Ricky menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan, senyumnya mengembang,menghangatkan hatiku.
"Lu gak perlu minta maaf Ra. Lu gak salah, dan udah tugas gue buat jagain lu. Bukannya kayak gitu ya kalau pasangan?" Tanyanya, menggenggam tanganku yang tadi ingin membersihkan luka diujung bibirnya
"Tapi Rick, ....
"Ehemmm, maaf ganggu. Gue cuma mau nyampein, kalo dikelas ada rapat buat penentuan yang tampil. Jadi semuanya diwajibin kekelas" ucap Ken gugup memotong pembicaraan ku.
Tapi mengapa Ken terlihat gugup, aku mengedarkan pandanganku kearah tangan. Yaampun! Tanganku masih dalam genggaman Ricky, YaTuhan. Aku segera menarik genggaman tanganku dari Ricky.
"Sorry" ucapku lalu menunduk malu
Mati gue.
Pasti merah muka gue.
"Kenapa nunduk? Ada yang salah sama sepatu lu?" Tanyanya menyadarkan ku dari pikiranku yang entah kemana
"Eh, kekelas yuk. Dari pada Trian yang nyusul kesini. Bisa masuk BK gue" kataku mengalihkan pembicaraannya
Dia hanya diam saja, lalu turun dari kasur uks dan berjalan mendahuluiku.
"Heh kenapa gue ditinggal?" Tanyaku setengah berteriak kearahnya
"Jangan teriak, nanti pak Dudi tau kalau kita gak ada guru" ucap Ricky lalu menarik tanganku agar bergerak cepat
Aku dan Ricky kini sudah berada didalam kelas, aku kembali ketempat dudukku dan Ricky juga tentunya tanpa perlu melihat Rowman yang menatap tajam kearah Ricky maupun kearah ku.
"Ehemmm, karna semuanya udah kumpul dikelas. Sejenak kita lupain kejadian barusan, buat Ricky sama Rowman berantemnya dilanjutin pulang sekolah aja" ucap Trian menghentikan segala aktifitas dan membuat semua pasang mata memerhatikannya yang berdiri didepan.
"Untuk pekan kesenian nanti kita sepakat bakal nampilin 'story of dance', jadi akan ada satu pasangan yang jadi peran utamanya, nah pasangan itu akan cerita melalui tariannya. Ceritanya bakal dibuat sama Shilla. Jadi sebelum gue maksa kalian buat jadi pemeran utama, ada yang mau mengajukan diri atau mau ngajuin temennya?" Tanya Trian lalu melihat seluruh penjuru kelas
"Ali sama Ara aja"
"Ali gak cocok sama Ara Riz"
"Ara sama Ricky aja"
"Iya, Ara sama Ricky aja"
"Gue setuju"
"Gue juga setuju"
"Nah, jadi Ara sama Ricky? Apa ada usulan lain?" Tanya Trian sebelum menyelesaikan tugasnya, dan aku hanya diam saja
"Okey, karna pada diem gue putusin bahwa Ara sama Ricky jadi pemeran utamanya. Gimana Ra? Lu setuju kan?" Tanya Trian diujung kalimatnya
"Ya"
"Gak"
Itu bukan suara ku, itu suara Ricky dan Rowman. Entah bagaimana bisa mereka bisa menjawab secara bersamaan seperti itu.
"Gue gak nanya lu berdua, gue nanya Ara. Lagian yang jadi pasangankan Ara sama Ricky, kenapa jadi lu gak suka gitu man?" Tanya Trian langsung menusuk pada Rowman
"Gue sama Ara aja yang jadi pemeran utamanya" jawab Rowman santai tanpa memedulikan tatapan tajam dari teman - teman ku yang lainnya
"Heh gak bisa gitu dong, orang si Ricky nya aja gak masalah kalau mau jadi peran utama sama Ara" ucap Ali membela temannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Ara.
Fiksi RemajaNamaku Ara, aku tak percaya cinta. Seseorang yang seharusnya mengajarkan betapa cinta itu menyenangkan, tetapi malah memperlihatkan betapa sakitnya jatuh cinta. Aku tak percaya cinta