#8

115 71 116
                                    

Sebelumnya maaf ya up nya lama banget.. selama ramadhan gak ada up karna kerja😥mayan nambah² THR wkwk..

Eh iya lupa. Mohon maaf lahir dan batin ya semuanya😊(maaf telat lebarannya😅)

Partnya ini agak sedikit lebih panjang, kalau bosan/garing/kurang nyambung, boleh skip... (tapi mudahan pada suka😅)

Selamat membaca readers^^

.
.
.
.


22.45 malam

.
.

| Cerita Kita Bukan?  | Bab One

~

Seorang remaja laki-laki pecinta langit terus tersenyum damai di malam harinya. Menikmati setiap tamparan demi tamparan halus dari angin ke wajah mulusnya. Ia menatap penuh cinta pada sang rembulan, dan berharap bisa menjadi salah satu bagian dari seluruh bintang-bintang di sana.

Saat di sekolah, ia selalu menyendiri, semenjak sesuatu yang kejam bersarang di dalam tubuhnya. Dirinya juga tak yakin untuk memiliki seorang teman.

Lalu seseorang yang ia percaya, justru membocorkan, sekaligus melebih-lebihkan masalahnya. Hingga... ia benar-benar tidak memiliki seorang teman sekalipun.

Dan dia adalah Angkasa Bluesky. Sesuai dengan namanya, ia sangat suka langit, entah itu malam ataupun siang.

Bruk

Novel yang ia pegang terlepas begitu saja dari tangan. Tangannya gemetar, tubuhnya mulai terasa panas dingin, keringat pun mulai bercucuran di dahinya.

"A-ang... k-kasa...," sebutnya terbata.

Tes

Tes..

Air matanya jatuh tanpa izin ke pipi putihnya secara perlahan hingga deras. Ia menggeleng pelan beberapa kali, lalu memejamkan matanya--mengatur napasnya perlahan, dan berusaha untuk menyangkal perasaan takutnya.

"I-ini bukan k-kamu 'kan Sa?"

Dadanya terasa sesak, sesak sekali. Bukan tanpa alasan Syakila sering merasakan seperti itu. Kepergian dan kehilangan seseorang adalah dua hal yang paling ia benci. Dan itu merupakan mimpi buruk yang tak pernah ia harapkan sama sekali!

-Flashback On

"Hai!! Main sama aku yuk?" ajak seorang anak laki-laki berusia lima tahun.

Syakila kecil justru menatap anak itu dari bawah ke atas. "Kamu belum mandi ya? Aku gak mau main sama kamu, belum mandi! Sana jauh-jauh." usirnya.

Anak laki-laki itu bukannya menangis tapi tersenyum manis. "Hihihi... iya, aku belum mandi. Kalo aku sudah mandi kita main sama-sama ya? Tunggu aku." Setelah mengatakan itu, ia pun berlari menuju rumahnya.

Syakila hanya diam dan duduk kembali di ayunan. Dirinya juga belum memilki seorang teman sekalipun. Tapi ia tak pernah sekalipun merasa kesepian, karena dirinya suka dengan ketenangan.
.
.

15 menit kemudian...

Syakila kecil berdecak lucu. Yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Lucu, padahal dia sendiri yang mengusir anak itu, tapi dia sendiri malah kesal. "Kok lama banget sih? Mandi atau tenggelam di laut?"

【𝑾𝒊𝒍𝒍 𝑩𝒆 𝑴𝒊𝒏𝒆?】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang