'PLAKK'"Bangun bodoh!!" Umpat Felix setelah menampar pantat Edward dengan keras
Edward membuka matanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Reylan yang sedang tertidur dengan bantalan lengannya, pemandangan yang sangat indah, lalu ia menatap Felix yang tadi menampar pantat nya, ck!! Suram.
"Dasar keriput, ada apa? Kenapa membangunkan ku?" Tanya Edward sedikit sengit karena waktu tidur bersama anak kesayangannya harus terganggu, beruntung Reylan masih tertidur pulas
"Bangunlah!! Cucuku akan diperiksa"
Dengan perasaan dongkol, Edward turun dari brankar dengan sangat hati hati, takut membangunkan sang putra
Saat Edward mengedarkan pandangannya, ternyata banyak orang juga, karena semua keluarganya sudah berada disini dan juga ada dokter yang selama ini menangani Reylan, Agha.
Jadi saat ayahnya tadi menampar pantat nya semua orang ada disini? Ck! Yang benar saja, harga dirinya sebagai seorang ketua mafia jatuh begitu saja, memalukan
"Kondisinya cukup baik, tapi jangan membuatnya stress atau apapun yang membuatnya tertekan karena itu akan memperburuk kondisinya" ucap dokter Agha setelah selesai memeriksa Reylan
Dokter Agha juga sudah melepas semua alat yang ada di tubuh Reylan, termasuk masker oksigen Karena jantung barunya sudah mulai bisa beradaptasi dengan tubuhnya, kecuali infus Karena Reylan masih membutuhkan nya
"Saya keluar dulu" pamit dokter Agha
"Hm"
"Bagaimana jika baby bertanya tentang bang gio atau Alan?" tanya abhi entah pada siapa setelah dokter Agha keluar dari ruangan
"Yang pasti, dalam waktu dekat jangan bilang apapun tentang gio dan Alan, jika baby bertanya, usahakan untuk mengalihkan pembicaraan" ucap Alex yang diangguki oleh semuanya
"Mommy..." Guman Reylan
Fanya menoleh karena merasa ada yang memanggilnya " putra mommy udah bangun ya..."
"Mau apa sayang"
"Mau minum"
Fanya dengan segera mengambilkan minum untuk anaknya, sedangkan Edward membantu Reylan sedikit duduk agar saat minum tidak tersedak
" Gendong dad" pinta Reylan setelah selesai meminum airnya, dan dengan senang hati Edward menerima uluran tangan Reylan lalu dengan mudah mengangkat Reylan ke gendongannya
"Bagaimana keadaan baby?" Tanya Oma sambil mengelus kepala Reylan yang sedang bersandar di dada bidang Edward
"Baik Oma"
"Cepat sembuh ya, agar bisa bermain dengan Abang Abang lagi" ucap Daniel
"Iya papa"
Sore harinya, Aldo, farel, satria dan Dafa pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Reylan, tadi mereka dikabari varo jika Reylan sudah sadar
Mereka berempat masuk ke dalam ruangan tempat Reylan dirawat, setelah masuk ternyata di sana hanya ada varo, Abhi dan tentunya si kembar
"REYLAN" pekik Dafa senang yang membuat Reylan tersentak kaget
"Brisik bodoh! Ini rumah sakit bukan hutan" sentak Aldo
"Terserah gue dong, mulut mulut gue kok Lo yang sewot?"
"Wah! Makin kurang ajar ni anak, minta di pepes Lo?"
"Gue bilangin bunda lu"
"Dasar anak bunda" ejek Aldo
"Mendingan juga anak bunda, dari pada lo anak Dakjal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reylan
Teen FictionKisah seorang kembar tak identik yang terpisah Reyhan berwajah tampan,rahang tegas,mata setajam elang,dingin,datar Reylan pemuda manis,imut dan menggemaskan,nakal,manja,keras kepala Bagaimana jika mereka berdua ditemukan?