Part 5

147 12 0
                                    

"Gue Ara" ucapku lalu mempercepat langkahku, jika tidak pak Sito akan mem bully ku lagi.
.
.
.
.
.
Jam pertama selesai tanpa gangguan, dengan tambahan tugas kelompok dari pak Sito dan pembagian kelompoknya akan dilakukan sepulang sekolah.

Pelajaran hari ini terhitung membosankan, teman - teman ku sibuk dengan tugas yang diberikan guru yang tidak masuk, dan tentu saja tangan ku pegal menulis dipapan tulis lalu setelab itu menulis dibuku. Biasanya aku akan sedikit terhibur karena ada yang mengganggu ku, namun si pengrusuh itu tidak masuk. Haduh, pikiran ku ini kenapa? Mengapa jadi memikirkan si pengrusuh itu?

"Eh Ra, bel udah bunyi tuh. Mau pulang apa mau nginep disekolah lu?" Tanya Echa menyadarkan ku dari lamunan.

"Emang udah bel ya?" Tanya ku heran karena tidak mendengar bunyi bel

"Udah dari tadi Ra, lu sih mikirin calon suami lu mulu" ucap Risya

"Cieeeeee"

"Cieeeeee"

"Cieeeeee"

"Cieeeeee"

Mereka berlima menertawakan ku lagi, aku tarik bahwa hari ini membosankan tapi menyebalkan. Tak ada si pengrusuh itu masih ada pak Sito dan teman - teman ku yang meledek ku.

"Eh, ternyata kagak ada Ricky sepi juga ya?" Tanya Trisya dengan senyum nakalnya menggoda ku

"Kenapa muka lu ra? Main ditekuk gitu aja" ucap Shilla berusaha lebih keras memancing emosi ku

"Ah elah, basi lu semua" ucapku lalu menoyor mereka satu persatu, dan kami tertawa bersama

"Permisi, ada Tiza?"panggi seseorang dari luar kelas ku, sepertinya itu kakak kelas

"Eh iya kak? Saya sendiri" ucap Tiza

"Oh kamu ya? Sekarang ada kumpul teater, ajak teman - teman mu juga ya. Kita kumpul di ruang teater 15 menit lagi" ucap kakak kelas itu lalu berlalu meninggalkan kami

"Eh gimana dong? Berarti kita gak jadi main nih. Gue, Risya, Shilla sama Echa ada kumpul. Lu gimana Tris?" Tanya Tiza kepada Trisya

"Gue? Kalau gue mau langsung pulang, dijemput ama bokap" kata Trisya

"Lu Ra?" Tanya Tiza kepadaku

"Gue langsung pulang aja deh, gak ada kumpul ekskul atau organisasi hari ini" jawab ku memerhatikan jadwal kumpulku

"Eh gue duluan ya, bokap udah nyampe" ucap Trisya lalu berjalan meninggalkan kami

"Yaudah kita mau kumpul dulu ya Ra, ntar kalau telat dihukum lagi" ucap Echa lalu menarik Risya, Shilla dan Tiza untuk segera mungkin sampai di ruang seni

Sepeninggal mereka, dikelas hanya tinggal aku yang masih membereskan buku - buku dan memasukannya kedalam tas. Sepertinya hari ini tak ada yang piket, kelas terlihat sangat kotor. Lebih baik besok aku akan protes dengan ketua kelas yang menyusun kabinet kerjanya.

Aku berjalan keluar kelas menuju gerbang, sambil sesekali melihat kelas - kelas yang sudah kosong. Aku juga sempat mampir ke ruang osis, ya aku adalah anggota osis sekretariat bidang 2 yang bergerak dalam bidang kedisiplinan dan konseling, jelas saja aku pemegang teguh kedisiplinan dan tak mentolerir jika ada yang tak memberi surat atau kabar saat tak masuk. Diruang osis hanya ada teman - teman ku dan kakak kelas yang sedang menonton film disalah satu laptop milik osis.

Tinnnnn

Tinnnnn

Tinnnnn

Aku melihat kebelakang, suara klakson itu benar - benar menganggu ku.

Ara.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang