Arcilla tergopoh-gopoh membawa 1 koper besar juga 1 travel bag berukuran kecil yang ditaruh di tas koper besarnya. Dia mengedarkan pandangannya mencari sosok yang berjanji akan menjemputnya di Bandara Soekarno Hatta. Arcilla sudah tidak sabar, senyum merekah indah di bibir cantiknya.
Setelah mendapatkan sosok yang dimaksud, dia pun berjalan cepat menghampiri.
"Ya ampuuun Cillaaaaaa, kangen banget!!" langsung saja pelukan diantara keduanya tidak bisa dielakkan.
"Sama, gue juga kangen banget mbaaaaa...." Sosok yang menjemput Arcilla di bandara adalah sang kakak tercinta Ceisya. Ceisya tidak sendiri, sang kekasih pun menemani.
"Mas Reza iih.." Arcilla menghampiri Reza dan meninju lengan lelaki berkaos hitam tersebut.
Reza hanya terkekeh merentangkan tangannya juga. Arcilla tersenyum lalu menyambut calon kakak iparnya tersebut.
"Gila ya kalian, gue pergi malah jadian." Reza membantu membawa koper Arcilla.
"Namanya jodoh Cil." Sahut Ceisya. Ketiganya menuju tempat parkir.
Jalanan cukup padat. Karena ini hari kerja. Ceisya sengaja mengambil cuti sedangkan Reza karena beliau tersebut adalah sang pemilik usaha jadinya bebas mengatur waktu.
"Elo gak bilang anak-anak udah balik?" tanya Ceisya di kursi depan.
"gak Mba, biar surprise."
"Aga?"
Arcilla tersenyum. Sudah tidak sabar sebenarnya dia ingin bertemu Arka.
"Gak juga. Gue bilangnya pulang Sabtu, dia bilang mau jemput hehehee...nanti gue mau ke rumahnya aja. Kejutan." Reza tersenyum di balik kacamata hitamnya.
Arcilla sudah membayangkan bagaimana Arka juga nanti teman-temannya akan terkejut mendapati dia sudah sampai Indonesia.
Sebenarnya Arcilla sudah membocorkan ke Ambar. Besok rencananya Ambar akan mengumpulkan teman-temannya di rumahnya dan disitulah Arcilla muncul.
Perjalanan yang biasanya memakan waktu 40 menit menjadi molor 1 jam lebih karena kondisi jalanan yang padat.
Pukul 9 pagi lewat Arcilla sudah sampai rumah. Falisha sudah menyambut di depan rumah. Melihatnya Arcilla turun mobil dan langsung berhamburan ke pelukan Falisha.
"Mamaaaaaa....Cilla kangen banget!!" Sang Bunda pun tidak bisa menahan harunya. Dia menitikan air mata, melihat anak bungsunya sudah sampai rumah kembali.
"Mama kangen juga sayang. Kamu sehat kan?" Falisha meneliti anaknya.
"Sehat Mah.."
Akhirnya mereka pun masuk rumah. Karena permintaan Arcilla, Mamanya pun memasak makanan hasil permintaan Arcilla, yaitu sayur asem, ikan teri+kacang, tahu+tempe, ayam goreng, sambal dan lalapan.
Melihat hidangan yang sudah tersaji di meja, Arcilla pun langsung mengambil piring dan menyantapnya tanpa ampun. Ceisya dan Reza pun ikut bergabung menikmati sarapan yang kesiangan.
Setelah melepas rindu dengan Falisha, Arcilla pun pamit ke kamar yang juga dirindukannya. Arcilla merebahkan tubuhnya di Kasur dan menikmati suasana kamar yang setahun ini tidak bisa dia rasakan.
Karena cukup lelah Arcilla tertidur.
***
Sore harinya, Yoga mengetuk kamar anaknya.
Tok.tok.tok... Clek.
Arcilla yang sedang menata baju-bajunya ke lemari dibuat kaget, Papanya sudah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREUND
FanfictionFreund/freunde berasal dari bahasa Jerman yang berarti teman/sahabat (secara umum). Adalah sepasang sahabat yang sudah menjalin hubungannya lebih dari 3 tahun. Arcilla dan Arkatama. Keduanya sering sekali menghabiskan waktu bersama, sekolah bersama...