Seminggu berlalu, hari ini Reylan sudah bisa memulai homeschooling nyaSebenarnya Reylan masih tidak terima, tapi mau bagaimana lagi, setiap ia membahas ingin sekolah umum seluruh keluarganya langsung menatapnya tajam, bahkan Reyhan yang notabenenya adalah kembarannya sendiri pun sama sekali tidak membantu nya
Tok
Tok
Tok
"Tuan muda, guru anda sudah datang"
Itu adalah suara Jio, selama tiga hari ini Jio menghilang entah kemana, mungkin di beri tugas oleh Daddy nya, dan itu membuat Reylan senang karena ia sedikit bebas tanpa adanya Jio, tapi kenapa sekarang ia sudah kembali sih!?
Tok
Tok
Tok
"Tuan muda"
Sedangkan di dalam, Reylan tengah duduk sambil menatap pintu yang terus terusan di ketuk oleh Jio, ia sama sekali tidak berniat untuk membuka pintu atau menemui guru itu, Jika ia menemui guru itu, berarti ia sudah setuju kalau dirinya homeschooling, benar begitu bukan?
Tok
Tok
Tok
"Tuan muda"
"Pergi paman! Aku ingin istirahat!!" Teriaknya Karena sudah jengah dengan Jio yang terus menerus mengetuk pintu kamarnya
"Apa anda sakit tuan?" Terdengar nada khawatir di luar sana
Reylan tidak menjawab, ia sibuk melakukan sampai akhirnya ia mendengar seseorang yang berusaha membuka pintu kamarnya menggunakan kunci cadangan
Klik
Ceklek
"Baby"
Itu suara Daniel, apa papanya itu tidak ke kantor? Entahlah ia tidak mau ikut campur
"Kamu sakit?" Tanya Daniel lembut sambil menangkup wajah kecil Reylan setelah dirinya mendekat
"Tidak pa"
"Lalu kamu kenapa hm? Papa tadi diluar khawatir loh karena baby tidak membuka pintunya"
"Reylan tidak apa apa, papa nggak usah khawatir"
"Lalu kenapa tidak dibuka pintunya?"
"Nggak papa"
"Ayo kita turun, guru kamu udah ada di bawah" ajaknya sambil mengambil tangan Reylan untuk di gandeng, tapi sang empu malah masih duduk enggan untuk mengangkat pantatnya dari kasur
"Kenapa hm?" Tanya Daniel saat dirasa tidak ada pergerakan dari Reylan
"Reylan nggak mau homeschooling pa, Reylan maunya sekolah seperti biasa, kayak Abang Abang" entah sudah berapa kali Reylan bicara seperti itu tapi tidak ada yang mendengarnya, seolah perkataannya
Hanyalah angin lalu"Kita semua sudah setuju bahwa kamu tidak akan sekolah umum dan akan homeschooling"
"Tapi aku tidak setuju"
"Kita tidak membutuhkan persetujuan mu, dan jika kamu tidak mau homeschooling, oke, papa akan suruh guru itu untuk tidak perlu kesini lagi, jadi kamu tidak perlu homeschooling ataupun sekolah umum lagi"
"Sekarang istirahat lah, papa akan kebawah untuk berbicara pada guru mu agar tidak perlu kesini lagi" lanjut Daniel dan melangkah keluar tapi sebuah tangan kecil menggenggam tangan besarnya dan itu berhasil membuat langkahnya terhenti
"Aku ikut papa"
"Berarti kamu sudah setuju?"
Dengan berat hati Reylan mengangguk, ya kali dia tidak melakukan apapun disini, bisa jamuran lama lama
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan Reylan
Teen FictionKisah seorang kembar tak identik yang terpisah Reyhan berwajah tampan,rahang tegas,mata setajam elang,dingin,datar Reylan pemuda manis,imut dan menggemaskan,nakal,manja,keras kepala Bagaimana jika mereka berdua ditemukan?