PART 29

9.8K 774 52
                                    

Terlihat seorang pemuda dengan pakaian serba hitamnya, jangan lupakan kepalanya yang tertutup oleh tudung Hoodie

Tangan kanannya menyeret koper agak besar,dia adalah Alan, mungkin ia akan pindah ke Belanda,ia akan menenangkan pikirannya terlebih dahulu sambil merencanakan sesuatu untuk musuh kesayangannya

Setelah taksi online yang dipesannya sudah sampai, sopirnya pun turun lalu membantu Alan memasukkan kopernya ke bagasi

Setelah selesai,Alan masuk ke mobil bagian penumpang,lalu mobil pun berjalan menuju Bandara

Selamat tinggal kota Jakarta,dimana kota ini adalah tempat Alan dilahirkan, banyak kenangan yang ada di sini.mungkin Alan akan sangat merindukan kota ini, gedung pencakar langit yang sangat tinggi, padatnya kendaraan,dan sahabatnya, mungkin.semua itu akan Alan simpan baik baik di dalam hati,sampai ia berani untuk menampakkan diri di depan mereka lagi

____________

Setelah dari tempat pemakaman,satria langsung pulang lalu pergi ke rumah sakit,ia ingin melihat keadaan Reylan

Kalau mama papanya, mereka sedang istirahat, mereka terlihat sangat lelah, apalagi Bella,mamanya belum bisa menerima kenyataan bahwa kakaknya telah pergi,pergi sejauh jauhnya

Mobil yang ditumpangi oleh satria telah sampai di rumah sakit tempat reylan dirawat

Menghela nafas panjang,baru setelahnya satria turun dari mobil lalu melangkah dengan cepat ke ruang rawat Reylan, sejak kejadian Reylan tertembak,ia sama sekali belum pernah melihat keadaannya, bahkan kondisinya saat ini pun satria tidak tahu

"Satria!!"seseorang berteriak memanggil namanya membuat satria berbalik melihat siapa yang memanggilnya

Oh, Dafa

"Lo mau jenguk Reylan ya"tanya Dafa saat sudah didepan satria

"Hm"

"Gue juga mau jenguk Reylan,yok kita kesana bareng bareng"ajak Dafa lalu menyeret satria agar lebih cepat dan satria pun hanya menurut diperlukan seperti itu

entah ini cuma perasaan Dafa saja atau bagaimana,satria yang sekarang terlihat sangat berbeda,bicaranya lebih sedikit dan.. tatapannya sedikit tajam, seperti Reyhan lah

"Mungkin satria masih berduka,wajar aja dia kek gini,nanti juga dia balik pecicilan lagi kayak dulu"batin Dafa

Setelah berjalan melewati gurun,hutan lembah,lalu menyebrangi lautan dan mendaki gunung lalu tersesat ke sawah setelah itu ngopi bersama prabu Siliwangi akhirnya mereka berdua sampai di ruang rawat Reylan

Tapi,Apa ini ruang rawat?ini kan ICU. Bodo ah, yang penting Reylan ada didalam

"Halo Tante"sapa Dafa saat melihat fanya dan Naya duduk diruang tunggu

"Halo juga"balas Naya sedangkan fanya hanya memberikan senyuman nya

"Om Edward kemana tan"tanya Dafa

"Kenapa mencari saya"

Glek

Niat hati ingin basa basi,eh orangnya nongol entah dari mana,tadi Dafa lihat nggak ada om Edward disini kok,apa penglihatannya yang salah?

"E-ehh om e-edward,dari mana om?sehat?makin ganteng aja,pakai skincare apa om sampai putih mulus pari purna kek gitu?hehe"ucap Dafa sksd

"Kenapa cari saya"tanya Edward datar

"Ng-nggak ada yang cari om kok,Dafa ke toilet dulu ya"ucap Dafa lalu berjalan ke arah kanan

"Toilet disebelah kiri"ucap Edward masih dengan muka datarnya

Reyhan ReylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang