Theodore menutup ponsel milik Moze dan mengembalikkan ponsel itu dengan tatapan tajamnya ke arah Moze yang sejak tadi setia berada di sampingnya. Perasaan kesal Theodore tampak jelas dan membuat Moze tersenyum canggung menerima ponsel miliknya.
"Jangan menatapku seperti itu! aku hanya menjalankan perintah dari Mrs Quirell." Moze menatap datar ke arah Theodore sambil memasukkan ponsel ke kantung celananya. Sebisa mungkin, Moze menampilkan wajah innocentnya berharap Theodore tidak melampiaskan kekesalannya kepada Moze.
"Aku tahu! Tapi, seharusnya kau juga tahu, bahwa perintah itu justru membuatku menderita. Kau jelas mendengarku setiap hari, bahwa aku merindukan Mattheo. Kau jelas tahu, bahwa aku menginginkan Mattheo. Tapi, kau menutup telingamu, dan menuruti perintah orang lain yang bahkan tidak melihatku secara langsung."
"Tapi pada akhirnya, aku mengijinkan kau berbicara pada Matt! Ayolah, Od! jangan menatapku seperti itu!"
"Lalu, setelah ini, apa lagi yang harus dilakukan Matt, agar dia bisa menemuiku? Apa kau sudah bertanya pada Mommy?"
"Mrs Quirell bahkan tidak tahu jika kau sudah berbicara pada Mattheo. Mrs Quirell sangat kecewa pada Matt, dan dia merasa bersalah padamu. Dia hanya ingin menjagamu, dan aku dipercaya untuk itu. Bagi Mrs Quirell, Matt sangat berbahaya, dan dia hanya ingin membuatmu tetap aman dari suamimu."
"Matt tidak berbahaya! Aku mau kau menghubungi Mommy. Katakan, aku ingin berbicara padanya." Theodore dengan tegas menatap tajam ke arah Moze. Tatapan tajam itu, seketika membuat Moze menghela nafas panjang. Saat-saat inilah, Theodore tampak menakutkan, dan membuat Moze tidak dapat mengatakan apapun untuk membantah Theodore.
Setelah mengangguk kecil, Moze meninggalkan kamar Theodore. Moze menghela nafas panjang dan berjalan pelan menuju taman belakang rumah persembunyian Theodore. Kepalanya terasa sakit memikirkan pekerjaannya kali ini. Theodore yang bersihkeras meminta untuk bertemu Mattheo, Mrs Quirell yang bersihkeras menjauhkan Theodore dari Mattheo, dan Mattheo yang kini sudah jelas tahu bahwa dia menyembunyikan Theodore.
Ketiga orang ini adalah orang yang penting bagi kelangsungan hidup dan karir Moze. Melanggar perintah dari salah satunya, sudah dipastikan kehidupannya akan berantakan. Saat ini, Mattheo sudah tahu keberadaan Theodore, dan itu artinya Mattheo sudah tahu jika dia berbohong.
"Apa yang sedang kau fikirkan dengan kepala menunduk seperti itu?" Suara familier terdengar lembut mengalun di telinga Moze. Seketika, dia menegakkan kepalanya dan melihat seorang wanita yang sudah sejak dulu dikaguminya, berjalan mendekatinya.
"Matt sudah tahu jika Od bersamaku! Mereka sudah berbicara di telfon!"
"Jadi, akhirnya kau menyerah? Apa yang dilakukan Od, hingga kau menyerah dan melanggar perintah Mrs Quirell?" Suara lembut Aubrey dengan senyuman sinis yang tampak cantik itu membuat Moze tersenyum lembut.
"Aku memang bekerja untuk Mrs Quirell, tapi aku yang tahu apa yang membuat Od bahagia. Lagian, aku sudah mengamati Mattheo selama ini, dan dia sudah banyak berubah. Theodore adalah kehidupan Matt, dan begitupun dengan Od."
"Lalu, apa yang ingin kau katakan pada Mrs Quirell? kau tidak takut padanya? walau dia tampak seperti wanita tua yang lemah, tapi saat dia menjentikkan jarinya, dia bisa melenyapkan karirmu."
"aku mungkin harus membutuhkan bantuanmu. Saat ini, Theodore sedang sangat marah dan aku ingin kau menemaninya. Setelah itu, aku ingin kau menghubungi Mrs Quirell dan biarkan Theodore berbicara padanya. Mungkin, dengan seperti itu, Mrs Quirell akan mendengar permintaan Theodore." Suara frustasi terdengar jelas dari suara Moze dan membuat Aubrey tersenyum kecil sambil menatap Moze dengan tatapan jahilnya.
"Kau tau? Melihatmu kebingungan seperti ini entah mengapa membuatku ingin tertawa lebar. Oh My God, Moz! Kau sungguh lucu saat kau tidak tahu apa yang harus kau lakukan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Started With Our Name
Romance"Kau hanya wanita bayaran yang bahkan tidak lebih berharga dari debu di rumahku. Jadi, jangan pernah mengacaukan rencanaku dan berjalanlah sesuai keinginanku." -Mattheo Lucas Quirel- "Hanya karena debu di rumahmu jauh lebih berharga, bukan berarti k...