14. Terulang

551 73 3
                                    

HAPPY READING

Playlist-Drama[Tomorrow X Together]

***

Ego hanya akan mengacaukan semuanya

***

Cemas dan khawatir sedang melanda Juna, Satya dan Teguh. Tanpa basa-basi setelah mendapatkan pesan dari Bumi, Juna mengajak mereka untuk mencari Bumi sesegera mungkin. Juna tak memikirkan apa risiko yang akan dia dapatkan setelah bertindak terburu-buru seperti sekarang ini.

"Bang Juna yakin? Sekarang kita mau kemana?" tanya Teguh yang sama sekali tak mendapat tanggapan dari Juna.

"Bang, seharusnya kita dengerin kata om lo, gue takut," ucap Satya sedikit cemas.

Juna menepikan mobil milik pamannya itu, "Kalian kalau mau banyak bacot dan gak percaya sama gue mendingan keluar sekarang juga! Gue bisa cari adek gue sendiri!"

Satya dan Teguh saling memandang, Juna benar-benar seperti sedang kerasukan setan, "Bang lebih baik kita susun strategi, lo tahu penculiknya nangkep adek lo di mana? Gak tahu kan? So, please jangan bersikap gegabah, jangan ngikutin ego lo," ucap Satya yang geram dengan sikap keras kepala Juna.

"Kalian gak faham perasaan gue, gue takut, gue takut adek gue pergi ninggalin gue kayak bunda waktu itu." butiran air mata turun membasahi pelupuk mata Juna. Teguh dan Satya menghela nafas dan langsung memeluk Juna.

"Gue yakin Bumi bakal baik-baik aja bang, jangan khawatir oke? Lo harus tenangin diri lo sendiri, gue yakin kalau kita bisa berfikir jernih, Bumi bakal cepet ketemu," ucap Teguh berusaha menenangkan Satya.

"Lo duduk di kursi samping, gue yang nyetir. Teguh lo bisa ngelacak ponsel Bumi gak?" ucap Satya memberi arahan.

"Gue coba dulu."

Setelah beberapa menit akhirnya Teguh dapat melacak nomor, "Gotcha, ayo ke ketempat ini sekarang." Satya mengangguk dan langsung melajukan mobil dengan kecepatan lumayan tinggi.

Ponsel Juna berdering dan ternyata Reno yang menghubunginya.

"Jun? jangan nekat nak, dengerin kata om. Sekarang kamu pulang ya? Om udah nyuruh orang suruhan om buat nyari Bumi, sekarang om juga sudah berhasil melacak nomor Bumi, ayo kamu pulang." Ucap Reno di sebrang sana.

"Kita ketemu di tempat Bumi om, Teguh juga berhasil ngelacak nomor Bumi. Jangan khawatir Juna udah besar dan bisa jaga diri Juna sendiri."

Terdengar suara Reno yang menghembuskan nafas, "Kamu beneran keras kepala, like your father."

Juna menyungingkan senyumnya dan mematikan sambungan telpon tersebut.

Sekarang mereka bertiga sudah sampai di tempat di mana ponsel Bumi ada di sekitar sini.

"Lo yakin di sini? ini pemukiman yang kosong. Ini juga sepi banget," ucap Satya sedikit ragu.

"Yakin, ponsel Bumi ada di sekitar sini. Ayo ikutin gue," ajak Teguh. Mereka berdua berjalan mengikuti Teguh, dan tanpa lama-lama mereka berhasil menemukan ponsel Bumi.

"Ponselnya udah ketemu, lalu di mana Bumi?" tanya Satya.

Teguh dan Juna terdiam sampai pda akhirnya terdengar banyak suara mobil datang ke tempat ini juga. Mereka yakin itu adalah Reno dan anak buahnya. Juna segera berlari dan menghampiri Reno yang baru saja turun dari mobil.

"Om, Bumi hilang. Dia gak ada di sini," tangisnya pecah sambil memeluk Reno.

"Juna, om rasa om inget satu tempat. Mungkin Bumi ada di sana, Om yakin." Reno benar-benar baru ingat akan satu hal, seseorang yang mengincar keluarga adiknya sejak dulu mungkin saja mereka membawa Bumi ke tempat yang sama saat dulu waktu ia masih kecil di culik juga.

Way Home : TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang