11. Bersama

592 78 0
                                    

HAPPY READING

Playlist- Popin' Star [TOMORROW X TOGETHER]

***

'Topeng yang kita sembunyikan akan terlepas di waktu yang tepat'

***

Matahari telah tenggelam, sekarang bulan datang. Hari yang sudah berubah menjadi malam tetap tak merubah perasaan cemas yang sedang menghantui Bumi. Entah kenapa semenjak pulang dari rumah sakit perasaannya begitu bimbang. Bumi bingung, apa ia harus memberitahu Juna tentang penyakitnya itu?

Hari ini Bumi tidak pulang ke rumah lagi, ia menginap di rumah Reno lagi. Tapi kali ini Bumi tak akan tidur bersama Satya lagi. Ia ingin tidur di ruang tamu. Rasa-rasanya Bumi perlu waktu sendiri untuk menerima kenyataan pahit tentang dirinya itu.

Juna sudah pulang sejak tadi sore, Bumi memaksa Juna agar pulang dan menemani Reyhan di rumah. Awalnya Juna tak ingin, tapi saat ia melihat wajah memelas Bumi akhirnya ia setuju.

Saat sedang asik dengan lamunannya Bumi di sadarkan oleh dua orang masuk ke dalam kamar. Orang itu tak lain adalah Satya dan Teguh. Bumi segera bangkit dari lantai dan berjalan ke hadapan mereka.

Teguh dan Satya duduk di kasur, "Mi, kenapa jadi pendiem banget semenjak pulang tadi? Lo ada masalah?" Satya benar-benar mencemaskan anak itu dari tadi. Semenjak pulang sekolah Bumi langsung berbicara dengan Renata dan ingin tidur di kamar tamu. Saat makan malam pun Bumi tak ikut ke bawah.

"Enggak, lagi males berisik aja."

"Lo gak berantem sama anak-anak di kelas kan?" tanya Teguh mencoba menebak nebak.

Bumi menarik kursi kecil yang ada di sana dan mendudukinya, "Gue gapapa, kenapa sih pada gak percaya."

Satya berfikir lagi, "Apa lo marah?" Bumi mengerutkan alisnya tak faham, "Marah? Marah kenapa? Gak kok, udah di bilang gue gapapa juga."

Satya menghembuskan nafasnya lega, "Syukur deh kalo lo gak marah, gue takut lo marah gara-gara kita di traktir bang Juna sedangkan lo enggak." Teguh benar-benar ingin mengumpat, bisa-bisanya Satya keceplosan.

Bumi memelototkan matanya tak percaya, "Kalian di traktir bang Ajun? Gak ngajak gue? Sumpah ya gue marah sekarang. Hush hush keluar." Bumi menarik tangan Satya dan Teguh keluar dari kamar, lalu setelah mereka keluar Bumi menutup pintu sedikit kencang sambil menguncinya.

"Gara-gara bang Satya sih," dengus Teguh kesal.

"Yaelah gue keceplosan, gak sengaja. Suer deh," ucap Satya sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

Disisi lain Bumi menghembuskan nafasnya lega, akhirnya dua manusia berisik itu keluar dari kamarnya. Rasa-rasanya Bumi lelah hari ini. Ia menjatuhkan tubuhnya di kasur dan mulai menarik selimut dan memejamkan matanya. Ia hanya terpuruk untuk malam ini saja, besok ia akan kembali seperti biasa di hadapan mereka semua.

***

Juna sedang duduk sendirian sambil mendengarkan music, tangannya terus menggulir sesuatu di layar ponselnya, mulutnya ikut bernyanyi dengan alunan lagunya. Pintu kamarnya terbuka, namun ia tak sadar karena suara musik yang lumayan keras.

Reyhan datang melihat putranya yang sedang asik dengan ponselnya, ia munutup pintunya dan berjalan mendekati putra kesayangannya itu.

"Juna? Kamu sibuk?" tanya Reyhan sedikit keras.

Juna sedikit kaget, ia menoleh dan melihat ayahnya ada di sampingnya. Ia melepas airphone yang menyumpat telinganya.

"Eh? Ayah ngapain ke sini?" tanya Juna heran.

Way Home : TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang