[Skuy ramein bintangnya sama komen😆]
Yang masih sekolah semangat ya belajarnya(。•̀ᴗ-)✧
Yang kuliah dan yang udah kerja atau lagi keduanya, SEMANGAT TERUS BUAT KALIAN SEMUA\(^o^)/Dan yang paling penting!
Jaga kesehatan kalian yak!!
Selamat membaca>‿<
.
.
-Kamu percaya?-
.
."Tahan dulu egonya, tenang dan dengarkan semuanya sampai selesai, bicaralah setenang mungkin, baru kamu akan tau segalanya. Jangan biarkan emosimu yang mengendalikan hati juga pikiranmu, paham?" Ujar Kean pada Syakila.
Syakila mengangguk, memahami setiap ucapan Kean padanya. Hanya Kean yang yang selalu ngerti dan selalu sabar dengan sikapnya yang kadang ia sendiri tidak bisa menebaknya. Ia sangat bersyukur dengan kembalinya kehadiran Kean. Apa yang bisa ia lakukan jika Kean tidak pernah kembali lagi?
Kean menghembuskan napasnya sembari tersenyum tipis ke arah kolam ikannya, menunggu Syakila selesai dengan teh madu hangatnya. Gadis itu tadinya sempat mengeluh pusing, itu sebabnya Kean langsung membawa Syakila ke rumah untuk sarapan bersama dan berbicara santai dengannya senyaman mungkin sambil menikmati teh madu favorit mereka.
"Tapi kalau aku masih gak bisa terima, gimana? Gak mungkin juga aku maksain diri aku buat terima, bukan?" Syakila telah selesai dengan teh madunya, menunggu wajah tegas Kean kembali menatap dirinya.
Jika diperhatikan lebih detail, bentuk wajah Kean sangat sempurna. Memiliki rahang yang tegas dan wajah campuran dari tiga negara yakni Amerika-Korea-Indonesia, membuatnya makin terlihat tampan.
Kean menoleh ke gadis itu, meraih salah satu tangannya, ia genggam tangan Syakila sambil menatapnya hangat. Terkadang ia harus memiliki kesabaran penuh untuk memberikan pengertian pada gadis itu, tapi ia selalu paham dan juga tidak pernah merasa keberatan, selagi itu untuk orang yang ia sayang, ia rela melakukan apapun untuk itu.
"Percaya aja sama aku, semuanya akan selalu dimulai dengan kata terbiasa, I hope you understand what I'm saying, Kila."
"Hm, arraseo."
"Eh? Bahasa apa itu?" Walaupun ia juga ada darah Korea dari Aerin, tapi ia sama sekali tidak bisa mengerti bahasa Korea sedikitpun, selain bahasa Inggris dan Indonesia.
Syakila menatap cengo Kean, "yak! Demi apa kamu gak tau?!"
****
Samudra menatap tajam manik hazel pekat milik gadis yang berdiri di depannya sudah berani lancang mengganggu waktu makannya, bahkan saat ini ada Nathaniel, apa lagi yang gadis itu inginkan sekarang? Setelah sekian lama tidak bertemu, kini muncul kembali bagaikan ancaman untuknya.Samudra menaruh kasar sendok itu, nafsu makannya menghilang begitu saja entah kemana. "Nath, gue pinjem motor lo bentar, entar gue balikin." Samudra berucap tanpa mengalihkan tatapannya.
Awalnya Nathaniel bingung, sempat berpikiran apakah ia tertinggal sesuatu dari adik sepupunya ini? Tapi ia segera menepisnya untuk sementara dan mencoba paham dengan situasi yang kurang baik ini, ditambah dengan wajah Samudra yang masam karena dipenuhi amarah itu langsung saja ia berikan kunci motornya. Mungkin ada masalah pribadi yang belum terselesaikan. Masalah dirinya untuk kembali ke Cafe akan ia cari ojek online saja di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【𝑾𝒊𝒍𝒍 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?】
Fanfiction》FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ ─────────────────── Syakila Auries, gadis yang sejak kecilnya sudah lebih dulu merasakan ketakutan dan mimpi buruk yang menghantui di setiap tidur nyenyak-nya. Seiring waktu berjalan dalam proses penyembuhannya, ia dipertem...