*37*

161 34 22
                                    

Sepanjang acara Arka tidak bisa benar-benar menikmati. Bahkan napsu makannya pun hilang. Matanya tidak lepas dari sosok wanita cantik bergaun merah menyala yang sesekali tertawa riang di samping lelaki tinggi berjas hitam.

Arcilla seolah meledek Arka yang sedang kepanasan. Walapun sesekali Arka bersikap manis ke Naila dengan tujuan ingin melihat reaksi Arcilla, tapi sasarannya malah terlihat tidak peduli. Kadang membuang muka. Apa sekarang Arcilla sudah tidak memiliki rasa lagi terhadapnya? Apa sosok Bagas mampu menggantikan Arka? Dengan segala pertanyaan yang tidak berani dia lontarkan malah membuat dirinya semakin kesal.

Tidak jauh dari Arka dan Naila yang sedang duduk dan menikmati dessert, ada sesosok tamu lainnya yang sedari tadi memperhatikan keduanya. Sosok ini memandang tajam ke arah Naila. Tatapannya rindu dan juga sendu. Iya dia adalah Reza, mantan kekasih Naila. Reza yang memang mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga besar Naila tidak mungkin tidak diundang. Saat ini dia datang bersama kedua orang tuanya.

Reza masih belum bisa terima keputusan Naila. Keputusan yang jelas-jelas sangat menyakitinya. Di saat dirinya menjadi hati dan diri tapi Naila malah bermain api. Tapi bukan Reza namanya kalau tidak memaafkan Naila. Sebegitunya Reza mencintai Naila.

Reza dengan pengaruh keluarganya, dengan sembunyi-sembunyi menyelidiki sosok Arka. Selain dia ingin tahu seperti apa saingannya, alasan lainnya juga ingin menjaga Naila. Jaga-jaga kalau Arka ternyata sosok yang jahat. Dan dengan infromasi yang diterima Reza mengetahui juga hubungan Arcilla dan Arka. Yang Reza tahu bahwa Arcilla tidak hanya menganggap Arka sebagai sahabatnya. Tapi Reza juga bingung kenapa Arcilla bisa datang ke pernikahan ini? Dan yang dia gandeng adalah Bagas? Mungkin Reza harus menyelidiki lebih dalam.

Reza takut Naila jatuh ke orang yang salah. Kalaupun nanti hasil penyelidikan mendapati Arka adalah sosok yang baik, maka Reza akan melepaskan Naila.

Naila tentunya tadi sempat berpapasan dengan Reza. Mereka saling sapa dengan keadaan canggung. Naila lalu buru-buru berlalu darinya.

Setelah acara selesai Arka, Arcilla dan Alex harus menunggu pasangan mereka. Nadya, Naila dan Bagas ada pertemuan keluarga. Mereka masuk ke dalam ruang rapat. Sepertinya membahas sesuatu yang penting. Alhasil Arka, Arcilla dan Alex duduk di ruangan VVIP. Arcilla yang mulai bosan karena ketiganya dalam keadaaan hening pun memutuskan keluar ruangan. Dia ingin berjalan-jalan saja.

"Ga, Lex nanti kabarin aja kalo udah selesai ya. Gue mau keluar dulu." Arka tidak menanggapi hanya Alex yang mengangguk.

Arcilla berjalan menyusuri taman. Hari sudah sore jadi sudah mulai teduh. Saat sedang duduk di bangku taman tiba-tiba ada yang duduk di sebelahnya. Arcilla menggeser sedikit.

"Hai..Arcilla ya." Sapa pria asing itu. Arcilla menoleh dan mendapati sosok pria mungkin umurnya lebih tua darinya beberapa tahun.

"Iya. Kok tau mas?" Pria itu terkekeh.

"Kenalin, gue Reza." Reza menyodorkan tangannya, dan Arcilla pun menyambut ramah.

"Bingung ya gue tau elo?"

"Iya, mas Reza saudaranya Nadya?" Arcilla menoleh memperhatikan Reza.

"Bukan." Arcilla mengerutkan dahi.

"Gue mantan pacarnya Naila." Arcilla membolakan matanya. Apa? Mantan pacarnya Naila?!

"Kaget ya?" Arcilla hanya mengangguk pelan.

"Hehehee... Tenang gue bukan orang jahat kok."

"Mas Reza diundang?" Pertanyaan bodoh Arcilla.

"Iya. Keluarga gue sama keluarga besarnya Naila udah sedeket itu. Makanya pas dia mutusin gue keluarga Naila kayak malu sama keluarga gue. Dia ngerasa Naila yang berkhianat... ya walaupun bisa dibilang bener sih dia berkhianat."

FREUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang