PART 43

8.5K 766 122
                                    


"Ukhuk! Ukhuk! Ukhuk!"

"Hhh..hah..hhh.. ukhuk! Ukhuk!"

Lagi dan lagi, cairan pekat keluar dari mulutnya, kenapa tubuh ini sangat lemah? Ia tidak ingin seperti ini, ia ingin seperti dulu, Reylan yang sehat bukan penyakitan seperti ini

Hanya karena ia melewatkan jadwal minum obatnya siang tadi ia menjadi seperti ini, benar benar lemah. Ia lelah dengan ini semua

Reylan berjalan menuju wastafel kamar mandi, lalu ia membasuh wajahnya dan melihat wajahnya di cermin, benar benar seperti mayat hidup

"Arkh..."

Tiba tiba dadanya terasa sakit, tangan kanannya mencekram erat dada kirinya

"Tenang Rey, Lo nggak boleh lemah, Lo harus kuat, ini semua gara gara guru gadungan itu, lihat aja gue bales nanti!!" Gumamnya sambil memukul dadanya karena masih terasa nyeri

Tok

Tok

Tok

"Tuan muda! Waktunya makan malam!"

Reylan keluar dari kamar mandi lalu membuka pintu kamarnya

"Tuan muda, ada apa dengan anda?" Ujar Jio khawatir saat melihat wajah pucat Reylan

"Aku tidak apa apa paman, hanya sedikit kurang enak badan" jawabnya

"Paman, bisakah makan malamnya di bawa kesini saja?" Tanya Reylan

"Tentu tuan"

"Maaf merepotkan mu"

"Itu sudah menjadi tugas saya, anda tidak perlu merasa tidak enak"

"Terima kasih paman"

"Sama sama"

Reylan menutup pintunya kembali dan Jio pergi untuk mengambil kan tuannya makanan

Sesampainya dibawah, bisa Jio lihat semua keluarga Zextar sudah berada di meja makan

"Jio, dimana baby? Bukankah tadi aku menyuruhmu untuk memanggil nya?" Itu suara distia membuat langkah Jio terhenti

"Tuan muda Reylan sedang tidak enak badan nyonya, dia menyuruh saya membawakan makan malam ke kamarnya" jawab Jio

"Adek sakit?" Tanya Reyhan

"Benar tuan, tadi saya melihat wajahnya sangat pucat"

Mendengar jawaban Jio, Reyhan langsung berlari ke kamar adiknya dan di ikuti oleh yang lain

Sesampainya di depan kamar adiknya, Reyhan membuka pintu kamar itu dengan perlahan agar tidak mengejutkan sang pemilik kamar

"Adek" panggil Reyhan saat tidak melihat orang yang sedang dicarinya

"Adek!"

"Reylan!"

Terdengar suara gemericik air di kamar mandi membuatnya lega, tapi kelegaan itu tak berlangsung lama saat telinganya samar samar mendengar rintihan di iringi dengan batuk yang terdengar menyakitkan

Tok

Tok

Tok

"Adek!"

"Ada apa Rey?" Tanya Varo yang baru datang bersama dengan yang lain

"Adek di dalem bang, tapi dari tadi nggak keluar keluar, aku khawatir" jawabnya

"Mungkin aja--"

"Ukhuk! Ukhuk!"

"Baby! Sayang ini mommy nak! Buka pintunya!" Ucap fanya sedikit teriak dengan tangan yang mengetuk pintu kamar mandi

Reyhan ReylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang