21

251 15 7
                                    

Mattheo menatap tajam ke arah rumah besar keluarga Quirell.
Sudah 1 minggu sejak kepergiann Theodore yang hingga saat ini tidak terdengar kabar tentangnya. Dia sudah berkali-kali datang ke rumah  besar Quirell dan bertanya pada Mommynya tentang keberadaan Theodore, tapi Mommynya selalu bungkam dan tidak mau berbicara pada Mattheo.

Mattheo melangkahkan kakinya menuju ruang tengah rumahnya. Disana, tampak ibunya sedang membaca majalah home Shopping tanpa memperdulikan Mattheo yang kini sudah duduk di sofa sambil menatap mommynya.

"Mom..."

Mrs Quirell mengalihkan pandangannya ke Mattheo dan meletakkan majalahnya ke atas pangkuannya. Menatap lurus ke arah Mattheo dengan senyuman datarnya.

"Jika kau tidak ingin memberitahu aku dimana Od sekarang, boleh kau beri tahu aku bagaimana kabarnya?"

"Tidak Mattheo! Aku tidak akan memberitahukan padamu apapun tentangnya. Kumohon, lupakan Od dan semua kebencianmu padanya. Dia berhak untuk bahagia."
Suara lembut Mrs Quirell membuat Mattheo kesal. Bagaimana tidak, Mommynya menyembunyikan Od di tempat yang entah bagaimana tidak dapat ditemukan oleh siapapun, termasuk Moze, orang bayaran Mattheo yang sudah sangat berpengalaman di dalam hal seperti ini.

"Lalu, apa Mom fikir aku layak untuk menderita?"

"Bukankah kepergian Od adalah kebahagiaan buatmu? Kau menyakitinya, kau menghancurkannya, merebut impiannya, dan terakhir kali kau juga hampir membunuhnya dan juga calon anakmu sendiri. Kurasa, itu cukup Mattheo."
Mrs Quirell menatap tajam ke arah Mattheo. Kemarahan tampak jelas di setiap ucapannya. Bahkan saat ini menyebut nama Mattheo. Dia akan seperti itu saat marah.

"Mom, kau tahu jika itu semua tidak seperti itu. Terakhir kali melihat dia sakit dan lemah, aku sudah melupakan semua kebencianku pada keluarganya. Aku menjaganya, aku menemaninya, aku bahkan tidur di sampingnya setiap malam untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Aku bahkan sudah berencana untuk membuatnya kembali bekerja, mom. Kumohon, beritahu aku kabar Od."
Suara lemah dan nafas tercekat dari Mattheo membuat senyum sinis tampak di wajah Mrs Quirell. Dia menggeleng pelan, seolah tidak memperdulikan Mattheo yang terlihat rapuh.

"Lalu, bagaimana dengan wanita yang baru saja dihabisi oleh Moze? Bukankah dia adalah wanitamu? Untuk apa dia datang ke rumahmu, jika bukan karena perintahmu?"

"Mom, aku sudah berkali-kali mengatakan, bahwa aku tidak memanggil Tracie. Sejak aku tidur bersama Od, aku tidak pernah memanggil siapapun lagi. Tidak lagi! Harus berapa kali aku mengatakan padamu, Mom?"

"Aku tidak tahu, apa aku harus mempercayaimu atau tidak, Mattheo. Tapi perlu kau tahu, aku membawa Theodore ke tempat yang lebih baik. Tempat dimana, dia tidak akan mendapat kesakitan dan kebencian. Dan, kurasa kau perlu tahu hal ini, Theodore sudah sadar sejak dua hari lalu. Dan, dia sendiri yang meminta untuk tidak mengijinkan siapapun memberi tahu keadaannya padamu. Theodore sendiri yang memintaku, Mattheo. Jadi, maaf! Sebelum Theodore mengijinkan, aku tidak akan memberi tahu kepadamu dimana dia, dan bagaimana keadaannya."
Suara lembut Mrs Quirell membuat nafas Mattheo gusar. Dia menatap bingung ke arah Mrs Quirell dan seolah meminta penjelasan.

"Od sudah sadar? Dia, tidak ingin bertemu denganku?"

"Ya Mattheo. Wanita itu bahkan tidak ingin mendengar apapun tentangmu. Maaf Mattheo, aku tidak bisa membantumu apapun. Aku sudah berjanji pada Theodore sebelumnya. Aku....

" Mom... Kumohon. Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin berbicara dengannya. Aku ingin menjelaskan semuanya."
Suara berlahan dari Mattheo menghentikan ucapan Mrs Quirell. Air mata sudah menggenang di kedua mata Mattheo. Nafasnya memburu dan wajahnya tampak pucat.

It's Started With Our NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang