gue tahu lo itu terlalu khawatir tadi sampai lo gak sengaja bicarain hal tadi. Ya, gue tau lo khawatir tapi, lo salah Teguh. Dengan bicara seperti tadi lo malah bikin masalah baru lagi yang kita gak tahu bakal jadi sebesar apa.

Sebagai seorang kakak memang sedikit berat karena kita jadi terasa seperti terbebani sebuah tanggung jawab untuk menjaga adik kita. Tapi, tanggung jawab itu tidak untuk di jadikan beban. Gue gak pengen masalah dan masalah yang terus datang ke kehidupan kita. Itu melelahkan, gue juga udah cape dengan semua hal ini."

Teguh mendengarkan ucapan Juna yang benar-benar baru ia sadari. Juna benar, seharusnya ia tak bersikap seperti tadi dan membuat masalah baru. Dan sekarang ia baru ingat bahwa Kai tak bisa pergi ke luar sendiri, Kai buta arah. Bisa jadi dia tersesat seperti waktu awal kepindahannya ke daerah sini. Benar saja masalah kecil ini ternyata menjadi masalah yang besar.

Teguh mendongakan wajahnya dan menatap Juna dengan serius, "Lo bener bang, gue salah. Tapi, lo tahu gue bicara tadi karena gue udah kelewat kesel sama Kai. Dia bisa-bisanya hidup dengan santai dan menebarkan senyum ke mana-mana sedangkan hidupnya sedang ada di ujung taduk."

"Maksud lo?" tanya Satya dengan heran.

"Dokter bilang Kai hanya bisa bertahan 6 bulan lagi jika kita tak cepat-cepat mencari pendonor untuknya. Kai, dia harus bahagia juga. Hanya itu yang gue pikirin. Tapi, akhir-akhir ini Kai seperti sudah kehilangan semangatnya dan dia hanya bisa pasrah. Tapi, di lain sisi dia nunjukin bahwa dia baik-baik aja. Hanya saat kita berdua saja dia beneran selalu bilang pengen nyerah dan lain-lain. Lo pikir aja gimana gue gak terbebani dengan hal itu." Teguh mengeluarkan semua yang ada di hatinya yang membuatnya selalu cemas akhir-akhir ini sampai dia berakhir membentak Kai dan menyebutnya beban, sungguh Teguh tak sengaja melakukan hal itu.

"Lo serius?" tanya Bumi meyakinkan.

Teguh menganggukan kepalanya mengiyakan. Mereka semua langsung diam, mereka tak tahu akan semua hal ini.

"Kenapa kalian gak pernah cerita? Kita ini saudara kan? Kenapa sih selalu ada rahasia? Kita udah janji untuk gak menyimpan rahasia. Gue juga berhak tau biar bisa bantu. Kalian tahu, gue udah mulai merasa bahagia karen gue punya saudara seperti kalian. Akhirnya gue bisa punya sandaran dan teman untuk bercerita tentang hal yang gue alamin. Tapi, setelah kejadian akhir akhir ini gue berasa di tipu sama kalian semua. Kenapa kalian malah nyimpen rahasia besar? Apa persahabatan serta persaudaraan kita ini gak berarti buat kalian?" ucap Satya yang merasa dirinya itu seperti orang bodoh di sini. dua orang yang menyimpan rahasia besar, dia merasa hanya di anggap seolah-olah patung untuk mereka.

Bumi menggelengkan kepalanya, "Bukan gitu bang, tentu aja persahabatan kita dan persaudaraan kit aitu berarti banget, tapi gue gak mau bikin kalian khawatir dan gue sembunyiin semua hal ini. Tapi, gue beneran mau bilang juga sama kalian tapi ternyata gue terlambat. Please bang, jangan marah dan kita gak perlu memperpanjang hal ini ya?"

Way Home : TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang