#6

112 81 98
                                    

Selamat membaca^^

.
.
-Terjadi begitu saja-
.
.

Tok tok tok!

"Sya! Sya, Syakila udah bangun 'kan nak?"

Ceklek

"Udah Papi, kenapa?" Tanyanya lalu menguap.

Scorpio menggeleng, "pasti kemaleman ya tidurnya?" Syakila hanya mengangguk pelan dan kembali masuk ke kamar tanpa menutup pintu.

Dapat Scorpio lihat, kamar Syakila terlihat cukup berantakan. Ada beberapa kertas berisikan rumus-rumus tulisan tangan di atas kasur Syakila. Ia mengambil satu persatu kertasnya, mengumpulkannya menjadi satu dan menaruhnya di atas meja belajar. Scorpio tidak mengetahui jika di balik semua coretan itu adalah bentuk cara Syakila melampiaskan emosinya, dan itu juga merupakan salah satu alasan Syakila bergadang, tidur hanya satu jam dan bangun kembali untuk melaksanakan sholat subuh.

Setelah semuanya rapi, Scorpio pun keluar dari kamar putrinya, menunggunya di ruang tamu bersama secangkir teh madu hangat.
.
.
.
Syakila turun kebawah sambil sesekali menguap, "pagi Pi," sapanya lalu langsung menuju meja makan.

Scorpio menggeleng pelan, sedikit terkekeh, Syakila menyapanya dengan raut masih mengantuk. Ia juga menyusul putrinya ke meja makan.

Syakila hanya mengambil porsinya sangat sedikit karena gak begitu minat sarapan karena mengantuk. Scorpio juga tidak mempermasalahkannya.

"Sya, kamu mulai hari ini sampe seterusnya, berangkat ke sekolahnya diantar ya? Gak usah ojek lagi."

"Kenapa Pi?" Tanya Syakila.

"Gak apa-apa sih, tapi yang ngantar bukan supir atau Papi."

"Loh, jadi siapa? Masa Mami? Kan Mami masih di rumah Kakek."

Scorpio terkekeh, menaruh sendok dengan tenang lalu menatap hangat putri satu-satunya itu. "Sebentar lagi mereka datang." Sambil tersenyum misterius.

"Hah? Mereka? Siapa?"

"ASSALAMU'ALAIKUM PAPI PIO!! DENGAN ZEE YANG GANTENG SEDUNIA DAN AKHERAT DATANG!!/Assalamu'alaikum Papi Pio." Ucap keduanya dengan kompak. Siapa lagi kalau bukan si kembar, Kenzo dan Kenzi.

"Wa'alaikumsalam, sini Zoo, Zee, kita sarapan bareng." balas Scorpio yang dipanggil Papi Pio oleh si kembar. Si kembar pun langsung menuju meja makan.

"KALIAN?!" Pekik Syakila terkejud setelah kedua laki-laki itu sampai tepat di samping kanan kiri Scorpio.

"WHATS?! JADI LO SYA ANAK PAPI PIO?!" Pekik Kenzi gak kalah hebohnya, bahkan sampe menutup mulutnya dengan alay.

****

"Gak kebayang gue sodaraan sama Lo, Sya." Ujarnya sesekali melirik Syakila lewat kaca mobilnya.

"Iya tuh! Gue aja masih syok, gue kira siapa yang bakal berangkat bareng kita, ternyata Lo." Sambil menyetuh dadanya seolah dirinya memang sangat terkejut.

Syakila? Ia hanya pasrah, diam tanpa tenaga alias lemes sambil mendengar dua laki-laki di depannya terus mengoceh. Ia tak banyak bicara. Terus tersenyum paksa dan berdehem sesekali menimpali obrolan si kembar.

'Justru gue yang syok punya sepupu kayak Lo Kenzi! Kenzo masih mending lah walau cuma dua persen. Ya Allah, kenapa harus mereka ya Allah?'

****

"Ayah!! Ayah!! Pulpen Laskar gak bisa dipake Yah!! AYAH!!!" Sambil berlari turun tangga mencari sang Ayah, tak lupa pulpen yang ia genggam.

【𝑾𝒊𝒍𝒍 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang