Part 34

1.9K 293 47
                                    

25 Februari 2022

•••

Hari ini adalah hari mereka bersama-sama akan ke konser David CS, malam harinya, jadi pagi mereka sudah bersiap-siap untuk pergi. Baik keluarga Brendon dan keluarga Laila.

Di sisi keluarga Laila, ayahnya menyerahkan sebuah kotak pada anak semata wayangnya itu.

"Apa ini, Pak?" tanya Laila agak terheran.

"Pakaian kamu buat ke konser, biar kece kayak Bapak sama Ibu," kata sang ayah, kemudian menyenggol ibunya bak pasangan baru yang suka sekali bermesraan.

"Ouh, gak usahlah harusnya, aku kan punya banyak baju." Laila tampak menolak.

"Udah pake aja, biar serasi ayah ibu sama anak." Ibunya berkata, kemudian bisik-bisik pada sang suami. Laila hanya menatap dengan curiga meski akhirnya menghela napas pasrah sambil membuka kotak itu.

Ada pakaian, berupa jaket kulit, dalaman biru navi, serta rok kotak-kotak. Agak gelap, menyesuaikan konser band rock, tidak lupa ada sepatu boots di sana.

"Kamu suka?"

Laila hanya mengangguk. "Lumayan keren. Cuman terlalu gelap aja. Jadi Bapak sama Ibu bakalan make pakaian begini juga?"

"Iya, dong. Couple-an lho ...." Laila hanya bisa menghela napas melihat kelakuan orang tuanya, meski agak aneh ia bersyukur hubungan mereka sangatlah harmonis. Meski sudah kategori couple lama, tapi cinta mereka begitu segar bak baru kemarin pacaran.

"Malem ini jadi ... dijemput Mas Brendon ya?" tanya Laila, ia sedikit senyam-senyum menyebut nama Brendon, berusaha tak sebaper itu dengan hatinya.

"Iya, dia nanti yang bawa kamu ke sana, Bapak sama Ibu sih naik motor aja."

Laila entah kenapa ada rasa bahagia ... berduaan dengan Brendon nantinya? Ah, ia rasa tidak, ada ayah Brendon. Ugh Laila sudah janji pada hatinya untuk tidak terlalu baper, hadeeeh ....

"Kita siap-siap aja, buat malem ini!"

Saat malam tiba, Laila sedikit berdandan menunjang penampilannya, hanya riasan simpel yang tak terlalu mencolok serta pakaian yang diberikan ayahnya. Di depan cermin, Laila membuat pose ala-ala rockstar, sign tangan dan gaya-gaya khas lainnya. Ia tertawa melihat dirinya sendiri, apa dia cantik?

"Lai, kamu udah Sayang?" teriak suara sang ibu dari luar.

"Udah, Bu!" Disampirkannya sebuah tas kecil di samping badan, sebelum akhirnya Laila keluar kamar.

Ditemukannya, sang ayah dan ibu memakai pakaian yang hampir serupa dengannya, tetapi jenisnya agak berbeda. Mereka couple-an, bak anak muda kekinian juga gayanya.

"Lho, katanya biar samaan satu keluarga, kok kesannya aku beda sendiri sih?" tanya Laila agak kesal.

"Enggak ah, sama, kan masih sama-sama jaket kulit kan? Udah ayo berangkat, kamu udah ditungguin di luar!" Mau tak mau, suka tak suka, Laila hanya bisa menghela napas dan menurut.

Orang tuanya keluar menuju motor, sementara Laila menghampiri mobil yang tak jauh dari depan rumahnya. Itu mobil Brendon. Mata Laila menatap sekitaran mencari Brendon di mana, ia tak ada di mana-mana termasuk sang ayah.

"Lho, Mas Brendonnya mana, Pak, Bu?" Laila menatap kedua orang tuanya yang sudah menaiki sepeda motor.

"Tunggu aja, nanti ada, kami duluan ya, Lai!" Kedua orang tuanya malah tancap gas.

"Eh, Bapak, Ibu!" Laila kesal dengan keduanya yang langsung ngacir begitu saja tanpa barengan. Ia menatap dongkol saat ini. Bukannya pergi bersama malah dulu-duluan.

DADDY KUCING [Brendon Series - M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang