PART 36

9.9K 836 33
                                    


"Tolong perhatikan kesehatan nya, obatnya harus diminum secara teratur, istirahat yang cukup dan pastikan jangan banyak pikiran" ucap dokter Agha

Setelah dua Minggu Reylan sadar dari komanya, hari ini Reylan sudah di perbolehkan untuk pulang, lebih tepatnya Reylan yang memaksa untuk pulang, Karena ia sungguh sangat bosan disini, walau sudah ditemani oleh Abang dan sahabatnya, tetap saja Reylan merasa bosan, ia lebih nyaman di mansion

"Pastikan juga Reylan berolahraga secara teratur setiap harinya minimal 20 menit, olahraga yang ringan saja, jangan yang berat berat"

Selama dua Minggu ini hubungan  Agha dan Reylan menjadi lebih dekat, mungkin karena setiap hari bertemu, karena itu Reylan memanggilnya dengan 'paman dokter' tapi setiap mereka bertemu Reylan selalu memandang Agha dengan tatapan permusuhan, karena setiap Agha datang Reylan selalu di suntik dan Reylan tidak suka itu

"Oh ya, setiap dua Minggu sekali, bawa Reylan kesini untuk check up, kita harus tetap memantau perkembangan jantung barunya"

"Hm" dehem Edward, sangat singkat bukan? Padahal Agha sudah mengoceh panjang lebar dan hanya di balas deheman saja, uh! Menyebalkan

"Dan untuk Reylan, turuti semua perkataan Daddy mu, jangan pernah membantah, atau paman akan menyuntikmu"

"Iya iya, dasar paman dokter menyebalkan!" Gerutu Reylan sedangkan Agha hanya terkekeh saja

Lalu, Edward menggendong Reylan ala koala, lalu pergi dari sana

"Dadah Rey" ucap Agha sambil melambaikan tangannya

"Dadah paman dokter" balas Reylan

Oh ya, yang menjemput Reylan hanya Edward, Naren, Ken dan Reza sedangkan yang lain menunggu di rumah

Setelah sampai di parkiran, Edward langsung masuk ke mobil dengan Reza yang menyetir mobilnya

Sedangkan di mansion, mereka sibuk untuk menyambut kedatangan anggota kesayangan keluarga mereka

Kaila dan Naya sibuk mengarahkan para maid yang sedang mendekor mansion

Distia dan fanya sedang berada di dapur memantau para koki yang sedang memasak, sesekali mereka memberitahu apa yang bisa dimakan dan yang tidak bisa di makan oleh Reylan sesuai yang disarankan oleh dokter

"Nyonya, tuan sudah sampai" kata bodyguard yang baru saja menghampiri distia dan fanya di dapur

Mendengar itu, distia dan fanya bergegas ke luar mansion bersama yang lainnya

Tak lama, keluarlah Edward dari mobil disusul para anaknya dengan Reylan yang berada di gendongan Naren

"Selamat datang kembali baby!" Ucap Ardan setelah mendekat ke arah Naren lalu mencium wajah Reylan yang berada di gendongan sang abang sulung, dari mulai kening, mata, hidung, pipi semua tak lepas dari kecupan sayang dari Ardan, hingga saat Ardan akan mencium bibir Reylan, Naren segera menjauhkan adiknya dari Ardan yang sedang menatap kesal kearah nya

"Ish, satu kali lagi Abang" rengek Ardan sambil mengerutkan bibirnya, bukannya gemas jatuhnya malah menjijikkan

"Inget umur bang" cibir Abhi

"Menjijikkan" ucap bara lalu masuk kedalam mansion meninggalkan Ardan yang tengah menggerutu

"Sadis banget bang bara, sama adek sendiri juga" gerutu Ardan lalu ikut masuk ke dalam

Kembali ke Reylan yang masih anteng di gendongan Abang sulung nya, matanya tak berkedip melihat mansion tempat tinggalnya, indah, cantik, elegan dan simpel secara bersamaan, mereka benar benar sangat antusias menyambut kedatangan Reylan kembali

Reyhan ReylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang