*EXTRA PART 1*

224 35 8
                                    

Baru saja Arka mengirim pesan rutinnya ke Arcilla. Iya dia setiap hari mengirim pesan setiap paginya. Pesan berupa semangat, doa atau sekedar menanyakan kabar. Walaupun Arcilla tidak selalu membalas tapi dengan melihat centang biru saja membuat Arka lega. Bukannya Arcilla tidak ingin membalas hanya saja dia terlalu sibuk, selain kuliah di Korea, Arcilla juga ternyata menyambi magang di pusat kebudayaan Indonesia di Korea. Dia menjadi sukarelawan mengenalkan budaya Indonesia untuk para remaja Korea. Tidak Jarang Arcilla bangun pagi jam 5 menyiapkan sarapan untuk kedua teman wanitanya lalu langsung berangkat. Tentunya mereka bertiga bergantian.

Arcilla difasilitasi 1 unit apartemen dan dia tinggal bersama 2 orang teman wanitanya. Sedangkan 2 perwakilan Indonesia lainnya yang pria berbeda unit apartemen.

Arka yang sudah memahami kegiatan Arcilla yang padatpun dibuat mengerti. Dia pun di Indonesia tidak kalah sibuknya. Sudah 4 bulan berlalu dari kepergian Arcilla ke Korea. Arka dan kawan-kawan saat ini sibuk membuat skripsi. Kalau sesuai rencana maka ketujuh mahasiswa ini akan berwisuda bersama di bulan April.

Arka juga sibuk bolak-balik ke perpustakaan. Bukan hanya di UI tapi dia mencari banyak referensi dari perpustakaan lainnya bahkan dia pernah ke Bandung sekali. Selain sibuk skripsi, Arka juga sekarang disibukan dengan memperdalam ilmu agama, ikut beberapa seminar dan ikut komunitas. Dia merasa sudah harus mempersiapkan diri untuk menjadi lelaki dewasa.

Untuk urusan agama, Arka sudah lebih rajin beribadah. Selain kewajiban yang dilakukan, ibadah sunnah juga mulai rutin dia lakukan. Dan disetiap sujudnya selalu dia minta Kesehatan dan kebahagiaan orang-orang yang dia sayang. Termasuk Arcilla, Arka sampai 'merayu' Tuhan agar dirinya bisa pantas mendampingi Arcilla.

Doa yang selalu tidak pernah dia lewatkan. Arka melangitkan segala asanya untuk Arcilla. semua digantungkan kepada Sang Maha Pemberi Hidup.

Sesekali Arka ijin ingin menelpon Arcilla. Hidup Arcilla disana tidak mudah dan Arka paham. Maka dari itu, Arka lebih memposisikan sebagai pendengar. Mendengar keluh kesah Arcilla, kesusahan Arcilla tapi juga cerita-cerita random lainnya.

Pernah Arcilla menelponnya jam 2 pagi sedangkan di Korea sudah jam 6 pagi. Arka dibuat panik karena Arcilla sesenggukan. Tidak tahunya Arcilla sedang datang bulan dan entah kenapa kali itu membuat moodnya benar-benar turun padahal masih pagi hari.

"Aga, gue kangen Mama...Hiks..." Arka tetap mendengarkan. Kalau bisa, dia ingin mengelus kepala Arcilla menenangkan.

"Gue kangen masakan Mama, gue capek banget disini. Dari pagi sampe sore kegiatan gak berenti...hiks..hiks..."

"Perut lo sakit Cil?" Arka sudah diberitahu sebelumnya kalau Arcilla sedang datang bulan.

"Gak begitu sakit...tapi mood gue jelek banget ini. Mana jam 7 berangkat."Suara Arcilla terdengar lemah.

"Izin hari ini gak masuk gak bisa Cil?"

"Bisa aja sih, tapi gue takut ketinggalan pelajaran." Arcilla hanya ingin memanfaatkan waktu yang terbatas dengan sebaik-baiknya.

"Izin aja Cil. Dengan mood yang berantakan begini malah gak akan ngebuat semuanya baik. take your time. Me time aja. Elo ngapain kek. Jalan-jalan, belanja, makan yang enak biar mood naik." Saran Arka.

Arcilla berpikir sejenak, apa tidak apa ya dia ijin saja hari ini.

"kalo hari ini bisa naikin mood, besok-besok malah semangat deh." Arcilla mengangguk.

Begitu kira-kira beberapa hari kemarin tidur Arka terganggu dengan telpon dari Arcilla. tapi Arka sama sekali tidak keberatan, dia sengaja memaksimalkan volume nada dering ponselnya agar terbangun kalau ada panggilan.

FREUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang