08

421 17 0
                                    

Mattheo tersenyum licik sesaat setelah dia meletakkan ponselnya kembali di atas meja kerjanya. Dengan seringaian liciknya, dia menyandarkan badannya di kursinya dan tanpa disadari tangannya mengepal erat.

"Setelah ini, kau akan tahu apa yang dinamakan rasa sakit kehilangan, dust! Sama seperti keluargamu yang merebut semua kebahagiaanku maka aku pun akan membuatmu kehilangan kebahagiaanmu!"
Pandangan tajam dan tangan mengepal yang seolah ingin membunuh siapa saja itu membuat hatinya memanas. Ada perasaan marah yang salah diartikannya dengan rasa puas di hatinya. Dia memandang lama undangan itu, dengan nafas memburu.

***

Theodore menatap kaget ke arah seorang wanita yang baru saja memasuki rumah pribadi Mattheo dengan beberapa bungkusan di tangannya. Wanita itu tersenyum tipis saat melihat wajah Theodore dan memberikan bungkusan yang dipegangnya kepada salah satu asisten rumah tangga.

"Aku belum memberikan kado pernikahan untuk kalian waktu itu! Jadi, aku berinisiatif membelikan beberapa peralatan makan."
Wanita itu berjalan melalui Theodore dan mendudukkan dirinya di sofa panjang ruang tengah rumah pribadi Mattheo. Theodore hanya menatap wanita itu bingung dan berjalan pelan mengikuti wanita itu mendudukkan dirinya di sofa berhadapan wanita tadi.

"Jangan menatapku seperti itu! Kau membuatku seperti wanita yang ingin merebut suami temannya sendiri!"

"Maaf! Aku hanya sedikit kaget melihatmu, Bee!"
Theodore tersenyum kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Aubrey yang melihat kegugupan Theodore tersenyum lebar dan menghela nafasnya panjang sambil menyilangkan kakinya.

"Besok malam kau dan Math harus menghadiri acara reuni senior high school! Aku sudah menyerahkan undangannya pada Math!"

"senior high school? Maaf bee, tapi..."

"Bisakah kau tidak menolaknya? Saat ini kau adalah Nyonya Muda Quirell, dan acara reuni ini adalah salah satu acara penting untuk Quirell! Banyak pejabat penting dan petinggi-petinggi perusahaan yang akan datang! Kumohon mengertilah, Od!"
Tatapan dingin Aubrey seketika membuat Theodore terdiam. Theodore meremas keras tangannya dan menatap gugup ke arah Aubrey.

"Jangan membuat Math malu di acara reuni besok! Pastikan kau menampilkan penampilan terbaikmu! Bagaimanapun, kau adalah Nyonya Muda Quirell!"
Aubrey berdiri dari duduknya dan berjalan pelan melalui Theodore. Sejujurnya, ada perasaan sedih di hatinya saat melihat wajah gugup Theodore.

Aubrey mengerti sepenuhnya, mengapa Theodore tidak nyaman dengan acara reuni itu. Karena, tepat di malam perpisahan, hal buruk menimpa Theodore.

Selama senior high school, kehidupan Theodore berubah. Mattheo mulai membencinya dan membuat semua orang di sekolah itu memusuhinya. Saat itu, hanya Troy yang akan selalu menjadi tempat perlindungan buat Theodore. 3 tahun menjalani kehidupan mengerikan, dan selalu disisihkan membuatnya menjadi pribadi yang tertutup.

Kehidupan mengerikan semasa senior high school Theodore menemui klimaks waktu perpisahan sekolahnya. Malam itu, Theodore dijebak oleh seorang pria yang sudah lama menyukainya, tapi pria itu takut menunjukkan perasaanya karena Theodore adalah pusat kebencian di sekolah itu. Pria itu menjebak Theodore untuk masuk ke gedung olahraga dan melecehkan Theodore. Jika Troy tidak menyadari bahwa Theodore menghilang, maka mungkin saat itu hal menjijikkan itu akan dialami Theodore.

Saat Theodore ditemukan, pakaian yang digunakannya sudah tidak lagi bisa menutupi tubuhnya. Wajahnya berantakan, dan badannya penuh bekas keunguan. Jika saja Troy terlambat 1 menit saja, maka murid pria bernama Sven itu pasti sudah membuat Theodore kehilangan perawannya.

It's Started With Our NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang