PART 13

19.3K 1.2K 14
                                    

Jio datang dengan nafas memburu

"Pas,lima menit"batin Jio lega

"Siapa"tanya Edward datar

"Rangga handreson,Andre pamungkas dan Baim Harisman, tuan"Jawab Jio, membuat semua orang yang berada disana menggeram marah

"Seret mereka bertiga ketempat biasa lalu bunuh semua keluarganya"ucap Edward dingin

"Baik tuan"jawab Jio,lalu pergi lagi untuk melaksanakan perintah tuannya

Malam harinya semuanya sudah pulang kemansion, sekarang mereka sudah berada di meja makan

"Dimana baby"tanya Ardan yang tidak melihat adik kecilnya itu disana

"Baby dikamar,dia lagi sakit"jawab mami

"Baby sakit"tanya Daniel yang diangguki kaila

"Terus bagaimana keadaannya sekarang"tanya Alex

"Tadi sudah diperiksa Ken,tapi demamnya belum turun"jawab Naya

"Bagaimana bisa baby sakit,bukankah tadi pagi masih baik baik saja"tanya opa

"Ada beberapa tikus kecil yang mengunci baby dikamar mandi,lalu baby kedinginan dan berakhir demam"ucap Ken

"Siapa"tanya bara dingin

"Mereka dari keluarga handreson, pamungkas dan Harisman"jawab Reyhan

'srek'

Bunyi kursi digeser,Naren berdiri dari duduknya dan mulai melangkah meninggalkan meja makan,tapi terhenti karena ucapan opa

"Mau kemana kamu Naren"tanya opa

"Tentu saja memberi pelajaran pada mereka"jawab naren dingin

"Duduk dan makan kita beri pelajaran besok saja,baby butuh kita sekarang, lagian ini sudah malam"ucap opa

"Tidak,para tikus kecil itu harus segera diberi pelajaran"ujar Naren

"Jangan membantah Naren,duduk"ucap opa tegas

Mau tidak mau Naren kembali duduk, meskipun sifatnya sangat dingin tetapi dia harus tetap menghormati orang yang lebih tua

Setelah itu mereka makan malam dengan tenang,selesai makan mereka semua pergi kekamar reylan kecuali fanya,ia harus membuatkan bubur untuk anaknya dulu

'ceklek'

Pintu kamar reylan terbuka,reylan yang memang sudah bangun sejak tadi menoleh ke arah pintu

Matanya berkaca kaca melihat mereka, karena sungguh semua tubuhnya sangat sakit sekarang ini

"Hikss.."

"Hikss...Daddy..."ucap reylan merentangkan kedua tangannya

Edward mengangkat tubuh reylan kepangkuannya dengan hati hati takut infusnya tertarik,lalu reylan menyenderkan kepalanya kedada bidang Edward,kepalanya juga terasa sangat pusing saat ini

"Kenapa hm"tanya Edward

"Sakit Daddy....hikss..."ucap reylan

"Mana yang sakit"tanya Edward lagi

Reylan tak menjawab,tapi ia menyodorkan tangannya yang tertancap infus

"Sini Daddy tiupin"ucap Edward lalu mulai meniupnya sekali kali mengelusb halus tangannya berharap sakit yang dirasakan anaknya ini hilang

'ceklek'

Pintu kamar reylan terbuka lagi,fanya datang dengan membawa bubur yang sudah di buatnya tadi

Reyhan ReylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang