Troy menatap sendu ke arah Theodore yang kini sedang terlelap diiringi musik klasik yang mengiringi tidur tenang nya. Berbagai pemikiran masih menghantui Troy, dan membuat kepalanya sedikit pusing. Setelah memastikan Theodore telah tertidur, Troy keluar dari kamar Theodore dan berjalan menuruni tangga rumah pribadi Mattheo. Langkahnya terhenti, saat dia melewati bar mini milik Mattheo. Disana, dia melihat Mattheo duduk sambil meneguk cairan bening yang diyakini Troy minuman keras.
"Apa kau yang memasukkan musik klasik ke handphone Od, dan memutarnya?"
Troy mendudukkan dirinya di samping Mattheo dan menghembuskan nafas panjang setelahnya.Mattheo meneguk minuman bening itu, tidak berniat menjawab pertanyaan Troy yang seolah membuatnya terpojok.
"Apa kau yang membuatnya Teh hijau? Tidak banyak yang tahu minuman kesukaan Od! Teh hijau kesukaannya bukan teh hijau biasa yang mudah ditemukan."
Troy mengambil gelas kecil di sebelahnya dan menuang minuman bening di botol kaca mewah yang ada di hadapannya.Mattheo hanya menatap lurus ke gelas kosong di hadapannya, dan kembali mengisinya dengan minuman keras. Bibirnya kelu untuk menjawab pertanyaan Troy.
"Terima kasih!"
Troy menatap sekilas ke arah Mattheo dan membuat Mattheo menghentikan gelas berisi cairan bening itu masuk ke mulutnya. Mattheo kembali meletakkan minuman itu sambil tersenyum miring."Saat ini, dia sudah baik-baik saja! Keadaannya sudah membaik, dan sudah sangat stabil. Kurasa, dia akan kembali ceria dan sehat besok! Bisakah kau mengabaikannya untuk sementara?"
Troy menegak minumannya dan menatap Mattheo dengan tatapan hangat dan bersahabat."Dimana kau mendapatkan teh hijau itu? Aku dan Od sudah sering mencari daun teh hijau kesukaan Od! Tapi, kami tidak menemukannya! Aku bahkan terkadang meminta temanku yang berada di Jepang untuk mengirimkannya! aku dan Od terlalu sibuk belakangan ini dan membuat kami lupa untuk memesannya. Bagaimana kau bisa menemukannya? Bisakah kau memberikannya padaku? Od pasti akan sangat senang jika bisa meminum teh hijau setiap pagi."
Troy menepuk pelan bahu Mattheo dengan senyuman bersahabatnya. Entah mengapa, Troy merasa bahwa Mattheo sangat bersahabat kali ini. Tapi, Troy harus menelan pil pahit, saat mendengar tawa Mattheo dengan wajah sinisnya."Apa kau fikir aku sebaik itu? Memasukkan musik klasik ke handphonenya? Membuatkannya teh hijau? HA....HA.....HA...... justru aku menikmati penderitaannya, mengapa aku harus membuatnya menjadi lebih baik? Tentu tidak! Jadi, berhenti menerorku tentang teh hijau sialan itu!"
Tawa sinis Mattheo membuat Troy mengepalkan tangannya, menahan emosi untuk tidak memukul teman gilanya itu. Troy menghembuskan nafasnya kasar dan kemudian meneguk lagi minuman keras di gelasnya."Tadi, aku menawarkan pil pencegah kehamilan untuk Od! Kau tentu tidak ingin perbuatanmu menghasilkan kehidupan baru, bukan? Kau mungkin tidak menginginkannya, tapi wanita bodoh itu hanya tersenyum dan menolak saranku! Lalu bagaimana denganmu? Apa aku harus memberinya obat itu tanpa sepengetahuannya?"
Mattheo menggenggam erat gelasnya dan menatap tajam ke arah Troy. Dia tidak pernah berfikir bahwa perbuatannya itu akan menghasilkan kehidupan baru. Entah mengapa, ada perasaan hangat di hatinya membayangkan akan ada kehidupan baru dalam diri Theodore karena perbuatannya. Tapi, dia mengeraskan hatinya dan kembali menegak minuman di hadapannya.
"Tidak perlu dengan pil pencegah kehamilan, Troy! Jika wanita sialan itu memang hamil karena ku, maka aku sendiri yang akan mengirim kehidupan baru itu ke neraka bersamanya! Itu akan lebih mudah, bukan?"
Troy menggenggam erat gelasnya menahan emosinya yang memuncak. Dia menghembuskan nafas kasarnya dan entah mengapa, dia merasa ada yang memperhatikan mereka. Dengan cepat, dia membalikkan badannya menatap ke ujung pintu bar milik Mattheo, badannya seketika menegang, dia tahu siapa yang mencuri dengar pembicaraan mereka walau hanya sekedar bayangan saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/176631941-288-k275495.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Started With Our Name
Romance"Kau hanya wanita bayaran yang bahkan tidak lebih berharga dari debu di rumahku. Jadi, jangan pernah mengacaukan rencanaku dan berjalanlah sesuai keinginanku." -Mattheo Lucas Quirel- "Hanya karena debu di rumahmu jauh lebih berharga, bukan berarti k...