Selamat membaca readers_<
.
.
.
.
.
.
Hampir 1 minggu lebih Keanu menemani seorang gadis yang sampai sekarang masih dilanda stress cukup parah. Gadis itu selalu memberontak ingin keluar dari kamar yang bernuansa biru muda itu, namun Keanu menolak.Keanu sendiri yang ingin merawat gadis tersebut di sebuah apartement miliknya, sebab jika ditanya di mana tempat tinggalnya atau siapa keluarganya, dia selalu berteriak mengusir dirinya. Padahal'kan niatnya ingin membantu gadis itu sembuh.
Sampai detik ini Keanu masih belum tau siapa nama gadis yang saat ini tengah menatap damai kotak musik miliknya. Tapi, ada satu hal yang sudah ia ketahui, dan itu sebuah hubungan tersembunyi dari gadis tersebut bersama Samudra─kekasih Syakila.
Cukup lama ia memandangi objeknya, Keanu pun bersuara, "sepertinya malam ini kita perlu suasana sejuk di luar...," Keanu memilih duduk di atas Queen size tepat berada di belakang gadis tersebut. "Bagaimana kalau anda ikut keluar bersama saya, ke suatu tempat---"
"Akan lebih baik lo bawa gue ke akhirat yang sebenernya," potong gadis itu.
Keanu tersenyum miring, ia memutar kursi yang diduduki gadis itu lalu menarik pergelangannya sampai gadis tersebut terpangku di atas kedua pahanya. "Bumil kok omongannya lo gue, sih?"
"Gue gak ham---"
"Berani melawan, anda akan saya buat kembar di dalamnya, bagaimana?" Bibirnya menampilkan sebuah smirk setelah mengeluarkan ancamannya, akhirnya ia dapat melihat wajah cantik namun pucat itu terdiam tepat di depan wajahnya dengan jelas.
Menarik, pikirnya.
****
Syakila terus mengusap lengannya yang bebas terkena angin itu, sesekali ia meniup telapak tangannya supaya tetap di suhu yang hangat.
Keanu sudah berjanji untuk datang ke rumahnya sehabis magrib, namun lelaki itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
"Keanu gak bakalan datang kayaknya, ayok pulang aja, Sya."
"Gak mau, Kean udah janji tadi mau bawakan es krim ke sini, lagian bentar lagi udah waktunya pelepasan lampion, Nath." Sejujurnya Nathaniel hampir kesal, Syakila kekeuh menunggu Keanu untuk datang ke acara lampion dini hari. Hari semakin dingin, ia juga lupa membawa jaket, alhasil dirinya pun ikut kedinginan.
Nathaniel yang sudah tidak tahan melihat Syakila yang terus terusik oleh angin malam itu, ia menariknya ke dalam dekapannya membuat sang empunya terkejut bukan main.
"Sorry.. gue tau gue satu sodara sama kadal tapi, saat ini gue bersungguh-sungguh melindungi lo dari kedinginan ini, Sya," ujar Nathaniel yang sudah memejamkan matanya bersusah payah menahan rasa mengigil yang mulai menguasai tubuhnya.
Ah, Syakila baru ingat, lelaki ini memang kurang suka dengan suasana yang terlalu dingin. Rasanya ia semakin merasa tidak enak sama sahabatnya ini, hal-hal kecil tentang sahabatnya hampir selalu ia lupakan.
Perlahan tapi pasti, Syakila membalas pelukan itu. Sesekali ia mengusap punggung lebar Nathaniel guna saling menyalurkan kehangatannya. 'Maafin gue Nath.'
Nathaniel samakin mengeratkan pelukannya, bukan untuk modus semata, justru ia benar-benar merasa kedinginan. Ia pikir malam ini bakal turun hujan yang begitu deras.
"Masuk ke mobil aja Sya, kayaknya mau hujan. Gue gak mau lo kenapa-napa."
Syakila mengurai pelukan tersebut, "ayok."
KAMU SEDANG MEMBACA
【𝑾𝒊𝒍𝒍 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?】
Fanfiction》FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ ─────────────────── Syakila Auries, gadis yang sejak kecilnya sudah lebih dulu merasakan ketakutan dan mimpi buruk yang menghantui di setiap tidur nyenyak-nya. Seiring waktu berjalan dalam proses penyembuhannya, ia dipertem...