Selamat membaca^^
.
.23.58
Tinggal dua menit lagi. Gadis itu tampak antusias menyiapkan sesuatu di atas meja belajarnya.
"Kue sudah, balon hitam sudah, lilin sama korek kayu udah, kotak musik juga sudah. Pasti kamu seneng deh kalau lihat ini semua."Ia berjalan ke meja riasnya, senyuman manisnya terus terukir manis di bibirnya. Yang ia lakukan adalah menyisir rambutnya yang sepanjang siku, lalu memakai liptin, bedak tipis dan terakhir parfum lavender favoritnya. "Perfect!"
Ting!
00.00
Setelah mendapati notifnya, ia berlari ke arah jendela lalu membukanya lebar-lebar. Memasang lilin di kue yang terdapat tulisan "HBD Angkasa ke-18 thn" dan menghidupkan lilinnya.
"Happy birth day chagiya~ happy birth day chagiya~ happy birth day, happy birth day.... happy birth day... Angkasa~~"
Fyuh
Ia tersenyum setelah meniup lilinnya dan menaruhnya kembali di meja. Entah mengapa ia merasa senang setelah melakukannya.
Gadis itu kini meraih kotak musiknya dan membawanya ke dekat jendela. Dia putar kuncinya tiga kali lalu melepasnya. Menikmati setiap alunannya sambil menatap langit malam lamat-lamat.
"Kamu kok gak ada sih disana? Kamu lagi apa? Lagi tidur ya?" Ia bingung, kenapa tak ada satupun bintang yang terhias di langit.
Angin menerpa kencang seluruh bagian wajahnya. Ia menghembuskan napas lelahnya.
"Sa, aku sudah gila ya?" Ia terkekeh.
"Kamu mau dengar cerita aku lagi gak? Pasti mau dong heheh...," terdengar lucu menjawab pertanyaannya sendiri.
"Masa kemarin aku diajak lagi sama Mami aku ke psikiater, padahal aku sudah bilang kalau aku sudah baik-baik aja. Tapi Mami aku gak percaya, ya udah aku nurut aja biar cepet."
"Kamu tau gak, Sa? Setiap berangkat dan pulang sekolah aku ngerasa diikuti, diawasi sama seseorang, tapi aku gak takut." Sambil tersenyum ke arah langit.
"Terakhir, hampir dua bulan ini aku diganggu sama anak sekolah lain, dia cowok, aku risih banget tau. Dia selalu bilang "aku suka kamu", terus dia banyak modusnya. Kamu tau 'kan kalo aku sukanya kamu?"
Ia menjeda sejenak sambil mengambil sesuatu di dalam kotak musik itu yang terdapat sebuah foto. Foto seorang laki-laki yang seperti membelakangi kamera. Walau hanya terlihat bagian belakangnya saja, baginya itu foto yang sempurna.
"Gini aja kamu kelihatan ganteng, apalagi kalo aku lihat muka kamu? Sayangnya aku gak pernah tau wajah kamu, terakhir kali datang ke mimpi itu pun seperti bayangan." Senyumannya mulai pudar, ia merasa matanya mulai memanas.
"Kamu udah janji sama aku buat selalu datang ke mimpi aku. Ini sudah hampir sepuluh bulan lebih kamu gak datang ke mimpi aku... kamu udah bosan ya ketemu sama aku?"
Tes
Ia sudah tak sanggup menahan air matanya. Ia langsung naik ke kasur untuk meredam isakannya.
Lagi, selalu saja lemah, dan itu karena Angkasa. Orang baru yang langsung mengklaim dirinya sebagai sahabat, ia tak menolak, justru menerimanya dengan senang hati. Cuma dia yang bisa langsung menempati hatinya dalam waktu yang sangat singkat. Sahabat online pertamanya sekaligus cinta pertamanya.
Bolehkah aku tetap mencintainya walau sudah beda dunia?
****

KAMU SEDANG MEMBACA
【𝑾𝒊𝒍𝒍 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?】
أدب الهواة》FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ ─────────────────── Syakila Auries, gadis yang sejak kecilnya sudah lebih dulu merasakan ketakutan dan mimpi buruk yang menghantui di setiap tidur nyenyak-nya. Seiring waktu berjalan dalam proses penyembuhannya, ia dipertem...