#11

88 63 112
                                    

Hallo~~

Apa kabar kalian?
Lama gak up:')
Semoga sehat-sehat selalu dan SEMANGATS
buat kalian semua😀

Selamat membaca readers^^

.
.
.
.

Syakila memeluk tubuh Keanu dengan nyaman, jantungnya bahkan terus berpacu kencang seolah memberikan sebuah peringatan, anehnya Syakila menyukainya.

Hmm, Keanu benar-benar membuat jantungnya terasa terancam sekarang!

Sedangkan di balik helm fullface lelaki itu. Ia mengulas senyuman tipis nan manis. Sesekali ia melirik ke arah spion, sekalipun ia tak mendapati wajah Syakila karena terhalang tubuhnya, setidaknya ia masih bisa melihat tangan gadis itu yang melingkar manis di perutnya.

Mereka pun sampai di rumah Syakila dengan aman dan selamat. Gadis itu mengurai pelukannya, turun dari motor lelaki itu dan sedikit memajukan kepalanya. Keanu yang paham maksudnya segera membantu melepaskan helm yang dikenakan Syakila.

"Thank you, Kean. Eh ya, sebentar," ucapnya sembari melepas jas coklat, lalu melipatnya dengan rapi. "Ini aku kembalikan, makasih lagi ya, udah bikin aku hangat lewat jas kamu."

Lelaki itu terkekeh, mencubit gemas pipi Syakila lalu beralih mengambil jasnya. "Anything for you, Kila. Aku pulang ya?"

"Iya hati-hati, jangan ngebut, utamakan keselamatan, bukan kecepatan."

"Siap buk bos! Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Syakila masih setia berdiri dekat pagar rumahnya sampai Keanu benar-benar jauh dari pandangannya. Dengan senyuman kecil yang masih terumbar ia segera masuk ke dalam rumah. Dirinya sangat senang hari ini. Bukan hanya ia dapatkan dari pertemuan Keanu dan Mamanya, lebih dari itu ia juga mendapatkan pesan dari sepupu kembarnya kalau mereka tengah double date di luar.

Ah~~~ betapa damai nya suasana rumah ini tanpa keributan si kembar?

****


Hari pertama libur telah berlalu. Masih ada sisa tiga hari lagi liburan sekolah yang masih berlangsung. Bohong jika tidak ada kebosanan tanpa melakukan apapun di waktu super kosong ini.

Tidak, sebenarnya ada yang ia lakukan selain berdiam diri di kamar. Jika orang lain mengisi waktu paginya dengan berolah raga atau berjalan-jalan di sekitar area taman sambil menikmati hangatnya pagi ditemani matahari, lain halnya yang dilakukan oleh Samudra, seperti buka tutup gorden, naik turun kunci jendela, buka tutup air keran, mematikan dan menyalakan listrik, tarik napas keluar gas angin, dan terus ia ulangi sampai sebuah seruan merdu nan melengking dari arah dapur menghentikan segala aktivitas unfaedahnya.

"Listriknya jangan dimati nyalakan ya, Sam?! Nasinya gak mateng-mateng nanti! Bunda rebus juga kamu sama ayam di panci Bunda!"

Yeah, seperti itulah gabutnya remaja laki-laki tersebut sampai Bundanya turun suara. Ia kembali menghela pelan, diam tidak melakukan apa-apa, lagi. Duduk bersila di anak tangga sembari melihat sang adik yang entah sedang apa. Samar-samar ia mendengar senandung kecil darinya. Dengan sedikit mencondongkan tubuhnya untuk mendengar lebih jelas apa saja kata-kata yang dikeluar dari mulut Laskar.

Satu-satu, Abang kena marah Bunda
Dua-dua, Abang jadi gabut lagi
Tiga-tiga, Abang gak punya pacar
Satu dua tiga, Abang jomblo karat~~~~

Wohoho uwoooo~~~~  nasib Abang kayak ikan asin~~

"Wahahahahahh...," sejenak Laskar tertawa keras yang dibuat-buat sebelum lanjut bernyanyi.

【𝑾𝒊𝒍𝒍 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang